Part 37

115 9 0
                                    

Yoan dan Radif menggelengkan kepalanya.

Rachquel menghela napas berat. Jestian mengusap rambut Rachquel.

"Pengadilan menolak pengajuan gugatan hak asuh anak, karena mereka menganggap ini konyol. Tidak ada ibu tiri yang menuntut hak asuh anak atas anak tirinya. Selain itu, hak asuh anak pastinya akan jatuh pada orang tua kandungnya," kata Radif.

"Lebih gilanya, kita tidak bisa mempertanyakan keadilan, kenapa Ferdian dan Everlyn keluar dari penjara sebelum waktunya. Ini benar-benar gila," ucap Yoan.

"Kinerja mereka kotor sekali," kata Radif. "Ini pasti karena bantuan Firma Hukum Gumantara. Kenapa kita tidak lakukan cara kotor juga?"

Jestian tampak berpikir. "Mau menggunakan cara kotor atau cara jujur pun tidak akan berhasil. Pengadilan tidak akan pernah berpihak pada kita. Kita harus melakukannya sendiri."

"Rachquel putri keluarga Danuarga, Jestian juga putra keluarga Mahali. Seharusnya pengadilan lebih mempertimbangkan itu," kata Radif.

Jestian dan Rachquel melirik pada Radif.

"Keluarga Mahali tidak punya koneksi dengan orang pengadilan," kata Jestian.

Rachquel juga menyahut, "Keluarga Danuarga tidak punya orang dalam di pengadilan. Kalau mau menang di pengadilan, sepertinya seseorang dari keluarga Danuarga harus punya firma hukum juga seperti keluarga Gumantara."

Rachquel beranjak dari tempat duduknya. "Permisi, aku mau ke kamar mandi."

Setelah Rachquel berlalu, Radif bertanya pada Jestian, "Apa dia masih belum menerimamu? Seharusnya kalian segera menikah sebelum perutnya membesar."

Jestian menggeleng. "Dia punya ribuan alasan untuk menolakku. Aku tidak mengerti, kenapa dia menolakku terus? Kalau dia tidak mau menikah denganku, bagaimana anak kami nantinya?"

"Aku rasa, kamu hanya perlu terus bersamanya, nanti dia juga luluh. Mau bagaimana pun, kamu adalah ayah dari bayi yang dikandungnya," kata Yoan.

Jestian menghela napas berat. "Meski dia baik dan terlihat lemah lembut, kadang dia terlihat menakutkan saat marah."

"Kamu pernah melihatnya marah?" tanya Radif dan Yoan berbarengan.

Jestian tidak memberikan jawaban saat melihat Rachquel kembali. Wanita itu duduk di samping Jestian.

"Terima kasih kalian sudah membantu sampai sejauh ini. Aku akan menanganinya sendiri," kata Rachquel.

"Apa yang kamu bicarakan, Rachquel? Kami masih memperjuangkan hak kamu," kata Yoan.

"Tidak perlu, kalian sudah sangat membantu."

Malam harinya, Rachquel sedang berbaring di ranjangnya. Wanita itu mengubah posisi tidurnya jadi menyamping. Tampaknya ia masih merasa belum nyaman. Ia mengubah posisi menyamping ke arah sebaliknya.

"Kamu mau posisi yang seperti apa, Nak?" tanya Rachquel sambil mengusap perutnya yang rata.

Keesokan harinya di kantor Danuarga Industrial Product.

Rachquel membaca banyak sekali artikel di tabletnya. Semua artikel itu memuat tentang dirinya.

DIKABARKAN RACHQUEL DANUARGA SEDANG DEKAT DENGAN PENGUSAHA TAMPAN DARI KELUARGA MAHALI, JESTIAN REVALDO NUARSA J. MAHALI, PUTRA TUNGGAL SEKALIGUS PEMILIK MAHALI QUEENS.

SETELAH BERCERAI DARI FERDIAN GUMANTARA, PENGUSAHA MUDA RACHQUEL DANUARGA DEKAT DENGAN PRIA LAIN, JESTIAN MAHALI.

ADA FOTO-FOTO YANG TERSEBAR DI MEDIA MENUNJUKKAN KALAU RACHQUEL DANUARGA MENGUNJUNGI RUMAH SAKIT UNTUK CEK RUTIN SEMINGGU SEKALI. APAKAH DIA SEDANG HAMIL?

PLUVIOPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang