Fairy'Chapter VII

293 66 14
                                    

🪄🪄🪄

Menikmati suasana indah di malam hari bersama seseorang selalu menumbuhkan perasaan romantis dalam diri seseorang lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menikmati suasana indah di malam hari bersama seseorang selalu menumbuhkan perasaan romantis dalam diri seseorang lainnya.

Itu yang dirasakan Xiao Zhan saat ini.
Setelah menghabiskan santap malam ditemani secangkir kopi bersama Yibo, pemuda tampan itu mengajaknya berjalan santai di sisi danau Hanshui. Danau di tengah kota itu dibatasi jalanan paving block berdampingan dengan taman indah yang memanjang. Pepohonan hijau tumbuh subur memayungi jalan dan tumbuhan rendah di bawahnya, termasuk rumpun bunga di antara rumput Jepang yang sengaja ditanam.

Selama melangkahkan kaki menemani Yibo di jalan kecil tersebut, Xiao Zhan tak hentinya merasakan debaran yang membuatnya lemas. Ia tak bisa fokus ke satu objek dan memutar bola mata ke segala penjuru. Hembusan angin malam yang menyapu wajah dan rambut, tidak mengurangi rasa panas yang mengaliri setiap inci tubuhnya. Sesekali matanya mencuri pandang pada Yibo yang berjalan lambat, terlihat sekali menikmati saat-saat yang sedang mereka lewati bersama.

Diam-diam Xiao Zhan terus menghirup napas dalam dan panjang, berusaha menenangkan diri sendiri untuk tidak hanyut terlalu jauh dalam atmosfir romantis yang melingkupi mereka.

Helaan napas yang terus terdengar mengusik Yibo. Dengan kening berkerut ia menoleh, melirik sosok di sampingnya yang terus berdiam diri. Kegelisahan yang dirasakan Xiao Zhan mau tidak mau menular padanya.

“Ada apa? Kau sangat gelisah,” ia bersuara.

“Ah, aku ... tidak apa-apa,” Xiao Zhan menyahut, sedikit gugup.

“Kau ingin pulang? Atau ada seseorang yang menunggumu?”

“Tidak.” Dengan cepat Xiao Zhan membalas. “Tidak ada yang menungguku. Aku merasa senang di sini,” lanjutnya. Sesaat kemudian ia merutuki diri mendengar jawabannya sendiri.

Yibo tersenyum lembut.

“Jangan tegang seperti itu. Aku tidak akan memakanmu,” ujarnya. Giginya yang putih berderet rapi sewaktu ia melebarkan senyum.

Xiao Zhan tersenyum malu-malu sambil menundukkan kepala. Ia hendak berpaling ke arah lain waktu jemarinya diraih ke dalam genggaman Yibo. Ia menoleh kaget, mengerjap cepat melihat wajah berseri Yibo. Rasa dingin merayapi tangannya yang digenggam erat.

“Tanganmu sangat dingin. Apa kau ketakutan?” Pertanyaan itu menyentuh pendengaran.

“Mungkin karena angin malam,” sahut Xiao Zhan. Alasan itu meluncur begitu saja dari mulutnya dan kembali melirik pada pegangan tangan yang kini begitu menghangatkan. Ia merasakan hawa hangat yang keluar dari telapak tangan Yibo. Dalam sekejap, perasaannya langsung tenang dan nyaman. Tanpa sadar, ia membalas pegangan sambil memalingkan muka, mencoba meraih ketenangan lebih banyak dengan menghirup napas panjang.

Yibo tersenyum mendapati reaksi Xiao Zhan.

“Apa kau tidak memiliki keluarga di sini? Aku lihat kau selalu menyendiri,” tanyanya kemudian.

𝐑𝐚𝐯𝐞𝐧 : 𝓣𝓱𝓮 𝓓𝓪𝔃𝔃𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓕𝓪𝓲𝓻𝔂 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang