chapter 36

774 68 0
                                    

Liburan telah usai, sebagaimana mestinya 3 lelaki dewasa itu tengah menghadapi kemarahan para istri mereka karena memberikan junk food terus menerus kepada anak-anak.

" Sayang, aku kan tidak bisa memasak, lalu jika aku tak memberi makan Jinan juga Mika junkfood, apa yang harus ku berikan untuk mereka??"

" Banyak options Mark!! Banyak restoran yang menyajikan sayur juga makanan rumahan, tidak dengan fried chicken , pizza dan burger!!" Jawab Hany acuh, ohh ya saat ini Hany sedang menyiapkan makan malam, dengan Mark yang mengikutinya, sebenarnya Mark tidak memperbolehkan Hany memasak, namun Hany bersikeras untuk memasak sendiri.

" Ya, mereka tak mau makan makanan itu sayang, saat ditanyai mereka hanya mengatakan ingin makan pizza , chicken juga burger!!"

" Lalu jika anakmu nantinya hanya ingin memakan permen sepanjang hari apa kau akan menurutinya??" Sahut Hany sambil berdecih.

" A....."

" Ibu....... Gigi Mika sakit!!" Rengekan Mika membuat Hany mematikan kompor dan bergegas menghampiri malaikat kecilnya itu, dilihatnya anak kecil yang tengah memegangi pipinya itu , melihat anaknya yang datang dengan mata berkaca-kaca membuat Hany langsung menoleh kearah Mark lagi dan langsung memberikan gestur menggorok lehernya.

" Mati aku!!" Gumam Mark lirih.

Hany menuntun Mika menuju sofa di ruang tengah, lalu duduk bersebelahan dengan gadis kecilnya itu, sedangkan Mark saat ini tengah berdiri kaku di samping sofa. 

" Boleh ibu bertanya sayang, apa Mika memakan makanan yang manis-manis terlalu banyak??" Hany mengusap surai Mika dengan sayang.

Mika menatap pada ibunya dan gadis itu mengangguk kecil membuat Hany menghela nafasnya.

" Apa saja yang Mika makan??"

" Cotton candy, gula-gula, coklat bar, coklat candy, dan banyak lagi makanan manis yang lainnya!!" Cicitnya pelan, memang!! Mika tidak akan berbohong pada sang ibu, ahhh bagaimana jika Hany tahu alasan dibalik makanan manis itu???

" Hmmm, siapa yang memberikan Mika izin untuk memakan banyak makanan manis sayang??" Tanya Hany lembut.. ohhh dia tidak akan pernah kasar dengan anaknya, Mika adalah cerminan dirinya, jika dinasehati dengan keras maka Mika akan semakin bebal.

"Daddy ibu, Mika meminta apapun selalu di iyakan!"

Hany menatap pada Mark, Mark hanya menampilkan senyum canggungnya, dia bahkan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Pakai jaket Mika, kita ke dentist sekarang!!" Ucapan Hany tidak dapat dibantah akhirnya Mika harus mendapatkan tambalan di giginya hari itu juga , bayangkan selama 7 hari Mika memakan makanan manis berturut-turut dan mungkin juga tidak menggosok giginya secara teratur, dan yaa... Berakhir dengan Mark yang harus puas tidur dikamar tamu selama beberapa hari setelahnya.

*******

Galih meringis merasakan perih ditelinganya karena jeweran maut Renata.

" Bae, jangan marah lagi, aku benar-benar tidak bisa menolak saat Mika memohon dengan puppy eyes miliknya, ditambah lagi Jinan akan ikut merengek jika Mika bersedih!!"

" Kamu itu lebih tua!!! Harusnya jangan mau kalah sama anak-anak, harusnya kalian tegas, lihat sekarang??? Mika jadi harus ke dentist!!! Lagipula mana Jinan??" Renata menatap sekelilingnya mencari keberadaan sang anak.

" Jiiiiii!!" Teriaknya, membuat Jinan yang sedang menonton tv langsung bergegas menuju ke kamar ibunya.

" Ya mama!!"

" Kemari nak!!" Panggilnya , sambil menepuk sisi kasur disebelahnya meminta anak itu untuk duduk bersebelahan dengan dirinya.

" Jinan kenapa menuruti semua keinginan Mika sayang??"

" Karena Mika menangis mama, Jinan tidak suka melihat Mika menangis!!" Jinan menundukkan kepalanya.

" Ahhh Jinan sangat menyayangi Mika yaa??" Galih mendengus melihat interaksi anak-ibu itu, ahhh tadi saja dia diamuk habis-habisan, tetapi Jinan??? Ahhh sudahlah!!

" Iya... Jinan sangat menyayangi Mika mama, Jinan selalu berjanji bahwa Jinan akan selalu melindungi Mika dan tak akan membiarkan Mika menangis!!"

" Ohhh sweet nya!!! Anak mama ini memiliki hati yang hangat ternyata!!"

" Hehehehe!" Anak itu menampilkan gummy smile-nya.

" Tapi sayang, tidak semua keinginan Mika harus diiyakan, ada beberapa hal yang kita tidak diperbolehkan untuk mengiyakan, contohnya adalah memberikan Mika makanan junkfood juga makanan manis, karena sekarang Mika sakit karena terlalu banyak makan manis!!"

" Mika sakit??? Ahhh apa karena Jinan??" Lihatlah anak itu bahkan menyalahkan dirinya sendiri karena Mika sakit.

" Bukan sayang!! Ini karena Mika sendiri yang bandel, tapi lain kali jika memang Jinan benar-benar menyayangi Mika, maka Jinan harus menolak keinginan Mika apabila keinginan Mika itu tidak baik!! Mengerti??"

" Iya mama, lalu haruskah kita menjenguk Mika mama??? Jinan merasa cemas jika tidak melihat Mika secara langsung!" Rengeknya.

" Tak perlu kesana sayang, kita bisa melakukan panggilan video saja!!"

Akhirnya Jinan menelfon Hany dan mengajak Mika mengobrol bahkan sampai sekitar 30 menit, entah apa yang kedua bocah itu bicarakan.

*********

Beberapa bulan terlewati dengan keadaan yang tenang di ketiga keluarga kecil itu, Hany memasuki kehamilan trimester kedua, dan tentang morning sickness??? Mark sudah tidak merasakan hal itu lagi sekarang. Kehamilan Hany membuat Mark khawatir, pasalnya sempat harus bedrest karena kelelahan beberapa waktu yang lalu, namun kini semuanya kembali normal, Hany sehat, janinnya sehat, Mika tumbuh dengan baik dan Mark?? Perusahaan miliknya semakin berkembang.

Memasuki trisemester akhir kehamilan Namira, membuat Jeno semakin posesif, bahkan lelaki itu sudah tidak berangkat ke kantor lagi karena dia tidak ingin sampai terjadi hal buruk kepada istrinya itu.

" Jen, lihat !! Kakiku sudah seperti kaki gajah, sangat bengkak, lalu lihatlah, wajahku penuh jerawat juga!!!"

Jeno mematikan laptop miliknya dan berdiri lalu menghampiri Namira yang tengah bercermin pada lemari di kamar mereka.

Memeluk tubuh Namira dari belakang, mendaratkan kecupan manis dipucuk kepala sang istri dengan tangan yang mengelus perut buncit Namira.

" Sayang, kau selalu sempurna, kau seperti ini karena tengah membawa malaikat kecil kita, kau selalu indah di mataku sayang!!"

" Hiiii chessy sekali!!" Namira terkikik geli karena gombalan Jeno.

Dug...

" Akhhh"

" Wow, dia menendang sayang??? Woahhh baru kali ini aku merasakan secara langsung tendangan jagoan ini!!" Ya jagoan , nyatanya calon anak mereka ini adalah bayi lelaki.

" Hahahaha iya, baby tau kalau papi-nya yang ngelus-ngelus!" Ucap Namira menirukan suara anak kecil.

Cup.. cup..cup...

Jeno berjongkok memberikan beberapa kecupan di perut buncit Namira, dan Namira mengelus kepala Jeno dengan sayang.

" Makasih ya, kamu mau bener-bener menerima aku dalam hidup kamu seutuhnya!!" Ucap Namira.

" Aku juga mau berterimakasih karena kamu mau menunggu aku sampai kini kita benar-benar bisa bersatu!!" Jeno bangkit dari posisinya lalu mengecup kening Namira, Namira memejamkan matanya menikmati kecupan manis yang diberikan oleh suaminya itu.

" Sama aku terus ya Na, kamu harus selalu disampingku!!"

" Hmmmmm....!"

TBC

Kayaknya 2 chapter lagi udahan.....

You and I ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang