Part 31

123 9 0
                                    

Di pengadilan.

Rachquel tampak duduk tenang. Ada Yoan dan Radif yang mendampinginya. Begitu pun dengan Ferdian yang didampingi Galih yang sedang berbicara di depan hakim, sementara yang lain mendengarkan.

"... itulah sebabnya saya mengajukan banding," kata Galih.

Saat diberikan kesempatan berbicara, Yoan berdiri dan menjelaskan, "Klien kami sudah jelas-jelas menderita karena perselingkuhan Tuan Ferdian. Saya rasa tidak ada gunanya mereka mengajukan banding. Ini tidak adil."

Galih mendecih. "Yang Mulia, kami memiliki bukti kalau Nyonya Rachquel telah berselingkuh saat masih berstatus sebagai istri Tuan Ferdian. Kami juga membawa saksi."

Ferdian tersenyum. Yoan mengernyitkan dahinya. Radif tampak berpikir.

Seorang pria berseragam security berjalan memasuki ruang persidangan. Rachquel terkejut, ternyata pria itu adalah Gani, mantan security rumahnya dulu.

Setelah bersumpah untuk memberikan kesaksian, Gani pun menjelaskan. "Saya melihat pria itu berkali-kali datang ke rumah Nyonya bahkan menginap. Mungkin mereka memiliki hubungan spesial. Saya tidak berani menegur, karena saya hanya pekerja di rumah Nyonya Rachquel."

Rachquel mengerutkan dahinya, karena Gani memberikan kesaksian palsu. Ia sudah memecat Gani sebelum Jestian sering datang ke rumahnya. Bahkan Jestian tidak menginap sesering itu. Hanya waktu itu sekali karena Cherryl berulang tahun.

Gani memberikan rekaman saat Jestian datang ke rumah Rachquel. Itu malam saat Cherryl ulang tahun. Ada juga rekaman saat Jestian datang malam-malam atau sore hari lalu tidak ada rekaman saat pria itu pergi. Video tersebut sudah diedit.

Rachquel membatin, Gani memasang kamera tersembunyi untuk menjebakku. Lalu videonya diedit agar terlihat Jestian seperti tidak pernah keluar dari rumahku seolah-olah dia menginap.

Gani menatap sedih pada Rachquel. Rachquel bisa membaca ekspresi Gani. Tampaknya pria itu berada di bawah tekanan. Terakhir kali saat Rachquel memberikan gaji terakhir dan bonus, Gani merasa sedih, karena tidak bisa lagi bekerja pada Rachquel. Rachquel juga tidak bermaksud memecat para pekerja di rumahnya yang dulu, tapi ia tidak punya uang untuk membayar mereka, karena waktu itu penghasilan dari Rachquel Bouquet semakin menurun.

"Yang Mulia, sudah jelas dia memasukkan pria lain ke rumahnya, padahal dia masih istrinya Tuan Ferdian. Pak Gani bilang, Nyonya Rachquel memecat semua pekerja di rumahnya tanpa sebab. Saya yakin itu karena dia ingin bebas menghabiskan waktu bersama pria itu berdua di rumahnya," kata Gani.

Pengacara Rachquel dipersilakan untuk menjawab.

"Itu tidak benar Yang Mulia. Video itu tidak bisa dijadikan barang bukti, karena saya rasa video tersebut sudah diedit. Dalam waktu 4 bulan, yang datang ke rumah Nyonya Rachquel bukan hanya pria itu, tapi teman-teman lainnya juga. Tapi, kenapa tidak tertangkap oleh kamera?" sanggah Radif.

Galih tersenyum mengejek. "Yang mulia, kami juga memiliki bukti dan saksi lain yang lebih kuat."

Seorang dokter perempuan berambut pendek dipersilakan masuk. Ia mengucap sumpah untuk memberikan kesaksian asli.

Rachquel mengenal dokter wanita itu. Ia adalah dokter yang memeriksanya sewaktu pertama kali mengetahui kalau dirinya hamil. Rachquel mulai merasa cemas. Ia menelan saliva karena gugup.

Ferdian melihat Rachquel kemudian tersenyum saat menyadari kalau Rachquel berada dalam kecemasan sekarang.

"Beberapa hari yang lalu, Nyonya Rachquel datang dan memeriksa keadaannya yang katanya tidak enak badan. Setelah saya periksa, ternyata dia mengandung. Usia kandungnya sudah 2 bulan," kata dokter wanita itu.

Yoan dan Radif tampak terkejut. Mereka berdua menoleh pada Rachquel yang berusaha menahan diri agar tidak terlihat panik.

Galih dan Ferdian saling pandang kemudian tersenyum penuh kemenangan.

