Fairy'Chapter XVIII

252 44 20
                                    

🪄🪄🪄

Perang itu meninggalkan luka dan jejak kesakitan di dalam klan Raven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perang itu meninggalkan luka dan jejak kesakitan di dalam klan Raven. Setelah kutukan yang diucapkan guru Tianzi, perang itu pun berhenti. Klan Corvus pergi dari Qingyun Village dan menempati lembah Taoyuan yang berada di bawah kaki gunung Xiangyang.

Saat kejadian mengerikan yang menjadikan lembah Wuhui bersimbah darah, salah satu yang terbunuh kala itu adalah gurunya Guan Li, guru Lan. Sejak saat itu, Guan Li menyimpan dendam terhadap klan sendiri karena merasa tetua Bai pilih kasih dan hanya melindungi murid kesayangannya, yaitu Baiyin. Dia pun selalu mencari masalah dengan Wang Yibo dan semua murid-murid guru Baiyin.

Tahun demi tahun berjalan, Wang Yibo tumbuh menjadi sosok dewasa yang mengagumkan. Seorang pemuda berbakat dan juga memiliki ketampanan yang menyilaukan. Sosok sempurna yang seharusnya menjadi sangat tak terkalahkan andai tidak dijatuhi kutukan guru Tianzi.

Sebenarnya guru Baiyin memiliki tiga murid, namun Wang Yibo selalu memperoleh kasih sayang melebihi yang lainnya. Beruntung dua saudara lainnya, Wang Yuan dan Wang Haoxuan justru begitu setia terhadap Wang Yibo. Terutama Haoxuan, adik seperguruan yang memiliki kekuatan batin dan ilmu es yang bisa membekukan lawan. Dia satu-satunya murid yang sangat dipercaya oleh guru Baiyin untuk selalu menemani Wang Yibo.

Hanya sayang, mereka melewatkan kewaspadaan terhadap Guan Li. Tidak menduga kalau pemuda itu begitu dalam menyimpan dendamnya. Tanpa diduga oleh siapa pun, Guan Li melakukan hal keji dengan membunuh Wang Yuan. Karena perbuatannya, dia diusir dari klan setelah tetua Bai menghilangkan kekuatan batinnya hingga menjadi manusia biasa yang tidak memiliki ilmu apa pun. Namun sebelum kepergiannya, dia mengetahui sesuatu tentang kutukan yang menimpa Wang Yibo.

Saat itu, guru Baiyin, demi mencari cara untuk mematahkan kutukan pada diri Wang Yibo, ia mendatangi gunung Huashan. Dia mencari sesepuh dari perguruan lain yang saat itu cukup terkenal kesaktiannya. Berbekal tekad dan rasa sayang terhadap muridnya, guru Baiyin pun melakukan perjalanan ke sana. Namun sayang, sesepuh yang ia cari ternyata sudah meninggal dunia. Guru Baiyin nyaris putus asa, dan ia memutuskan bertapa di pegunungan Huashan untuk beberapa tahun.

Di kala keputusasaan melanda dirinya yang telah menghabiskan tahun demi tahun menyepi di gunung Huashan, kemunculan guru Tianzi yang mendadak di gunung itu membuatnya terkejut. Dia sedang memetik dedaunan untuk dijadikan makanan sewaktu sapaan ramah menyentuh pendengaran.

“Baiyin...”

Suara itu seakan muncul dari kejauhan, berupa gema halus layaknya suara yang memantul pada dinding goa.

Guru Baiyin mengedarkan pandangan, namun ia tidak melihat siapa pun di sekitarnya. Ia hampir melewatkan tatapan berikutnya sampai terkesiap melihat satu bayangan yang tembus pandang. Semakin terperangah sewaktu ia mengenali siapa bayangan yang berdiri beberapa langkah di depannya.

𝐑𝐚𝐯𝐞𝐧 : 𝓣𝓱𝓮 𝓓𝓪𝔃𝔃𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓕𝓪𝓲𝓻𝔂 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang