2nd chapter

1.4K 153 14
                                    

Gadis kecil itu berlarian kesana-kemari, sambil tersenyum dan memainkan gelembung ditangannya.

Mika, gadis kecil itu benar-benar menghabiskan waktu bersama dengan Jeno, Hany??? Dia berada di tokonya, sedangkan disisi lain , Mark mengawasi anak gadisnya yang sedang tersenyum begitu manis sambil memainkan gelembung dari dalam mobilnya. Entahlah, ia merasa tak rela melihat senyum itu, harusnya anak gadisnya itu tersenyum karenanya bukan karena orang lain.

Jeno terlihat sangat bahagia melihat senyuman yang terbit dibibir gadis mungil itu. Ia memanggil Mika.

" Angel... Baby Angel... Katanya mau makan ice cream???" Tanya Jeno saat Mika sudah duduk di kursi sebelahnya.

" Hah .. hah... Hah... Mika boleh meminta yang ukurannya large uncle???" Tanyanya.

" Tentu boleh sayang, apapun untuk princess cantik kesayangan uncle...!" Ucap Jeno sambil mengelap keringat di dahi Mika dengan tangannya.

" Uncle... Boleh gak kalau Mika minta kepada Tuhan buat jadiin uncle Daddy Mika???" Tanyanya dengan tatapan mata polosnya. Pertanyaan tiba-tiba itu meluncur begitu saja karena perlakuan Jeno terhadapnya, perlakuan yang tidak pernah ia dapatkan dari Sang ayah.

" Kenapa Mika berkata seperti itu???" Tanya Jeno.

" Mmmm tak apa ,, hanya ingin!" Ungkapnya.

" Dengarkan uncle, Mika boleh mengganggap uncle ini ayah Mika, tapi tetap saja uncle bukan Daddy kandung Mika, mengerti sayang??? Daddy Mika orang yang sangat hebat lho, harusnya Mika bangga mempunyai Daddy seperti Daddy Mark!!" Ucap Jeno sambil tersenyum menatap Mika.

" Tapi Daddy tak menyayangi Mika uncle.......!" Ucap gadis kecil itu dengan suara sendu, bahkan kini matanya berkaca-kaca.

" Daddy Mark pasti sayang kok sama Mika!!" Ucap Jeno meyakinkan Mika.

" Mika sayang sama uncle... Sama aunty Namira... Sama ibu ,,,, pokoknya Mika sayang sama kalian???" Ucap Mika sambil memeluk lengan Jeno.

Hati Jeno menghangat, mendengar ucapan tulus dan jujur dari Mika, namun hatinya juga mencelos saat merasakan kesedihan dari gadis kecil itu karena mengharapkan kasih sayang sang ayah

Siapa yang patut disalahkan disini??? Harusnya jika ada orang yang dirugikan orang itu adalah Hany dan yang kedua adalah Mika. Tapi Mark justru melimpah semua kekesalannya terhadap keduanya, bukankah memang sudah seharusnya Mark bertanggung jawab penuh atas Hany dan Mika tapi Mark justru hanya bertanggung jawab secara materi terhadap Mika. Tapi tidak dengan Hany .  Mika juga hanya sebatas menerima tunjangan untuk kehidupan sehari-harinya, tapi tidak dengan kasih sayang. Kasih sayang seorang ayah tak pernah Mika dapatkan dari ia hadir di dalam kandungan sang ibu.

" Cha ayo kita beli ice cream vanilla yang princess inginkan!!" Ucap Jeno lalu menggendong Mika dan memutarkan tubuh mika yang ia angkat selayaknya sedang berputar-putar. Mika tersenyum begitu riang, dan itu cukup untuk membuat harga diri Mark terluka. Putrinya bisa begitu lebar tertawa saat tak bersamanya, tapi ketika bertemu dengannya, Mika seakan takut untuk menatapnya.

*******

Waktu menunjukkan pukul 9 malam ketika Hany memasukkan mobil kedalam garasi rumah milik sang suami. Ia menoleh ke samping mendapati sang anak yang sudah terlelap begitu nyenyak.

Hany menggendong Mika dan langsung membaringkan tubuh anaknya di ranjang sang anak. Lalu ia memasuki kamar mandi diruangan itu untuk membersihkan diri. Setelahnya ia membaringkan tubuhnya di samping sang anak dan tak lama terlelap dalam mimpi.