"Yang Mulia, Tuan Ferdian sudah 3 bahkan hampir 4 bulan berada di dalam penjara. Tidak mungkin Nyonya Rachquel bisa hamil anaknya Tuan Ferdian. Pria lain telah menggaulinya. Bukankah itu sudah jelas, Yang Mulia? Saya merasa keberatan, karena klien saya masuk penjara atas kasus perselingkuhan, tapi istrinya yang juga selingkuh tidak dihukum," kata Galih.

Radif berdiri saat diberikan izin untuk menyanggah tuduhan tersebut. "Sebenarnya ada kesalahpahaman di sini."

Galih tertawa. "Anda tidak bisa membela klien Anda terus. Sudah jelas dia bersalah."

Hakim mengetuk-ngetukkan palu. Karena giliran pengacara Rachquel yang berbicara.

Radif menatap kesal pada Galih. "Sebenarnya Nyonya Rachquel tidak melakukan hubungan intim atas dasar suka sama suka dengan pria itu. Dia adalah korban pemerkosaan."

Galih memundurkan kepalanya. Ferdian menautkan alisnya.

"Kalau itu kasus pemerkosaan, kenapa Anda tidak menuntutnya?" tanya Hakim.

Radif menjawab, "Hukum mengenai pelecehan seksual masih sangat lemah di negara kita ini. Selain itu, korban pelecehan seksual selalu dianggap bersalah. Setelah mengalami pelecehan, mereka juga mengalami trauma berkepanjangan. Saat ditanyai atau saat membahas kembali apa yang dia alami, itu akan membuatnya tertekan dan ketakutan."

"Bagaimana cara Anda membuktikan kalau klien Anda mengalami pelecehan bukan melakukan perselingkuhan?" tanya Galih.

"Kami memiliki bukti visum beserta dokter yang memeriksanya," kata Radif. "Kami juga membawa pria yang bersangkutan untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi."

Meisalia dan Jestian masuk ke dalam ruangan. Rachquel menatap Jestian dengan ekspresi khawatir. Pandangan Jestian dan Ferdian sempat bertemu walau sesaat.

Meisalia bersumpah memberikan kesaksian nyata. Ia memberikan flashdisk berisi bukti visum milik Rachquel. "Dibanding hubungan intim, itu lebih pantas disebut pemerkosaan. Ada beberapa luka di tubuh Nyonya Rachquel. Bibirnya berdarah. Di leher dan di dadanya ada bekas gigitan. Di bagian punggung, bahu, dan juga pipinya ada bekas cakaran. Satu lagi, organ kewanitaannya mengeluarkan darah dan lecet. Persetubuhan paksa bisa menyebabkan vaginismus, karena si wanita belum siap menerima penetrasi."

Ferdian melirik Rachquel kemudian beralih pada Jestian. Jadi, pria ini yang mengambil keperawanan Rachquel?

Setelah Meisalia, Jestian mengucap sumpah sebelum memberikan kesaksian.

"Apa Anda membawa pengacara atau hanya akan memberikan kesaksian?"

Jestian menggeleng. "Saya hanya ingin mengakui perbuatan saya. Saya tidak membutuhkan pengacara. Saya melakukan pemerkosaan terhadap Rachquel. Saya mencintainya, tapi dia tidak mencintai saya. Karena saya marah, saya kalap dan memperkosanya. Itu yang terjadi sebenarnya."

Yoan dan Radif tampak serius mendengarkan. Ferdian dan Galih juga. Rachquel menatap punggung Jestian.

Dia melebih-lebihkan cerita, kenapa dia mengatakan itu? Batin Rachquel.

"Anda mengakui kesalahan Anda?" tanya hakim.

Jestian mengangguk. "Saya mengakuinya. Dan bayi yang berada dalam kandungannya adalah bayi saya."

Rachquel meremas ujung jaketnya mendengar ucapan Jestian yang membuat hatinya bergetar.

Yoan angkat bicara, "Pemerkosaan yang dialami Nyonya Rachquel tidak bisa disebut perselingkuhan, karena dia tidak menghendaki persetubuhan tersebut."

Hakim mendengarkan.

Radif menambahkan, "Kami juga memiliki saksi lain yang akan memberatkan Ferdian."

Seorang pria paruh baya memasuki ruang persidangan. Ferdian dan Galih terkejut melihatnya.

"Dia adalah sopir truk yang menabrak mobil Tuan Yoan atas perintah Tuan Ferdian," kata Radif.

Yoan menganggukkan kepalanya.

"Maaf, Tuan," kata sopir truk itu.

"Apa yang kamu bicarakan!" teriak Ferdian sambil berdiri.

Hakim mengetok palu. "Hanya kuasa hukum yang boleh berbicara."

Ferdian kembali duduk.

☔☔☔

23.19 | 01 Oktober 2021
By Ucu Irna Marhamah

PLUVIOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang