Hei guys, gue saranin untuk memutar lagu ini pas bagian nyanyinya di bawah.
🎶🎵🎶
◀️Negri Di Awan - Virgoun (Katon Bagaskara)▶️
🎶🎵🎶***
"Buruan, Aquera!" Teriak Teresa tak sabaran. Saat ini Aquera sedang berada di toilet, belum lama dia masuk Teresa sudah menyuruhnya buru-buru selesai."Ada apa? Kamu juga mau ke toilet? Kan masih ada di sebelah!" Teriak balik Aquera dari dalam toilet.
"Bukan! Ini loh, kak Elang mau tampil. Buruan!" Teresa semakin tidak sabar, pasalnya most di sekolah mereka akan tampil di acara pameran saat ini. Tentu saja dia tidak ingin melewatkan hal itu. Soal informasinya tentu saja Teresa tahu karena relasi yang dia bangun di antara teman seangkatannya.
Sedangkan Inggit, gadis itu tidak datang ke acara pameran karena terlalu malas untuk membuang waktu dengan hal yang tak menarik baginya.
Akhirnya Aquera keluar dari toilet setelah mendapatkan 10 kali gedoran dari luar. "Kamu ini gak sabaran sekali." Aquera melangkah untuk membasuh tangannya di wastafel.
"Ya abisnya lu lama." Tak menunggu balasan dari Aquera, gadis itu langsung menarik tangan Aquera yang bahkan belum di keringkan itu. Di tarik olehnya tubuh yang sedikit lebih kecil darinya itu menuju lapangan dimana sudah banyak sekali murid yang lebih dominannya siswi, yang berdiri dengan tujuan sama dengan Teresa. "Huft untung aja belum mulai."
Di panggung ada seorang siswa yang duduk di bangku kelas yang disesiakan di sana dengan gitar yang di pangku di atas satu kakinya yang juga menumpu pada kaki satunya lagi.
"Nah sekarang bisa saya mulai." Suara itu berasal dari siswa di panggung tersebut menggunakan mikrofon yang di simpan di standing.
"Tepat waktu." Gumam Teresa senang sekali. Gadis itu bahkan menghiraukan Aquera yang cemberut kesal karena habis ditarik-tarik oleh sahabatnya sendiri tanpa ingin mendengar protesnya.
Siswa yang sering di panggil Elang itu mulai memetik senar gitarnya untuk membunyikan intro dari lagu yang akan dia bawakan. Semua orang yang tadinya berseru ricuh, seketika hening untuk mendengarkan suara siswa tersebut dengan seksama.
~
Di bayang wajahmu
Ku temukan kasih dan hidup
Yang lama lelah aku cari
Di masa lalu
~"Huuuu...." Semua orang kembali menyoraki untuk sekedar mengagumi suara merdu yang di keluarkan siswa tersebut, bahkan ada yang membunyikan peluit menggunakan bibirnya secara alami.
~
Kau datang padaku
Kau tawarkan hati nan lugu
Selalu mencoba mengerti
Hasrat dalam diriKau mainkan untukku
Sebuah lagu
Tentang negri di awan
Di mana kedamaian
Menjadi istananya
Dan kini telah kau bawa aku
Menuju ke sanaHoo~
Ternyata hatimu
Penuh dengan bahasa kasih
Yang terungkapkan dengan pasti
Dalam suka dan sedih
~Seketika lapangan itu riuh oleh tepuk tangan yang meriah saat Elang selesai menyanyikan lagu yang dibawakannya. Semua orang kagum karena tak menyangka bahwa dia benar benar bisa bernyanyi.
"Ck. Udah ganteng, pinter, jago nyanyi pula. Seberuntung apa coba cewe yang bisa dapetin dia." Gumam Teresa berdecak kagum sambil melihat Elang yang kini berdiri sambil memegang mikrofonnya untuk memberikan ucapan penutup. "Bener gak, Ra?" Tanya Teresa pada Aquera yang berada di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) MAMA
Teen FictionAquera mengambil cuti kuliahnya di luar negri untuk pulang ke rumah. Saat berkumpul dengan temannya di sebuah cafee, saat itu ada seorang anak kecil berusia 5 tahunan yang berlari ke arahnya dan memanggilnya dengan sebutan "Mama!" Jelas saja dia ter...