Mark melihat semua, saat Hany susah payah menaiki tangga dengan Mika digendongnya, saat Hany kesulitan untuk membuka pintu kamar sang anak, Mark masuk kedalam kamar Mika saat Hany sedang berada di dalam kamar mandi tadi, Mark datang hanya untuk melihat wajah terlelap sang putri, yang sangat cantik saat tertidur, ia mengamati seksama wajah cantik putrinya itu, ada rasa bersalah saat ia tak mampu memberikan perhatian dan kasih sayangnya kepada Mika. Ia lalu berjalan perlahan menuju ranjang sang anak dan mengecup kening Mika. Saat dirasa Hany sudah akan selesai dengan urusan kamar mandi, Mark segera pergi meninggalkan kamar sang anak.

Ketika dirasakannya Hany telah tertidur ia masuk lagi kedalam kamar Mika dan mengamati wajah istri serta anak yang tak pernah ia hiraukan keberadaannya. Rasa bersalah menyeruak seketika ketika melihat Hany yang jauh dari tampilan seorang istri CEO, Hany berpenampilan sangat sederhana, bahkan tak ada barang branded yang Hany miliki, Mika??? Anak gadisnya itu adalah anak yang penurut, ia menerima apapun yang dibeli oleh sang ibu, anehnya.   Mark tak pernah mendapati saldo dalam rekeningnya berkurang untuk keperluan Mika, apa Hany memenuhi kebutuhan Mika seorang diri??? Sebegitu tak inginnya Hany bergantung padanya.  Hany memang pernah menggunakan ATM yang diberikan oleh Mark, tapi itu hanya sekali... Ketika Mika sedang sakit dan mengharuskan Mika dirawat di rumah sakit.

Mark sangat ingat, saat itu dengan langkah tergesa dan Mika dalam dekapannya , Hany memanggil taxi dan pergi ke rumah sakit. Alih-alih meminta bantuannya, Hany lebih memilih untuk memanggil jasa taxi, Hany benar-benar tak ingin merepotkan Mark sedikitpun. Mark yang penasaran tentu saja mengikuti Hany dan betapa terkejutnya ketika ia menyadari bahwa Hany membawa Mika ke rumah sakit. Mika dirawat selama beberapa hari di rumah sakit itu, dengan perawatan kelas 3 tentunya. Alih-alih memilih ruang VIP untuk Mika, Hany malah memilih untuk merawat mika diruangan yang terdiri dari beberapa pasien didalamnya. Hati Mark mencelos kala melihat Hany yang menunggu Mika dengan tertidur sambil duduk didekat ranjang Mika.

Istri dan anak dari seorang CEO sukses, terlihat begitu lusuh , merawat anaknya bukan diruangan VIP, ohhhh itu melukai harga dirinya, lalu untuk apa selama ini Mark bekerja, nyatanya sang istri tak pernah memakai uang darinya.

Mereka memang menikah, tapi yaaa ... Hanya seperti menikah diatas kertas... Mark tak pernah benar-benar mengenal sosok istri yang telah ia nikahi selama lebih dari 6 tahun itu, dan Hany?? Dia terlalu takut untuk sekedar menatap wajah sang suami.

Mark memandangi wajah terlelap anak dan istrinya itu cukup lama. Setelah dirasa kantuk mulai menyerang ia lalu keluar dari kamar Mika.

******

Pagi ini Mark terlihat duduk di ruang makan dengan secangkir kopi dihadapannya. Mika yang baru saja bangun tidur mencari sosok sang ibu.

" Ibu... Ibu... Ibu dimana??" Suara itu begitu nyaring tetapi saat melihat Mark dihadapannya , Mika langsung bungkam. Ingin berlari melarikan diri namun tangannya malah dipegang oleh Mark.

" Duduklah... Tunggu ibumu disini!!" Ucap Mark dengan nada datarnya . Mau tak mau Mika duduk disamping Mark. Mika sama sekali tidak mengeluarkan suara .

" Mika....!" Panggil Mark. Mika lalu menoleh kearah Mark. Saat Mark ingin melanjutkan kata-katanya Hany sudah ada tepat dibelakang Mika.

" Sudah bangun sayang??" Tanya Hany dari arah belakang.
Mika langsung berdiri dan langsung menghambur ke dalam pelukan sang ibu.

" Ibu dari mana?? Jangan tinggalkan Mika sendiri!! Mika takut!!" Cicitnya.

Hati Mark semakin teriris.. ternyata memang semenakutkan itu sosoknya membuat sang anak ketakutan. Anaknya sangat takut kepadanya, istrinya yang enggan menatapnya. Rasanya dunianya runtuh... Apakah memang dirinya benar-benar menjadi sosok monster untuk keduanya.

Gw up lagi mudah mudahan ngefeel yaaa... Di book manapun punya gw kalian bebas kok misuh² ... Tapi inget cuma di dunia orange aja misuhnya... Kalau di real life jangan yaaa... 😅😅

You and I ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang