Aquera mengenyit bingung saat dia membuka buku yang selalu dia baca, disana tertempel sticky note berwarna pink dengan tulisan.
'Beri tahu id line mu, jika boleh.'
Saat ini sedang jam istirahat, Aquera memutuskan untuk pergi ke perpustakaan melanjutkan bacaan yang belum dia selesaikan. Namun, saat dia membuka buku itu, terdapat sticky note di halaman yang telah diberi tanda.
Rasanya dia ingin tertawa saat melihat emotikon yang di gambar orang itu. "Hm, dia bikin ini buat siapa ya? Gimana kalau bukan buat aku."
Akhirnya Aquera tidak membalas sticky note itu dan lebih memilih melanjutkan bacanya.
Keesokannya lagi dia dapat hal yang sama di halaman buku yang sudah dia tandai.
'Aku dengar namamu Aquera. Kamu berada di kelas 10 IPA 1. Kamu pasti pintar'- Erl.
Aquera mengedarkan pandangannya untuk memastikan apa orang yang menulis sticky note itu masih ada disana. Tapi sepertinya tidak. Meski ada beberapa orang yang sedang membaca buku, namun itu tidak mencurigaan di mata Aquera.
Karena sudah yakin bahwa sticky note itu di tujukan untuknya, akhirnya dia membalas sticky note itu dengan menuliskan balasan di bawah tulisan tadi.
'Kamu ini siapa ya? Ada yang ingin kamu sampaikan padaku?'
Setelah itu Aquera melanjutkan membacanya.
Keesokan harinya sepertinya gadis itu sudah menanti-nanti balasan dari anony yang mengirimkan sticky note padanya. Dia langsung membuka halaman yang sudah dia tandai.
'Aku ini pengagum berat kamu. Kamu suka warna apa supaya aku menulis sticky note dengan warna yang kamu sukai.' -Erl.
'Aku tidak begitu memilih-milih warna, warna apapun aku suka'
Keesokan harinya lagi.
'Kamu terlihat sangat cantik saat tersenyum, aku lihat tawamu dengan teman-temanmu. Aku harap aku bisa melihat itu dari dekat' - Erl.
'Kamu bisa menyapaku, dan kita bisa berkenalan. Kenapa kamu hanya melihatku dari jauh?'
Keesokannya lagi.
'Aku lebih suka mengagumi kamu dari jauh.' -Erl.
'Ngomong-ngomong kamu kelas berapa?'
'Aku kakak kelas kamu. Aquera, besok ada pameran, aku mengharapkan bisa melihat-lihat bersama kamu' -Erl.
'Aku tidak keberatan, Erl. Kamu datang saja padaku. Aku menunggu kamu'
Namun, sampai pameran itu selesai. Aquera tidak bertemu dengan sosok Erl yang sedari tadi dia tunggu kehadirannya. Gadis itu sangat penasaran, seperti apa sosok Erl, bagaimana rupanya, apa dia orang yang pemalu? Sepertinya orang itu sangat pandai berbicara, hanya dengan bertukar sticky note saja dia merasa terhibur bisa mengobrol dengan orang itu.
Aquera sempat menanyakan pada kedua temannya, jika saja mereka mengenal kakak kelas yang bernamakan Erl. Tapi mereka menjawab tidak tahu, mungkin saja itu nama samaran. Akhirnya Aquera menyerah dan lebih memilih bertukar pesan hanya dengan sticky note.
"Oh ya, dia kan minta id line aku." Monolog Aquera di kamarnya saat dia sedang memikirkan soal manusia misterius itu.
Keesokannya saat jam istirahat dia lalu membuka buku itu lagi, namun kali ini tidak ada sticky note yang di tempel di halaman yang sudah Aquera beri tanda.
Dengan inisiatif Aquera merobek separuh buku tulisnya dan menulis pesan untuk orang itu.
'Erl, kamu masih mau id line aku? Jika iya, tolong balas pesan ini supaya aku tidak salah sasaran untuk memberi id lineku ini'
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) MAMA
Teen FictionAquera mengambil cuti kuliahnya di luar negri untuk pulang ke rumah. Saat berkumpul dengan temannya di sebuah cafee, saat itu ada seorang anak kecil berusia 5 tahunan yang berlari ke arahnya dan memanggilnya dengan sebutan "Mama!" Jelas saja dia ter...