Fairy'Chapter I

1.3K 114 32
                                    

🪄🪄🪄

Jantung ini berdegup karenamu. Debaran dada ini ada karena dirimu. Hidup ini kulalui karena cintamu. Selama di hati ini ada namamu, hidup sepedih apa pun akan kujalani.

Dan aku selalu ada di sini...

Untukmu...

~~~ Raven : The Dazzling Fairy ~~~By ~~~ AR Yizhan ~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~ Raven : The Dazzling Fairy ~~~
By
~~~ AR Yizhan ~~~

Xiangyang, China.

Malam selalu menjadi bagian waktu yang menampakkan berbagai hal di muka bumi. Beberapa peristiwa terkadang muncul di malam hari dan tersembunyi di kala siang. Kehidupan malam yang gemerlap berselimut kejahatan kadang terjadi di kala makhluk bumi terlelap dalam kenyamanan tidur.

Di satu tempat di Xiangyang, berdiri satu bangunan klub tiga lantai, mewah dan modern. Kelengkapannya memuaskan para pengunjung, termasuk tempat olahraga yang disediakan di lantai paling atas. Jam digital di menara tinggi berkedip memperlihatkan waktu kepada setiap orang, menunjuk pada angka 01.00 ketika tiga orang pemuda keluar dari pintu klub bernama Ervoir.

Jalanan di depan klub itu bukan jalan raya utama, hanya diperuntukkan bagi kendaraan yang bermaksud untuk datang ke klub. Salah satu dari dua pemuda itu adalah Xiao Zhan, berjalan bersama Jiacheng dan Paul. Ketiganya baru saja menikmati minuman setelah berolahraga dan menikmati malam dalam keseruan hingga lewat tengah malam.

Dalam balutan kaos santai warna biru, jaket putih dipadu celana jeans biru tua, Xiao Zhan menggandeng dua temannya dengan senyum lebar yang menghias wajah. Sepasang matanya yang indah sedikit menyipit di kala ia tertawa ringan menanggapi perkataan teman-temannya.

“Aku kagum denganmu, Xiao Zhan. Minummu kuat sekali,” Jiacheng bersuara.

“Apa kau tidak merasa tubuhmu panas? Aku hanya takut kau merusak dirimu,” komentar Paul. Ia lebih sadar dibanding Jiacheng yang sudah sempoyongan.

“Aku cukup terlatih untuk minum. Sebagai seorang pelatih, aku pun memiliki fisik yang kuat. Tidak seperti kalian,” balas Xiao Zhan, setengah meledek. Tawa ceria mengiringi kalimat terakhirnya disusul satu tinju pelan yang mendarat di dada.

“Hei, sadar!”

Tepukan keras mengenai pundak Jiacheng.

“Jadi siapa yang akan menyetir?” Paul melirik pada Xiao Zhan setelah berusaha menyadarkan Jiacheng.

Sesaat Xiao Zhan mengamati dua temannya dan hanya menggeleng melihat keduanya nyaris semaput.

“Tentu saja aku. Kalian sudah mabuk. Aku tidak ingin mengambil resiko,” ujarnya pasrah.

Xiao Zhan berjalan terlebih dulu setelah membiarkan Paul yang menggandeng Jiacheng. Mereka berjalan ke sisi bangunan klub, tempat Xiao Zhan memarkir mobilnya yang berwarna merah menyala, satu BMW yang cukup mewah. Ia meraba-raba saku jaket dan celana untuk mencari kunci mobil. Nafasnya berhembus lega sewaktu menemukan kunci di saku jaket dan ia pun menekan remote.

𝐑𝐚𝐯𝐞𝐧 : 𝓣𝓱𝓮 𝓓𝓪𝔃𝔃𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓕𝓪𝓲𝓻𝔂 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang