chapter 35

815 73 8
                                    

Masih dengan nuansa liburan ala-ala mama muda ini, mereka bertiga saat ini tengah menikmati makan malam.

" Han, ini Jinan makan dengan baik tidak yaa??" Dan masih dengan kekhawatiran Renata dengan anak tunggalnya.

" Galih tidak mungkin membiarkan Jinan kelaparan Ren!" Ucap Namira.

" Tapi aku khawatir, Jinan sangat pemilih dengan makanannya Na!!" Renata masih saja tidak bisa tenang.

" Jangan khawatir, Mika pasti akan melakukan segala cara untuk membuat orang lain menuruti keinginannya, mengapa aku berkata demikian??? Karena Mika pasti akan membujuk Jinan untuk memakan makanannya tanpa memilih-milih.!" Ucap Hany, ahhh ia sudah hafal diluar kepala , Mika pasti akan melakukan hal apapun agar orang lain menuruti keinginannya.

" Pertanyaannya adalah, apakah Jinan mau menuruti keinginan Mika??" Tanya Namira.

" Ya ku rasa jika yang memintanya Mika Jinan tidak akan bisa menolak!!" Renata sedikit mengingat kala ia, Jinan dan Mika tengah makan malam, Mika membuat Jinan memakan sayuran dipiringnya tanpa protes apapun yang keluar dari mulut Jinan.

" Ahh bibit budak cinta ini!" Ucap Namira.

" Setelah makan malam kita kemana ??" Tanya Renata.

" Aku malah ingin langsung tidur saja!! Lagipula besok kita masih bisa berkeliling bukan??" Hany nampak berfikir sejenak sebelum mengatakannya tadi ,  lagipula ia sedang hamil muda jadi ya keluar malam dan kena angin malam sepertinya tidak terlalu baik untuk dirinya .

" Aku sentuju, kita kembali ke cottage lalu kita nonton film bersama!" Ucap Namira.

" Ya sudah, ayo habiskan makanan kalian!!" Perintah Hany yang hanya ditanggapi delikkan tajam kedua temannya itu.

*******

Berbanding terbalik dengan para istri yang menikmati makanan mewah , maka para lelaki ini tengah dikerjai oleh Mika, yaa para lelaki !!! Nyatanya Jinan pun ikut dikerjai oleh Mika.

Tenang, mereka tadi sudah makan malam dengan pizza juga spaghetti... Sttttt... Jangan sampai hal ini terdengar ke telinga para ibu muda itu, bisa habis mereka nanti.

" Daddy sini dulu, itu ikatan rambutnya belum selesai!!" Ya... Bermain make up , korbannya adalah keempat lelaki itu. Rambut meraka sudah dihiasi dengan pita, jepitan rambut, bandana, ahh pokoknya rambut mereka terasa seperti dekorasi pesta ulang tahun.

" Mika, sayang... Ini sudah boleh dihapus belum nak??" Tanya Galih.. ahhh wajahnya sudah seperti badut, dengan pipi merah karena blush on, lalu lipstik merah menyala, dan eye shadow berwarna coklat, bisa dibilang ia kini mirip dengan para waria diluar sana!!

" No uncle!!!  We're not done yet, I want to call mom and show to her,  how beautiful your make-up is!!" Ahhh bisa dipastikan para wanita dewasa itu akan tertawa terbahak-bahak ketika melihat tampilan mereka.

" Please dear!!! Daddy pasti akan ditertawakan oleh ibu, jika ibu melihat tampilan Daddy!!"

" Iya, nanti uncle Jeno juga ditertawakan oleh aunty Namira sayang!!!"

" Hapus saja sudah!!" Mika menyerahkan kapas dihadapan para lelaki itu.

" Mika lanjukan saja ayo, Jinan yang akan menemani Mika!!"

Entah mengapa saat Mika memberikan kapas pada mereka kini justru mereka merasa bersalah pada gadis kecil itu!!

" Sayang, kita telfon ibu sekarang saja bagaimana??? Daddy tak akan menghapus riasan yang Mika buat, nanti setelah Mika menunjukkan hasil riasan Mika kepada ibu, baru Daddy akan membersihkannya!!" Mark mengelus kepala Mika dengan sayang.

" Uncle Jeno juga uncle Galih juga tidak akan membersihkan wajah kita sayang, kita tunjukkan kepada ibu dan juga aunty hasil mahakarya dari tangan Mika!! Bagaimana Mika mau??"

" Jinan, ayo kita bermain yang lain!!" Bukannya merespon ketiga lelaki dewasa itu , Mika justru menarik Jinan menjauh dari ketiganya. Ahhhh merajuk pasti!!! Pikir Mark.

Berakhir dengan ketiga lelaki dewasa itu kelabakan karena atensi mereka diacuhkan oleh Mika.

Handphone milik Jeno berdering nama Namira tertera pada layarnya. Dengan ragu-ragu ia mengangkat panggilan video itu.

" Hai sayang!!" Sapa Jeno

" Hpppppppp"   diseberang sana Namira dan dua wanita lainnya tengah mencoba menahan tawanya.

"Hany.... Mika merajuk!!" Adu Jeno.

"Kalian melakukan sesuatu yang menyingung perasaannya??" Tanya Namira.

"  Kami hanya berkata ingin menghapus riasan wajah kami Hany!!" Galih ikut dalam pembicaraan via telepon itu.

"Bae... Kau terlihat sangat cantik, wahhh ternyata Mika sangat handal menggunakan alat make up yaa!!"  Pujian dari Renata terdengar hingga ke telinga Mika, sontak membuat anak itu mendekat kepada mereka.

" Aunty ........!" Rengeknya sambil merebut handphone milik Jeno, membuat Mark memaksakan senyumnya... Ia cukup merasa malu saat ini.

" Mika sayang, Hay princess, apa saja yang kalian lakukan hari ini??" Tanya Namira.

" Mika bermain di wahana permainan, lalu mengajak uncle , Jinan juga Daddy untuk berbelanja baju yang akan Mika gunakan untuk menonton film Barbie bersama ibu!!"

" Lalu bagaimana??? Apakah seru berbelanja dengan Daddy??" Tanya Hany.

" Ahhh daddy sangat payah ibu, daddy juga uncle tidak bisa membedakan warna pink!!! Hanya Jinan yang selera fashionnya bagus!! Mereka bertiga payah!!" Ahhh rasanya ketiganya ingin menjewer telinga kecil itu. Namun mereka masih sayang nyawa.

"Lalu mengapa tadi aunty dengar Mika tengah merajuk??" Tanya Renata.

" Ahhh tadi mereka ingin menghapus riasan wajah yang Mika ingin tunjukkan kepada ibu juga aunty!!! Aunty Renata Jinan terlihat sangat cantik lho!!! Aunty ingin melihat??"  Renata diseberang sana memperhatikan penampilan Jinan yang muncul disebelah Mika dengan maat melotot. Anaknya, anak yang dingin bak kulkas itu!!! Bisa-bisanya Mika membuat Jinan menurutinya.

"Wahhh Jinan terlihat sangat cantik yaa, memang the best sekali sang perias kita!!" Puji Renata.

" Jinan tampan mama!" Jinan menginterupsi percakapan mereka

" Tapi jika dirias begini jadi cantik bukan??? Ahhh apa Mika gagal merias Jinan??" Lihatlah mata boba itu berkaca-kaca dengan bibir mempout lucu, protes dari Mika membuat Jinan langsung menggelengkan kepalanya.

" Tidak Mika, Mika berhasil kok!! Jinan jadi cantik!!! Cantik sekali!!" Ucapan Jinan kepada Mika sontak membuat rahang ketiga lelaki dewasa dibelakang sana terjatuh. Wahhh benar-benar bibit budak cinta!!!! Sedangkan ketiga wanita diseberang sana tengah tersenyum geli. Tadi sajaa dipuji Renata Jinan tidak terima namun dengan Mika Jinan justru menumbalkan dirinya sendiri.

Malam berlanjut dengan obrolan ringan dan keluhan dari Mika tentang seberapa menyebalkan Daddy juga uncle-nya. Membuat ketiga lelaki itu mati kutu, entah apa hadiah yang akan istri mereka berikan kepada mereka ketika mereka kembali, pasalnya Mika juga mengadu bahwa seharian ini ia dan juga Jinan diberikan makanan junk food.

TBC

Gw pikir hari Minggu tuh waktunya gw santai, taunya gw ditarik sama Abang gw buat ikut dia di acara temennya, mana gw disuruh kenalan sama beberapa temennya lagi,  capek gw!!!




You and I ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang