🪄🪄🪄
Wang Yibo merasa sudah mempersiapkan segala sesuatu sampai dia mengingat adik seperguruannya sudah lama tidak menampakkan diri. Tidak biasanya Haoxuan menghilang tanpa kabar dalam waktu lama. Setelah mendapat berita dari Li Wenhan yang menyampaikan hal mengejutkan, dia segera menyiapkan seluruh anggota klan dan semua pengawal. Saat ini dirinya sedang menunggu Xiao Zhan yang sedang dijemput oleh Changxi untuk dibawa ke Qingyun Village.
Sambil duduk di tengah gelapnya ruangan, Yibo mendoakan penjaga setianya yang bernama Li Wenhan. Pengawal itu mempertaruhkan nyawa untuk menyampaikan hal besar sebelum benar-benar menghembuskan napas terakhir.
Lima jam sebelumnya.
Li Wenhan yang ditugasi untuk mengamati tempat persembunyian Guan Li di lembah Taoyuan, masih bertahan hingga berhari-hari untuk terus mengikuti semua kegiatan di lembah tersebut. Kaki gunung itu selalu diselimuti kabut, menyebabkan udaranya sedingin es. Anginnya pun menusuk kulit. Sudah lebih dari tujuh belas hari dia tinggal di tempat tersembunyi dan memantau setiap pergerakan anggota klan di tempat itu.
Dia sering melihat Guan Li dan Zhenning pergi bersama, terkadang melihat mereka bersikap mesra meski yang terkesan mengejar itu adalah Zhenning. Terkadang dia menggelengkan kepala mengingat kebodohan sahabatnya yang rela menerima hukuman, bahkan dia pernah melihat sendiri bagaimana pemuda itu menderita pada puncaknya purnama. Setiap helai sayap dari tubuhnya seakan ditarik oleh satu kekuatan besar. Cahaya putih yang muncul dari atas langit seperti merobek kulit punggungnya dan itu dialaminya dalam setiap purnama sampai sayapnya benar-benar habis dan kekuatannya musnah.
Terkadang dia melihat Guan Li sangat perhatian terhadap Zhenning, terlebih setelah mendapat hukuman. Pemuda itu akan merawat dan mengobatinya sepenuh hati. Memeluk dan mencium sampai dia jengah sendiri. Dia pun melihat anggota suku lain hidup seperti biasa di lembah hijau dan dingin yang berselimut kabut. Lembah yang sebelumnya tanpa kehidupan itu menjadi lebih hijau setelah klan Corvus mendiami lembah.
Sebelumnya Li Wenhan menduga kalau pimpinan di tempat itu adalah Guan Li setelah menghilangnya guru Tianzi. Namun selama mengawasi tempat itu, dia menemukan bahwa ada sosok lain yang menjadi panutan mereka. Dia pun tidak menduga akan kemunculan tokoh besar di lembah Taoyuan karena sebelumnya tidak pernah ikut campur urusan klan.
Entah hari keberapa sewaktu Li Wenhan mencoba untuk menyelidiki lebih lanjut. Suatu malam yang sepi dan hening di lembah Taoyuan, dia mengendap-endap mendekati salah satu tempat yang selama ini ia pantau. Dalam kegelapan, dia berdiri di dekat jendela, memasang telinga dan mendengarkan pembicaraan dua orang di dalamnya.
“Guru, kapan kita akan menyerang Qingyun Village? Bukankah ini kesempatan di saat Wang Yibo hanya tinggal beberapa hari lagi menuju kelahirannya?”
Itu suara Guan Li.
Li Wenhan semakin mendekatkan telinga dan nyaris menempel pada sisi jendela.
“Kapan tepatnya?”
Satu pertanyaan terdengar dari suara yang sedikit berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐚𝐯𝐞𝐧 : 𝓣𝓱𝓮 𝓓𝓪𝔃𝔃𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓕𝓪𝓲𝓻𝔂 [𝐄𝐧𝐝]
FantasíaSaat kutukan telah terlontar dan langit menerima ucapan, sang guru tidak berdaya mematahkannya kembali walaupun ia menyesal. Itulah yang terjadi pada Wang Yibo, pewaris terakhir dari klan Raven. Bertahun-tahun mencari sosok manusia berdarah campura...