Fairy'Chapter XXXII

137 28 7
                                    

🪄🪄🪄

Haoxuan memutar pandangan sambil mengingat kejadian sebelum ia jatuh pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haoxuan memutar pandangan sambil mengingat kejadian sebelum ia jatuh pingsan. Dia melirik tubuh sendiri yang bagian atasnya telanjang tanpa pakaian sampai teringat luka di punggung akibat cakaran serigala. Luka yang sebelumnya terasa perih dan panas. Sekarang dia tidak merasakan apa pun di punggungnya, tetapi sesuatu yang lain justru kini sedang bereaksi di dalam dirinya. Satu hawa hangat yang terus menyebar ke setiap pembuluh darah dan berpusat di satu titik.

“Apa yang terjadi padaku?” desisnya.

Haoxuan berusaha bangun, merasakan sesuatu yang panas bergejolak di dalam tubuh. Keningnya mengernyit bingung sampai ia memahami sesuatu. Sebagai orang dewasa yang sudah mengetahui semua hal dan kehidupan dari beberapa masa, dia mengerti apa yang ia rasakan sekarang. Sebuah gejolak yang menciptakan hasrat dan hal itu membuatnya panik.

“Kenapa bisa begini?” ia bergumam cemas.

Tanpa mempedulikan kondisi tubuh, Haoxuan duduk bersila. Dia berusaha memejamkan mata, melakukan meditasi untuk menekan birahi yang bergelora dengan cara melepas ilmu dingin melawan hawa panas yang menyebar. Pangkal alisnya berkerut dalam namun dirinya tidak bisa benar-benar berkonsentrasi. Bayangan dan keinginan yang kuat sangat mendominasi, ditambah suara-suara yang terdengar di dekatnya.

“Sebenarnya apa yang sedang kau lakukan?” ia berdesis tanpa membuka mata.

“Menyiapkan obat untukmu,” Jiyang menyahut sambil memetik tiga helai Rumput Kebangkitan.

Tanpa berbicara terlebih dulu, Jiyang memutuskan untuk menggunakan sebagian rumput dan berharap setengah dari rumput itu mampu menghilangkan birahi dalam diri Haoxuan. Sambil menumbuk rumput menggunakan bebatuan yang ada, telinganya dipenuhi ucapan tetua yang mengaku bernama tetua Zhen.

“Namaku Zhen, pendiri kerajaan Raven. Seribu tahun lalu, gunung ini adalah tempat tumbuhnya klan Raven. Saat itu, salah satu dari klan memiliki darah biru yang sangat jarang dimiliki klan lain. Kerajaan kami tumbuh dengan makmur sampai terjadi penyerangan tidak terduga dari klan Anion. Mereka menginginkan darah abadi dari keturunan langka bermata biru. Setelah itu kemunculan manusia-manusia serakah yang ingin melakukan percobaan menjadikan klan kami musnah. Saat itulah aku menumbuhkan tanaman yang bisa membangkitkan dan menolong klan dari kematian. Aku pun menciptakan binatang mistis untuk melindunginya.
Kau tahu kenapa rumput itu dinamakan Rumput Kebangkitan? Karena setiap helainya menumbuhkan inti kehidupan dalam tubuh seseorang termasuk gairah. Duri itu ada untuk mencegah seseorang menggunakan rumput demi ambisi sendiri.
Pemuda itu mencabutnya tanpa mengetahui apa pun, tanpa mempedulikan apa yang mungkin menimpanya, itu tandanya dia memiliki tekad yang tidak biasa. Akan sangat disayangkan jika usahanya tidak menghasilkan apa-apa. Sekarang semua terserah padamu, aku lihat kau begitu memperhatikannya.”

Tetua Zhen menerangkan panjang lebar sebelum benar-benar keluar dari dalam gua. Dia pun meletakkan pedang Salju di dekat dinding.

“Pedang ini sangat istimewa. Aura dari pembuatnya tetap melekat, pemuda ini beruntung karena berjodoh dengannya. Setelah racunnya hilang, aku ingin berbicara dengannya. Dia merupakan turunan terakhir klan bermata biru yang selama ini dianggap musnah. Aku harap kau tidak salah mengambil keputusan. Aku pergi, Anak Muda. Jaga dia baik-baik. Aku sudah bilang, pilihan ada di tanganmu. Aku tahu kau mencintainya, dia pun menyukaimu karena mau berkorban begitu besar untuk melindungimu. Mungkin dia perlu dorongan, mungkin hal ini merupakan jalan kalian untuk bersama. Tapi kau menanyakan apakah setengah dari rumput itu berfungsi atau tidak, kau bisa mencobanya sendiri. Namun jika hal itu tidak berpengaruh sama sekali, kau tahu apa yang harus dilakukan atau dia akan mati karena tersiksa oleh racun.”

𝐑𝐚𝐯𝐞𝐧 : 𝓣𝓱𝓮 𝓓𝓪𝔃𝔃𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓕𝓪𝓲𝓻𝔂 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang