Mark terbangun lebih dulu, menatap Hany yang masih tertidur pulas disampingnya, ahh punggung telanjang itu nampak begitu menggiurkan dimatanya.
Sial!!! Mengapa sekarang ia lemah sekali!!!" Eunghhhhhh" lenguhan itu keluar dari bibir Hany.
" Morning babe.....!"
" Haishhh menyingkirlah!!! Aku marah denganmu!!!" Hany menarik selimutnya hingga menutupi seluruh wajahnya.
" Hai... Jangan seperti itu sayang, kau akan kesulitan bernafas kalau menutup wajahmu seperti itu!!" Mark berusaha membuka selimut yang menutupi wajah Hany.
" Aku bukan anak kecil Mark!!! Haishhhhh... Pergi sana!!!" Usir Hany saat ia menurunkan selimutnya.
" Tentang semalam, aku minta maaf sayang... Sungguh aku .. hanya.."
" DIAM!!" Tak taukah jika saat ini Hany sedang menutupi rasa malunya, semalam ia juga terbawa suasana hingga menjadi wanita yang cukup liar dalam pergumulan mereka, ahhh mengingatnya membuat Hany ingin membenamkan wajahnya.
" Tapi yang semalam benar-benar..."
" DIAM MARK!!!" Hany benar-benar malu saat ini.
"Baiklah!! Aku akan membersihkan tubuhku dulu dikamar Mika, kau juga segera bersihkan tubuhmu, aku tahu jika aku ingin membersihkan tubuh bersama pasti kau akan menolaknya!!" Mark bergegas turun dari ranjang itu.
" GUNAKAN CELANAMU BODOH!!!!" Keluar sudah sisi lain Hany. Sedangkan Mark hanya tertawa kering namun tangannya tetap mengambil celana pendek miliknya lalu memakainya.
*******
Saat ibu dan daddynya tengah menikmati waktu berdua, berbeda dengan Mika yang saat ini sedang menikmati sarapan dirumah orang tuanya Jeno.
" Mika, bagaimana kabar ibu sayang???" Tanya ayah Jeno.
" Ibu baik saja grandpa!! "
Ahhh kedua orang tua Jeno sudah sangat mengenal Mika, Jeno sering membawa Mika ke rumah orang tuanya tanpa sepengetahuan Hany.
Namira dan Jeno tersenyum melihat interaksi antara Mika dan kedua orang tua Jeno.
" Kalian kapan akan memberikan Mika teman bermain??" Tanya ayah Jeno.
" Uhukkkkkk... Uhukkkkkk .. uhukkkkkk!!" Namira sampai tersedak mendengar ucapan mertuanya.
" Minumlah Na!!" Jeno memberikan segelas air putih kepada Namira.
" Mengapa responmu seperti itu??? Kau dan Jeno baik-baik saja bukan???" Tanya ibu Jeno.
" Ahh kami baik-baik saja, hanya untuk yang satu itu mungkin memang Tuhan belum mempercayai kami menjadi orang tua!" Jawab Namira.
" Kalian menikah sudah 2 tahun lebih, tapi belum juga dapat memberikan kami cucu, coba kau dan Jeno pergi melakukan pemeriksaan, siapa tahu diantara kalian ada yang bermasalah!!" Saran ayah Jeno.
" Kami tidak menghakimi kamu ya Namira, kami menyarankan kamu dan Jeno melakukan pemeriksaan bersama, jadi kalau masalah ada di Jeno bisa diatasi jjuga, dan dicari jalan keluarnya!!" Tambah ibu Jeno, dia wanita jadi lebih peka dengan perasaan Namira, ia tidak ingin menantunya itu berfikir bahwa mereka menghakimi Namira.
Mereka murni memberikan saran kepada keduanya agar segera mendapatkan momongan. Lagipula merek semakin tua, mereka juga ingin merasakan bahagianya menimang cucu.
" Iya , nanti kita akan melakukan pemeriksaan!!" Jawab Jeno singkat, Namira tidak terlihat kesal, tapi malah Jeno yang kesal, ia merasa kedua orang tuanya tengah mengejeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and I ✅✅✅
RomantikEntahlah? kau yang tak mengenalku atau aku yang tidak mengenalmu. All picture by @ pinterest first main craracter markhyuck x nomin gak suka yaa jangan dibaca... kalau suka silahkan baca... gak maksa kok...