chapter 41

929 67 2
                                    

"ASTAGA MIKA!!!! YA TUHANKU!!!"  Mark berujar cukup kencang, saat ini mereka tengah berada diruang tamu keluar Lee.

Teriakan Mark membuat Jaden dan Jessie langsung bersembunyi dibelakang tubuh sang mami.

" Daddy gak pernah ngajarin kamu untuk berlaku seperti ini Mika!!!  Mika mengecewakan mami juga Daddy!!! Astaga!!" Mark mengusap wajahnya frustasi.

Bayangkan saja, dia pulang ke rumah dihadiahi dengan tangisan Hany yang mengatakan bahwa Mika telah melakukan sesuatu diluar batas. Jinan??? Lelaki itu bersembunyi di kamar Mika.

" Maaf daddy!!" Lirihnya...
" Sekarang katakan pada daddy siapa laki-laki itu??" Kepala Mark rasanya mau pecah, pasalnya ketika Mark masuk kedalam rumah , ia melihat adegan dimana Mika bersimpuh dikaki Hany sambil menangis, tak tahu saja Mark jika ini adalah prank dari kedua orang itu.

" Dia tidak mau bertanggung jawab Daddy!" Mika memilin ujung bajunya, sebenarnya ia ingin tertawa lihatlah wajah kalut sang Daddy.

" Hany, kamu istirahat aja sayang!! Biar Mika aku yang urus!!" Mark tak ingin Hany sampai stress karena masalah ini, biarkan dia saja yang stress .

" Twins!! Masuk kamar!!" Mark berujar dingin dan langsung dituruti oleh twins, sebenarnya mereka tidak masuk kedalam kamar, hanya mengintip saja dari balik tembok penyekat antara ruang tengah juga ruang tamu.

" Mark jangan terlalu keras menasehatinya!" Ucap Hany sebelum berlalu menuju dapur.

" DADDY!!! DI KAMAR KAKAK ADA SEORANG LELAKI!!!"  Teriakan Jessie membuat Mark langsung bergegas menuju kamar Mika, ia bahkan sampai menyingsingkan lengan bajunya sambil berjalan. Mika was-was, ini tidak masuk dalam rencananya!!!

" Clarence Mikaila Lee!! " Panggil Mark dingin, membuat Mika akhirnya berjalan mengikuti langkah Mark.

Sesampainya Mark didepan kamar Mika, matanya memicing begitu melihat sosok Jinan, sebelum tiba-tiba lampu padam tergantikan dengan cahaya lilin dan nyanyian selamat ulang tahun dari istrinya terdengar.

" Astaga Tuhan!!" Ucap Mark saat menyadari bahwa dirinya tengah dikerjai oleh Mika juga anak-anaknya tapi tunggu dulu!!! Tadi dia benar-benar melihat sosok lelaki dikamar sang anak!!

" Tiup lilinnya dad!!" Ucap Hany, Mark meniup lilin itu, sesaat kemudian lampu kembali dinyalakan, memang kompak sekali pasangan ibu-anak ini.

" Yeayyy... Daddy tambah tua!!" Jangan ditanya siapa yang berujar demikian, tentu saja Jessie!! Jaden tersenyum menatap Mark lalu memeluk tubuh Mark dan mengucapkan ucapan selamat serta harapan dan doa untuk ayahnya itu. Disusul dengan Jessie yang justru memalaknya untuk berlibur ke luar negeri, memang sesuatu sekali anaknya ini. Lalu Mika, gadis itu memeluk tubuh Mark lalu mengucapkan beberapa kata yang membuat Mark trenyuh, ahhh tak terasa ia dan Hany sudah bersama selama ini. Tapi kata-kata terakhir sang anak sulung membuatnya terbelalak.

" Soal testpack positif itu , memang kenyataannya daddy bukan sebuah candaan!" 

Mark langsung menjewer telinga Mika, Jinan langsung menghampiri Mark dan membungkukkan badannya, memberikan uluran tangannya namun tak disambut oleh Mark. Hany mendesah lelah melihat sikap Mark!! Posesif sekali!!

" Selamat ulang tahun uncle!!! " Ucap Jinan, Mark hanya memandang datar Jinan. Tanpa berniat menyambut uluran tangannya. Membuat Jinan sungkan dan akhirnya menarik mundur tangannya.

" Jadi kamu yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Mika??" Tanya Mark, sedangkan Jinan, ia kini menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia sendiri bingung saat tadi tiba-tiba Mika menyuruhnya masuk kedalam kamar tanpa menjelaskan apapun.

Hany tersenyum, bocah gummy smile yang dulu menempeli Mika itu banyak berubah, mungkin faktor usia membuat Mark lupa bahwa yang berdiri dihadapannya itu adalah Jinan.

" Daddy ihhhh, Jinan jauh-jauh dari China bukan untuk diacuhkan!!" Sungut Mika, Mark menatap Jinan dari bawah hingga atas, sedangkan Jinan hanya bisa tersenyum canggung.

" Dia Jinan dad!!! Anak Renata juga Galih!" Hany mengelus lengan sang suami. Membawa kesadarannya yang tadi hampir menguap karena emosi.

" Jadi Jinan yang bertanggung jawab atas kehamilan kamu Mika??" Tanya Mark, membuat Hany langsung tertawa, astaga!!! Mark benar-benar termakan omongan Mika.

" Dad!!! Aku dan Jinan baru saja bertemu ya Tuhan!!"

" Kamu bilang soal testpack positif tadi bukan candaan!!! Lalu jika bukan Jinan itu milik siapa??" Cerca Mark, ayolah !!! Ia sangat menjaga Mika tak ingin Mika mengalami hal buruk.

" Milik Celine!! Kan aku tidak berkata itu milikku!!" Mika acuh, ia menarik tangan Jinan lalu membawanya ke ruang makan dimana sudah tersaji berbagai macam makanan kesukaan Mark dan juga anak-anak.

********

Potong kue, makan bersama , mengobrol sudah mereka lakukan sejak tadi, twins sudah masuk kedalam kamarnya, Mika dan Jinan pergi keluar, katanya ingin membeli sesuatu, tinggallah Hany dan Mark, mereka tengah bersantai di depan ruang tengah sambil menonton TV, dengan Hany yang bersandar pada pundak Mark dan Mark yang bersandar pada sofa di ruangan itu.

" Selamat menua daddy!! " Ucap Hany sambil mencuri satu kecupan manis dibibir sang suami, ia lalu memposisikan dirinya menghadap Mark. Mark tersenyum, ia kini malah menarik Hany  mendekat , menahan tengkuk sang istri dan kembali menautkan bibir keduanya, ciuman itu terjadi, penuh kelembutan dan kasih sayang, tak ada nafsu disana, hanya ciuman sebagai bentuk menyalurkan rasa cintanya, 5 menit kemudian tautan bibir mereka terlepas. Hany memukul dada Mark pelan.

" kendalikan hormonmu itu dad!!"

" Hahahaha... Lucu sekali istriku ini!!"

" Aku baru saja ingin membuat birthday wishes untuk daddy, tapi malah diajak berciuman!!"

" Birthday wishes itu tak penting sayang, yang penting adalah doa dari kamu , gak perlu kamu ucapkan birthday wishes kamu ke aku, aku yakin birthday wishes kamu itu adalah hal yang baik!!" Mark kembali menangkup wajah Hany dan memberikan kecupan manis di seluruh wajahnya. Ahhhh semakin tua Mark justru semakin chessy....

Hany kembali pada posisinya, ia kembali menyandarkan kepalanya di pundak Mark.

" Tentang Mika dan Jinan...  " Ucapan Mark menggantung, membuat Hany meliriknya sekilas.

" Jika mereka memang berjodoh ya biarkan saja dad!!! Bebaskan Mika memilih pasangannya sendiri!! Walaupun kita orang tuanya, tapi perasaan dan hatinya itu miliknya sendiri!" Ucap Hany.

" Aku justru ingin mengatakan kepada Renata dan juga Galih untuk menjodohkan mereka!!" Hany menatap tajam ke arah Mark.

" Sudah aku katakan untuk tidak mencampuri urusan percintaan mereka bukan dad??? Biarkan saja mereka berjalan dengan semestinya!! Tanpa campur tangan kita!!"

" HAHH... Baiklah!!"

" Mami..... Jaden mengambil laptop milikku!!" Adu Jessie , anak gadisnya itu mencebikkan bibirnya dan berjalan kearah mereka, dengan tidak santainya ia duduk diantara kedua orang tuanya itu, yang dihadiahi dengan cubitan di pipinya oleh sang daddy.

" Sakit dad!!"

" Daddy !! Jessie menonton film dengan rate dewasa dari laptopnya!!" Adu Jaden, astaga Hany sampai memegang kepalanya karena kedua anak kembarnya itu, tak ada kata akur untuk mereka.

" Astaga Jessie!!" Ucap Mark mendramatisir keadaan, ahhh ketiganya lalu terlibat dalam candaan ringan setelahnya, Hany memandangi ketiganya sambil tersenyum.

There’s no greater gift than the love you give me every day. That’s why I’m showering you with hugs and kisses today. Happy birthday! ~Hany Chanisa Lee.

Hay.... Gw sempetin update ... Tapi maaf kalau gak  sesuai ekspektasi kalian... Sebenarnya memang lagi sibuk banget dan banyak pekerjaan..  cuma kayaknya kalau gak update juga gak enak ke kalian... Maaf ya..  harusnya udah end tapi malah meleber 😁😁😁

You and I ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang