Fairy'Chapter XXVII

262 42 6
                                    

🪄🪄🪄

Sore hari setelah Yibo mengisi waktunya sebagai dokter di klinik pribadi, dia merencanakan untuk mengunjungi klub milik Xiao Zhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore hari setelah Yibo mengisi waktunya sebagai dokter di klinik pribadi, dia merencanakan untuk mengunjungi klub milik Xiao Zhan. Selama di perjalanan dia menelepon pemuda manis itu karena berencana untuk menjemputnya di rumah.

“Halo...”

Xiao Zhan memasang senyum di kala menerima telepon dari sang kekasih.

“Halo, Sayang. Aku merindukanmu.”

Yibo mengetuk kemudi dengan jari telunjuk, sementara matanya fokus memperhatikan jalanan di depan.

“Kau semakin pandai berkata-kata manis,” balas Xiao Zhan, mengulum senyum dengan wajah berseri-seri.

“Aku harus mengimbangi kekasih mudaku yang hidup di zaman modern.”

Senyum Yibo tersungging lebar, dia menatap sehelai daun yang melayang-layang tertiup angin musim dingin.

“Kau masih di rumah? Aku dalam perjalanan ke tempatmu, kita berangkat ke klub bersama,” lanjutnya.

“Kebetulan aku belum berangkat,” sahut Xiao Zhan.

“Tunggu aku. Kekasih tampanmu sedang menuju ke sana.”

Lagi Yibo memasang senyum lebar dan mengakhiri percakapan dengan ciuman jarak jauh.

Di rumah, kulit muka Xiao Zhan langsung memerah dengan mata berbinar-binar. Dia menundukkan wajah menyembunyikan senyum bahagia. Sesaat kemudian kepalanya menggeleng sambil beranjak bangun dari sandaran sofa yang ia duduki.

“Sepertinya dia menambah buku bacaan tentang daftar kata rayuan,” gumamnya diiringi senyum terkulum.

Xiao Zhan melangkah menuju kamar untuk memilih kostum yang cocok digunakan. Entah kenapa dia selalu ingin terlihat lebih bergaya jika berjalan bersama Yibo. Kekasihnya itu meski berusia ratusan tahun dan berpikiran kolot namun tampilannya membuat orang-orang yang dilewatinya pasti melirik, dan ia tidak suka hal itu. Mata-mata liar itu menatap kekasihnya seakan-akan dia sosok langka yang harus dimuseumkan.

“Memiliki kekasih tampan memang menyenangkan, tapi juga terkadang menyebalkan. Banyak mata tertuju padanya,” tanpa sadar Xiao Zhan menggerutu sambil mematut diri di depan cermin. Dia tidak ingat kalau perkataannya akan sampai ke telinga Yibo karena sepasang liontin yang menjadi penghubung mereka.

Hal itu membuat Yibo yang masih mengemudi menjadi tertawa sendiri. Lambat kepalanya menggeleng sambil mencoba mempercepat laju kendaraan. Rasanya dia sudah tak sabar ingin memeluk tubuh kekasih mudanya yang segar dan menggairahkan. Saat ini dia hanya mengikuti kata hati dan ucapan tetua Bai untuk menikmati hidup. Tidak ada yang bisa menebak apa yang akan terjadi esok atau lusa.

Xiao Zhan menuruni anak tangga bertepatan dengan tibanya mobil Yibo di depan gerbang. Dia menduga Yibo akan menunggu di dalam mobil, namun ternyata pemuda tampan itu nampak berjalan masuk melewati pintu utama. Dugaannya tentang penampilan Wang Yibo terbukti. Sosoknya dibalut mantel panjang warna abu mengkilap yang terlihat mahal, melapisi kemeja dan jas hitam di baliknya.

𝐑𝐚𝐯𝐞𝐧 : 𝓣𝓱𝓮 𝓓𝓪𝔃𝔃𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓕𝓪𝓲𝓻𝔂 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang