12th chapter

1.1K 114 11
                                    


" Kau beruntung Jen... Memiliki Namira yang mau saja kau bodohi!" Ucap Hany.

" Kau juga beruntung Han, bisa lepas dari bajinganmu itu!" Jawab Jeno.

" Aku belum lepas sepenuhnya dari Mark!"

"Memangnya si bajingan itu berniat melepaskanmu??"

" Tak tahu..."




" Hany... Aku sudah benar-benar mencoba melupakanmu juga berusaha membuka hatiku untuk Namira, tak bisakah kau juga melakukan hal yang sama dengan Mark???" Tanya Jeno

" Lukaku masih basah Jen, menurutmu apakah aku bisa berjalan jika kedua kakiku terluka parah, dengan luka mengangga dan masih basah??" Hany menuturkan pada Jeno tentang keadaan hatinya saat ini, jika kalian bertanya dimana kedua orang ini, mereka tengah menemani Mika bermain di taman, tenang saja ada Namira juga disana yang sedang membawa Mika ke stand ice cream yang jaraknya lumayan jauh dari tempat duduk Jeno dan Hany.

" Bisa!!! Biarkan Mark menggendongmu, dengan begitu kau tak perlu berjalan dan tetap bisa melangkah ke depan!" Jawab Jeno.

" Aku tak ingin terlalu bergantung padanya Jen!" Ucap Hany, mereka berbincang tanpa saling menatap, Hany menatap kedepan begitupun Jeno, tak ada kontak mata diantara mereka.

" Kau bukan bergantung padanya Han, kau hanya berjalan bersamanya, kau cukup diam dalam gendongannya dan biarkan dia yang melangkah dan secara perlahan lukamu akan sembuh!!".

Bagi orang lain mungkin memang benar, apa susahnya tinggal menerima afeksi dari suaminya itu, dan juga dilihat dari segi pandangan orang lain, hidupnya akan sempurna dengan didampingi suami yang tampan nan kaya raya.

Tapi bagi Hany, melihat Mark saja membuat dirinya teringat saat suaminya itu memperkosa dirinya, bukan sama-sama saling cinta, tolong garis bawahi ia diperkosa. Dan dirinya yang menjadi korban justru dirinya juga yang disalahkan.

" Mark ......"

" Hany... lihatlah Mika memakan 2 es krim!!" Teriak Namira.

" Tidak ibu, aunty Namira berbohong!! Mika hanya memakannya 1!!" Elak gadis mungil itu. Jeno tertawa melihat tingkah laku Mika. Mika memang selalu seperti itu, mana cukup 1 es krim!!!

Mika mendekati Hany dan langsung memeluk tubuh ibunya itu.

" Mika tidak berbohong ibu, hanya 1!" Cicitnya lirih. Yang menghasilkan kekehan gemas ketiganya.

" Hmmmm benarkah??? Lalu mengapa noda dibibir Mika coklat??? Sedangkan yang ada ditangan Mika vanilla???" Tanya Hany.  Polos sekali anaknya ini, berbohongnya kurang rapi.

Mark mengamati mereka dari dalam mobilnya yang ia buka kaca pintunya walaupun hanya sedikit, ia ingin sekali ikut bergabung dengan mereka, namun sepertinya ia belum menemukan cara yang tepat untuk memulai pendekatan dengan Hany juga Mika.

" Sampai kapan akan kau pertahankan gengsimu itu bung??" Mark kaget, bukannya tadi Jeno bersama dengan Hany , mengapa sekarang sudah berada di samping mobilnya.

Jeno memberikan isyarat kepada Mark untuk mengikutinya. Dan berakhir Mark berada diantara mereka sekarang.

" Oh.. uncle Jeno dari mana??" Tanya Mika.

" Mika lihat siapa yang datang bersama uncle Jeno?? "

Mark tersenyum, lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan Mika.

" Daddy ikut kesini??? Daddy tidak bekerja???" Tanya Mika.

Mendengar suara Mika yang memanggilnya dengan sebutan Daddy membuat hati Mark menghangat.

You and I ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang