Fairy'Chapter XVI

278 50 11
                                    

🪄🪄🪄

Hujan yang mengguyur perlahan-lahan mengecil sewaktu awan kelabu mulai bergeser

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan yang mengguyur perlahan-lahan mengecil sewaktu awan kelabu mulai bergeser. Tiupan angin kencang menggoyang pucuk pepohonan, menyibak awan hitam yang menutupi langit. Meski tidak sepenuhnya menampakkan langit cerah di sore hari, setidaknya sedikit mengurangi suasana kelam dan muram yang melingkupi. Gerak wiper pada kaca mobil masih terus menyapu setiap air yang meluncur turun pada permukaannya, memperlihatkan penampakan di mana kedua insan di dalam masih saling berpelukan.

Sedikit enggan, Xiao Zhan harus melepas lingkaran tangannya sewaktu pelukan Yibo mengendur. Ia pun merasakan tubuh Yibo kembali hangat meski sebelumnya tidak pernah terasa dingin. Senyumnya ikut tersungging melihat senyum lembut yang menenangkan dari pemuda tampan tersebut. Usapan tangan Yibo kini membelai pipi serta satu kecupan singkat darinya menyentuh kening.

“Aku senang kau baik-baik saja,” suaranya yang sedikit parau berkata lega.

Mengingat kejadian tadi, Xiao Zhan kembali teringat pada cahaya putih yang menahan mobilnya.

“Apakah itu dirimu? Kau yang menyelamatkanku agar tidak jatuh ke bawah?” ia bertanya.

“Sangat beruntung aku memasang liontin ini,” kata Yibo sambil menyentuh batu hitam yang bersinar pada kalung di leher Xiao Zhan. “Aku bisa melihat segalanya. Kau membuatku sangat khawatir.”

“Jadi benar kau yang menolongku?” desak Xiao Zhan, memastikan.

“Siapa lagi menurutmu?” Senyum Yibo terulas.

“Tapi bagaimana caranya? Aku hanya melihat sekelebat sinar merah. Dan bagaimana pula kau bisa datang secepat ini? Apa sebelumnya kau mengikutiku?” Pangkal alis Xiao Zhan lagi-lagi membentuk kerutan.

Wang Yibo tersenyum seakan-akan hal itu bukan suatu yang aneh menurutnya. Perlahan ia memundurkan wajah setelah mengusak rambut Xiao Zhan sesaat. Tatapannya beralih ke depan, melihat cuaca di luar yang mulai sedikit terang meski langit masih menurunkan gerimis kecil.

“Kebetulan aku pun bermaksud datang ke perguruan Pita Merah,” ujarnya, menoleh dan mendapati kebingungan di wajah Xiao Zhan.

“Aku dalam perjalanan ke sana sewaktu memeriksa keberadaanmu dan mengetahui kalau kau ada di jalanan yang menuju ke lembah Wufan. Aku sempat bertanya-tanya kenapa kau memilih waktu yang salah dalam melakukan perjalanan. Akhirnya aku mengikutimu dan melihat kejadian tadi.”

Beberapa saat Xiao Zhan menganalisa perkataan Yibo kemudian menengok ke belakang mobil. Lehernya sedikit menjulur untuk mengamati sesuatu di belakang sana, tapi ia tidak melihat kendaraan milik Yibo. Masih dengan kerutan di kening, ia kembali menoleh pada Yibo.

“Aku tidak melihat mobilmu. Dengan apa kau menuju ke sini?” tanyanya bingung sendiri.

Lagi Yibo mengulas senyum, sedikit geli. Ia mencubit pipi Xiao Zhan yang kemerahan.

𝐑𝐚𝐯𝐞𝐧 : 𝓣𝓱𝓮 𝓓𝓪𝔃𝔃𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓕𝓪𝓲𝓻𝔂 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang