chapter 26

945 94 8
                                    

Setelah kejadian dimana Mika menginginkan seorang adik, disinilah mereka sekarang, menghabiskan waktu untuk berbulan madu, sebenarnya Hany tak menginginkan bulan madu ini, tapi yaa namanya Mark pemaksa Lee, maka mau tak mau Hany harus mengikuti kemauan Mark.

Mika??? Anak itu justru terlihat sangat merelakan kedua orang tuanya itu untuk berbulan madu, tentu saja dengan iming-iming akan segera memiliki adik ketika mereka kembali dari bulan madunya.

Mika, mereka titipkan kepada Rena dan Galih, karena Jinan dan Mika berteman jadi ya Hany  dan Mark tak perlu khawatir Mika akan rewel.

Hari ini agenda mereka adalah jalan-jalan ke pantai, Hany telah siap menggunakan pakaian yang menurutnya cocok dikenakannya ke pantai namun Mark justru tak mengizinkan Hany memakainya. Ada saja alasan yang Mark sampaikan.

" Terlalu ketat"
" Terlalu terbuka"
" Punggungmu akan terbakar"
" Kau terlihat gendut memakai baju itu"
" Tak cocok ditubuhmu"
" Rokmu terlalu pendek"
" Ini bukan pakaian tapi dalaman"
" Warnanya jelek"
" Modelnya kuno"

" Aish... Kau coba pilihkan satu baju untukku!" Kesal Hany dengan Mark yang selalu mencibir cara berpakaiannya.

Mark bangkit lalu melihat isi koper Hany, ia menggelengkan kepalanya .

" Sepertinya kau memang hanya berniat menghabiskan waktu denganku di ranjang sayang, pakaian yang kau bawa semuanya adalah pakaian kekurangan bahan!!" Cibir Mark.

Hany hanya membawa pakaian tanpa lengan, crop top lalu tank top terus bikini dan gaun yang backless.

" Yak!!! Kau mengatakan akan membawaku ke pantai, lalu apa yang kau harapkan?? Aku berpakaian tertutup begitu??? Haishhh kau ini!!" Hany yang sudah terlanjur kesal kini justru merebahkan tubuhnya di atas ranjang, ahh jangan lupakan pakaian yang dikenakannya saat ini adalah bikini yang ia tutupi dengan rok pantai yang hanya perlu diikat untuk menggunakannya.

Mark berbalik dan tersenyum menyerigai, ahhh istrinya ini sepertinya memang sedang menguji dirinya.

Dengan sedikit berlari ia langsung mendekati Hany dan mengukung tubuh istrinya itu. Ia meletakkan kedua tangannya disisi kepala Hany untuk menjaga keseimbangan agar ia tidak menindih tubuh Hany.

" Minggir!!" Hany berujar ketus.

" Stttt kau membangunkan singa kecilku sayang!!" Ucap Mark kini mulut Mark dengan lancang telah menjilati daun  telinga  Hany.

" Emmhh..  Mark kau sudah memintanya semalam, kau tak lelahhhh.. terus melakukannya??" Hany susah payah berbicara karena Mark kini telah mengecup sensual leher jenjangnya.

" Kita harus sering berusaha sayang, agar Mika tidak kecewa dan segera memiliki adik!"

" Itu hanya alasanmu saja !!! Semua karena hormon sialanmu itu!!"

" Stttt your language honey!!!  You will get your punishment for speaking rudely dear!! " Ucap Mark berbisik di telinga Hany.

Hany menyerigai.

"Then punish me with a harsh punishment Daddy!!" Hany justru meladeni permainan Mark.

" Shitttt!!! You will get it honey, prepare yourself!!! I'm not going to play soft this time, I'm going to play rough!!!"

" Okay!!! I will really enjoy it Daddy!!”

Dan yang selanjutnya terjadi adalah pergumulan panas dan bernafsu pasangan ini, hilang sudah Hany yang soft ketika sedang bermain kini ia menjadi lebih dominan memimpin permainan. Kita tinggalkan saja acara pengadonan mereka.

******

Rena , Jinan dan Mika tengah berada disebuah mall, mereka berencana akan membeli beberapa makanan ringan dan juga ice cream.

" Mika... Suka stroberi atau vanilla??" Tanya Jinan.

" Mika suka semua, kalau bisa beli yang banyak rasa!!" Jawab Mika.

" Sayang.... Ingat pesan ibu??? Tidak boleh memakan ice cream lebih dari 2 dalam sehari!!" Tegur Rena.

" Bukan seperti itu aunty, maksudnya Mika adalah membeli satu cup ice cream yang mempunyai berbagai rasa!!" Jawab gadis itu.

" Haishhh kau ini pandai sekali menjawab!!" Gerutu Rena.

Akhirnya mereka membeli berbagai macam Snack , buah-buahan juga ice cream . Saat ini ketiganya sedang berada di dalam mobil untuk perjalanan pulang.

" Mika mengapa tidak ikut ibu berlibur bersama Daddy??" Tanya Rena.

" Kata aunty Namira jika Mika ingin segera memiliki adik, Mika harus mengizinkan ibu dan daddy berlibur tanpa Mika!!" Jawab gadis itu sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Astaga wanita gila itu, apa lagi yang ia katakan pada Mika!!" Batin Rena.

" Mama, Jinan juga ingin memiliki seorang adik!!" Seru Jinan.

" Berarti nanti kita bergantian Jinan, saat ibu dan daddy pulang, Jinan bisa menginap dirumah Mika, dan biarkan mama dan papa Jinan pergi berdua!!" Usul Mika.

Astaga!!! Bagaimana cara menjelaskannya bahwa sebanyak apapun mereka berusaha tidak akan pernah membuat Jinan memiliki adik, nyatanya rahim Rena telah diangkat setelah melahirkan Jinan. 4ena hanya tersenyum tipis mendengar ucapan polos Mika.

" Sayang, memiliki adik atau tidak itu yang menentukan adalah Tuhan, bukan manusia, sebanyak apapun manusia berusaha dan berdoa jika Tuhan tidak mengizinkan kita memilikinya maka kita tidak akan pernah memilikinya!!" Ucap Rena.

Ucapan Rena membuat Mika menutup Snack nya .

" Jadi Mika tidak akan memiliki adik???" Mika berucap sendu.
Ahhhh sepertinya Rena mengatakan sesuatu yang salah disini!!

" Bisa!!! Mika bantu perbanyak doa kepada Tuhan, agar adik segera hadir , namun jika Mika belum mendapatkannya Mika harus bersabar , dan tidak boleh menyalahkan ibu dan daddy, apalagi menyalahkan Tuhan, okay sayang??"

" Iya aunty!!"

Rena menatap wajah Mika melalui kaca depan, ia melihat raut sedih diwajah itu, ahhh harusnya ia tak mematahkan harapan anak kecil itu.

*********

Makan malam romantis yang harusnya mereka rasakan kini gagal sudah, lihat saja, kini Hany justru terlelap kerena kelelahan. Dan Mark, ahh mungkin ia yang akan memesankan makanan untuk mereka. Ditatapnya wajah Hany saat tertidur.ia mendekati Hany lalu mengelus surai itu dengan lembut.

" terima kasih sudah mau bertahan sejauh ini denganku, kamu hebat, kamu kuat, maaf aku sering mengabaikan kamu juga Mika dulu, maaf untuk segala luka yang ditorehkan oleh kedua orang tuaku kepadamu juga Mika, aku berjanji sayang, tak akan ada lagi yang membuatmu juga princess kita terluka, aku akan memastikan kalian selalu bahagia, selalu sehat, dan selalu hidup berkecukupan, cukup beberapa tahun ini kau dan Mika hidup dalam kesederhanaan, sekarang apapun yang kau inginkan tinggal katakan, sesulit apapun, aku akan memastikan bahwa kau akan mendapatkannya!!! Aku mencintaimu, sangat!!"

Mark lalu mengecup puncak kepala Hany beberapa kali, sedangkan Hany, ia sama sekali tidak terusik .

*****

Namira menggenggam erat testpack ditangannya, dalam testpack itu dinyatakan bahwa ia tengah hamil. Ada rasa bahagia dalam dirinya namun ia juga merasa sedikit khawatir, Jeno, Jeno-lah alasan kekhawatirannya. Ia sangat mengetahui bahwa Jeno selama ini masih berharap pada Hany, masih diam-diam memandangi foto Hany masih memendam rasa pada Hany.

Selama ini ia mencoba menutup matanya, seolah ia tidak mengetahui apapun, namun dari awal pun Namira tahu, memberikan kepercayaan kepada Jeno adalah hal yang salah. Ia yang awalnya yakin bahwa Jeno mulai mencintainya harus menelan pil pahit bahwa Jeno masih belum sepenuhnya melupakan Hany....

Haruskah ia jujur tentang kehamilannya????

TBC















You and I ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang