4th chapter

1.3K 137 0
                                    

Mark menghela nafasnya melihat pada Mika yang sedang memeluk sang ibu.

" Hany... Boleh saya mengajak Mika berjalan-jalan hari ini??" Tanya Mark.

Mika menatap wajah sang ibu, kepalanya menggeleng perlahan mengisyaratkan ia tidak mau, hal itu dapat dilihat oleh Mark, membuatnya berpikir seberapa jauh ia telah melukai hati gadis mungilnya itu.

" Mika ingin berjalan-jalan dengan Daddy ke taman bermain??" Akhirnya Mark berjongkok mensejajarkan diri dengan Mika dan berbicara dengan anak kecil itu dengan nada suara yang lembut.

Hal itu sedikit membuat Hany tertegun, tak seperti Mark biasanya pikirnya.

" Tidak... Hari ini Mika ingin bermain bersama dengan ibu saja !" Jawab Mika lirih, jujur ia takut dengan sosok Mark yang ada dihadapannya ini.

" Kita bermain di taman bermain bertiga, Mika, Daddy dan ibu... Bagaimana Mika mau??" Mark masih berusaha untuk membujuk Mika, ini adalah salah satu usahanya untuk lebih dekat dengan sang anak.

Mika menatap wajah sang ibu lagi, dan wajah ibunya menganggukan mengiyakan permintaan Mark.

" Saya dan Mika akan berganti pakaian dulu, anda bisa menunggu di mobil, atau Anda bisa berangkat menuju taman bermain terlebih dahulu dan saya akan menyusul bersama dengan Mika!" Ucap Hany.

Mark sedikit tertegun mendengar penuturan Hany, bahkan dengan suaminya sendiri Hany bersikap sangat formal layaknya dengan orang lain. Mark selalu menyukai suara lembut Hany saat wanita itu sedang berbicara dengan Mika namun Mark sangat tidak menyukai suara Hany saat berbicara padanya, semua hal yang dibicarakan layaknya seorang bawahan kepada atasannya.

Mark hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Hany dan Mika.

Sekitar 20 menit kemudian keduanya telah selesai bersiap. Mereka bergegas menuju garasi samping tempat mobil Hany terparkir, bukan!! Bukan seperti mobil mewah yang kalian bayangkan, mobil ini adalah mobil yang dibeli Hany dengan jerih payahnya sendiri, sebuah mobil dengan merk Toyota Yaris. Mark memanggil nama Hany ketika Hany hendak membuka pintu mobilnya.

" Hany... Mobil saya dibengkel.. jadi saya akan menggunakan mobil yang sama dengan kalian!" Ucapnya. Alasan... Itu hanyalah sebuah alasan seorang Mark karena ingin menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya.

" Tapi mobil anda bukan hanya ada 1 bukan??" Tanya Hany canggung.

Ada apa dengan Mark ini, apa dia lupa ??? Bahkan digarasinya terparkir lebih dari selusin kendaraan mewah , sungguh konyol alasan yang dibuatnya. Mark tersenyum canggung.

" Anda ingin berangkat bersama kami???" Pada akhirnya Hany sedikit memahami usaha sang suami.

" Kalau kau tak keberatan...." Ucap Mark menggantung.

" Tentu, mari berangkat bersama!" Lalu Hany membuka pintu mobilnya dan saat akan masuk ke dalam mobil tangannya ditarik lembut oleh Mark. Sentuhan itu memberikan sedikit getaran pada hatinya. Bulu kuduknya berdiri karena sentuhan lembut yang dilakukan Mark ditangannya.

" Itu...emmm ... Apa...emmm" Mark kikuk dia berbicara seraya memegang tengkuknya.

" Saya laki-laki.. kamu wanita... Saya kepala keluarga... Jadi... Mmmm... Itu... Kalau boleh... "

Hany mengulum bibirnya sekilas, lucu sekali ya suaminya ini kalau sedang gugup.

" Anda ingin menyetir mobilnya??" Tanya Hany, ingatkan kalau Hany tak pernah menatap mata suaminya itu, jadi dia berbicara dengan tetap menjaga pandangannya.

" Iya.. saya yang menyetir!!" Ucap Mark ketika dia sudah mulai bisa mengendalikan emosi dalam dirinya.

Hari ini adalah hari pertama Mark dengan terang-terangan memperhatikan sang putri, biasanya ia hanya akan memperhatikan putrinya itu dari kejauhan.

You and I ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang