Fairy'Chapter XXVIII

160 34 3
                                    

🪄🪄🪄

Malam kejadian Wang Yibo terluka.

“Kenapa akhir-akhir ini banyak sekali kejahatan yang terjadi? Terlebih di malam hari,” gumam Yibo sambil berjalan lambat menyusuri sisi kota. Langkahnya terus menuju lembah Taoyuan untuk mencari petunjuk tentang tongkat giok milik gurunya. Sebelum dirinya mencapai lembah, dia melihat Zhenning yang sedang berdiri termangu di tepian kanal kecil.
Meski sempat kecewa dan marah pada sosok kepercayaannya selama ini, namun Yibo masih berusaha untuk bersikap wajar. Dia berhenti melangkah sewaktu melihat Zhenning berpaling dan berjalan ke arahnya.

“Master...”

Zhenning menundukkan kepala memberi penghormatan, “Apa yang membawamu kemari?”

“Zhenning, kau masih menghormatiku?” Yibo balik bertanya sambil mengamati sosok muda di depan.

“Tentu saja, kau tetap sosok yang kupuja dan kuhormati sampai kapan pun.”

“Tapi kau meninggalkanku dan memilih mengikuti Guan Li.”

“Aku tidak bisa membohongi perasaan sendiri,” Zhenning membela diri.

“Kau yakin itu bukan pelarian?”

“Aku tidak mengerti maksudmu,” Zhenning memalingkan muka.

“Kau meninggalkanku karena kecewa dan sakit hati?” desak Yibo.

“Aku benar-benar mencintai Guan Li,” Zhenning menjawab dengan yakin.

“Hmm...”

Yibo berhenti bertanya. Cukup tahu kalau pemuda itu ternyata baik-baik saja. Dia menyapukan pandangan ke sekitar, mengamati sekeliling tempat yang minim pencahayaan. Menjadikan tempat itu sangat cocok untuk dijadikan ajang melakukan kejahatan di malam hari.

“Kau bahagia bersamanya?”

Mata gelap Yibo kembali menatap pada Zhenning, masih berusaha mencari kepastian.

“Aku bahagia,” sahut Zhenning.

“Matamu mengatakan hal yang lain,” Yibo setengah menghakimi.

Zhenning tersenyum sekilas. “Bagaimanapun, aku menanggung kesalahan karena memilih pergi. Hal itu akan selalu mengiringi langkahku. Dan hukuman itu tidak akan berhenti sampai nyawaku melayang.”

“Kau bisa kembali. Aku akan menghentikan hukuman seumur hidup yang kau tanggung.”

“Master masih percaya padaku?” Sorot mata Zhenning seakan tak percaya. Jika mau jujur, dia sangat senang bisa bertemu dengan Wang Yibo di tempat itu. Bagaimanapun, cinta pertama agak sulit untuk dilupakan meski ada nama lain di hatinya saat ini.

“Sebelum kau berjalan terlalu jauh, kembalilah. Terus terang aku sangat kehilanganmu,” Yibo berkata, menatap lembut pada sosok muda yang memandanginya dengan wajah sedih.

Zhenning merasa satu kesedihan yang tiba-tiba menyerang. Terus terang dia pun sangat kehilangan kekeluargaan dari klan Raven yang sudah menjadi bagian dari hidupnya selama ini. Bersama rekan-rekan lain dan dipercaya oleh pimpinan klan, bahkan mungkin hanya dirinya yang paling dekat dengan Wang Yibo selain Wang Haoxuan. Itu sebabnya rasa itu tumbuh tanpa direncana. Setiap hari bergaul dan memandangi sosok tampan yang rupawan membuat hatinya tersentuh bahkan oleh hal-hal biasa di mata Wang Yibo.

Di saat keduanya saling menyalurkan emosi lewat tatapan, Zhenning melihat bayangan Guan Li yang bergerak cepat di belakang Wang Yibo. Dia tidak sempat melihat apa yang dipegang oleh Guan Li, namun seketika matanya membelalak ketika satu cahaya kehijauan memancar dari tongkat giok yang berayun.

𝐑𝐚𝐯𝐞𝐧 : 𝓣𝓱𝓮 𝓓𝓪𝔃𝔃𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓕𝓪𝓲𝓻𝔂 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang