chapter 28

855 89 8
                                    

Semua beraktivitas seperti biasa, Hany yang hanya jadi ibu rumah tangga, lalu Mika yang mulai masuk sekolah kembali, jangan tanyakan Mark, entah mengapa akhir-akhir ini Mark sangat malas berangkat ke kantor.

" Astaga ya Tuhanku!!" Keluh Hany saat ia telah selesai membereskan rumah, bukan apa!!! Mark tadi sudah terbangun saat sarapan dan lalu mengantarkan Mika ke sekolah. Tapi manusia satu ini sepertinya sudah lengket sekali dengan kasur, lihat saja sekarang!!! Suaminya itu masih saja bergelung nyaman dengan selimut.

Hany berjalan mendekati Mark, lalu menggoyangkan tubuhnya pelan, dirasa tak cukup kini Hany menepuk pelan pipi suaminya itu.

" Mark!! Bangun!! Kau tak bekerja di kantor hari ini???" Sambil terus menepuk pipi Mark .

Mark sedikit mengerjapkan matanya lalu dengan tidak santainya ia malah menarik Hany masuk kedalam selimutnya. Kini Hany berada dalam dekapan Mark, berusaha meronta juga percuma, badannya tak sebanding dengan ukuran badan Mark, tenaganya apalagi!!

" Lepaskan Mark!!! Astaga kau ini!!! Mengapa jadi pemalas begini??? Kau ingin menjadi babi hah??" Keluarlah sudah sosis menyebalkan Hany.

" Ckkk aku masih lelah sayang!! Aku akan ke kantor nanti setelah makan siang!!" Mark mendusalkan wajahnya di perpotongan leher Hany.

" Kau ini seorang CEO yang buruk yaa!!! Kau ingin para pekerjamu disiplin, tapi lihatlah dirimu??? Apa kau juga disiplin Mark??" Cerca Hany.

" Ckkk tak apa sayang, aku hanya tinggal menyelesaikan sedikit pekerjaan!!! Aku benar-benar lemas Hany, entah mengapa!!" Mark memang sedikit lebih gampang lelah selama beberapa hari ini. Bahkan ia juga merasa jika dirinya akan sangat mudah lelah jika tidak bersama dengan Hany, bahkan kini Mark juga merajuk saat Hany lebih memperhatikan Mika, padahal dengan anak kandungnya sendiri!!!

"Jangan kekanak-kanakan Mark, kau sudah memiliki anak, kau lupa?? Kau harus memberikan contoh yang baik!! Lepaskan aku akan bertemu dengan Namira!" Mark melepaskan pelukannya lalu duduk bersandar pada headboard .

" Bertemu Namira??? Untuk apa???"

" Girls day out Mark!! Oeh.... Bukan woman day out!! Hanya ingin saja, memangnya tak boleh???" Tanya Hany.

" Aku kira kau akan berada di rumah!" Mark akhirnya bangun dan menuju kamar mandi.

" Kau mau kemana Mark??"

" Mandi lalu berangkat ke kantor!!" Jawab Mark seadanya.

Hany menghela nafasnya , Mark jadi lebih clingy setelah malam panas mereka.

******

Namira mengaduk-aduk makanannya, membuat Hany merasa bingung.

" Kau ada masalah apa Na??? Kau nampak tak berselera makan!!" Tegur Hany.

" Aku hamil Han!" Lirihnya.

" Puji Tuhan!!! Selamat ya Na!!!" Hany tersenyum lalu mengulurkan tangannya untuk memberikan ucapan selamat. Namun Namira menepis halus tangan Hany. Membuat Hany tambah bingung.

" Sejujurnya aku masih merasa takut Han!!"

" Apa yang kau takutkan??? Harusnya kau senang bukan??" Hany menatap lekat Namira.

" Aku masih saja berfikiran bahwa Jeno masih belum menyayangiku sepenuhnya Han!!" Namira menunduk, ia memang selalu menceritakan semua keresahan hatinya pada Hany, Hany menghela nafasnya.

" Na, aku yakin Jeno akan benar-benar menyayangimu juga bayimu!! Kau justru harusnya berfikir dengan adanya bayi itu, Jeno akan sepenuhnya mencintaimu!"

" Apa mungkin Han?? Rasanya sulit sekali!!"

" Percayalah padaku , Na maaf yaa jika Jeno belum sepenuhnya mencintaimu karena ku!" Hany benar-benar tak enak hati dengan Namira.

" Sebenarnya bukan salahmu Han, namanya perasaan tidak bisa dipaksakan!" Jawab Namira.

" Na, kau sudah memeriksakan kandunganmu??? Berapa umur janinnya??? Apa sudah terdengar detak jantungnya??" Hany begitu bersemangat bertanya tentang kehamilan Namira sedangkan Namira nampak tak bersemangat menceritakan tentang kehamilannya.

" Aku belum memeriksakannya Han, entahlah aku tak begitu merasa excited dengan kehadirannya!" Ungkap Namira.

" Na, kau tak boleh seperti ini, kau harusnya bersyukur, saat ini Tuhan mempercayaimu dengan menitipkan satu nyawa dalam rahimmu!! Jangan seperti ini Na, itu membuat janinmu bersedih, jika kau tak yakin dengan Jeno, maka tugasmu hanya menjaga bayimu saja, sebenarnya ini juga berlaku untukku Na, aku tak yakin Mark akan berlaku baik terus kepadaku , namun aku selalu mengingat kembali masa kehamilanku dulu, membuatku bersyukur atas kehadiran Mika, walaupun kehadirannya karena sebuah kesalahan, namun kelahirannya adalah sebuah anugerah!!"

Jeno tiba-tiba saja datang dan duduk disamping Namira.

" Apa yang kalian bicarakan??" Tanya Jeno kepada Hany. Ingat!!! Hany bukan orang yang suka berbasa-basi dengan Jeno. Dan sepertinya Hany akan membuat hubungan Namira dan Jeno semakin kuat.

" Kau!" Jawab Hany membuat Namira menggelengkan kepalanya, berharap Hany tak meneruskan kata-katanya.

" Aku??? Ada apa denganku??" Jeno sendiri bingung , mengapa kedua wanita itu membicarakan tentangnya.

" Namira merasa kau tak menyayanginya juga bayi kalian!!" Ucap Hany.

" Astaga Na, aku bersungguh-sungguh, aku sangat menyayangimu juga bayi ini, mengapa kau berkata seperti itu sayang??" Jeno kini mengalihkan perhatiannya pada sang istri.

" Namira , aku harus menjemput Mika, kalian bicaralah secara terbuka tentang semuanya, selesaikan jangan ada lagi yang mengganjal  di hati kalian!!" Hany pergi meninggalkan tempat itu, ia harus bergegas menjemput Mika.

Sepeninggal Hany, Jeno langsung mengajak Namira keluar restoran, ia tak mungkin membicarakan tentang hubungan mereka direstoran tadi.

Mereka berdua kini tengah duduk didalam mobil, Jeno sendiri bingung harus memulainya dari mana.

" Kau benar-benar menyayangiku Jen??" Pada akhirnya Namira yang memulai.

" Tentu saja aku menyayangimu Na, kau istriku, sudah berapa kali kau membahas tentang hal ini Na!!" Jeno sebenarnya jengah dengan pemikiran Namira namun ia juga tak bisa menyalahkan istrinya itu atas pemikirannya, yang sebenarnya memang tidak salah.

" Kau menyayangiku hanya karena aku istrimu dan sedang mengandung anakmu bukan??"

" Na, kau benar-benar ingin aku jujur, baiklah!!! Aku memang masih menyimpan rasa untuk Hany, namun aku juga merasa kau mulai mengambil sisi lain dari hatiku!! Berhenti memikirkan hal yang membuatmu sakit hati Na, aku berjanji akan menghapus perasaanku pada Hany, hanya saja memang memerlukan waktu Na, dan untuk bayi itu, bayi itu anakku juga anakmu Na!!  Bayi kita!!! Jangan berfikiran bahwa aku menyayangimu karena kehadirannya, sebenarnya sebelum aku tahu bahwa kau hamil, kau sudah mulai memiliki tempat dihatiku Na!!! " Jeno menatap wajah Namira yang mulai menyendu, ohhh apakah ini karena hormon kehamilan wanita itu, Namira menjadi lebih sensitif memang.

" Kau terlalu menghawatirkan banyak hal Na, aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan menyayangimu, percayalah Na, sedikit lagi kau seutuhnya akan menjadi pemilik hatiku, ku mohon Na, bertahanlah bersamaku juga bayi yang ada di kandunganmu!!! Berhenti yaaa... Jangan memikirkan tentang aku dan Hany, aku sudah denganmu dan Hany sudah bersama dengan Mark, ayo kita buat bahagia kita sendiri Na!!"  Jeno merengkuh tubuh Namira dan memeluknya erat, sesekali tangannya mengelus punggung istrinya itu dan juga sesekali ia mengecup pucuk kepala Namira.

Sepertinya memang hormon kehamilan Namira mempengaruhi mood wanita itu, sepertinya Jeno juga harus bersabar dengan kerandoman yang akan ia dapatkan setelah ini

TBC

Jujur yaaaa.... Lagi capek banget ini .. pulang dari luar kota jam setengah 4, terus bantuin ibu ngurusin pesanan ... Sekarang baru bisa up... Maaf yaa... Terima kasih yang udah baca.....

You and I ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang