Chapter 6 - Teach Me Swordsmanship!

154 15 1
                                    

🌸 Teach Me Swordsmanship! 🌸
(Ajari Aku Ilmu Pedang!)






🌷🌷🌷

"Kekuatan murni?"

Aku bisa merasakan cahaya itu seakan tersenyum, dia tidak akan menjawab apapun sampai aku mau membuat kontrak dengannya.

'Aku bisa bertambah kuat jika membuat kontrak dengan spirit. Dengan begitu aku bisa melindungi orang-orang, kurasa aku bisa menerimanya.'

"Baik kemarilah! Aku akan membuat kontrak denganmu."

Cahaya itu tersenyum senang dan langsung berpindah ke telapak tanganku, aku sedikit mengatupkan kedua tanganku seakan memeluk cahaya itu.

"Wahai spirit yang terhormat titisan para dewa dewi yang agung. Pinjamkan aku kekuatan mu, buatlah kontrak denganku!"

Cahaya itu membesar sampai aku harus menutup mata karena silau, kekuatan cahaya ku seperti terserap oleh sesuatu.

Saat membuka mata aku melihat cahaya itu telah berubah wujud mirip seperti sosok peri. Dia tersenyum manis dan mendekati wajahku, mengecup dahiku dengan lembut.

"Terimakasih karena telah membuat kontrak dengan saya, kontraktor. Perkenalkan nama saya Ru, spirit cahaya level rendah."

Sekilas aku terdiam, aku melirik ke arah papa yang masih sibuk melatih para ksatrianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekilas aku terdiam, aku melirik ke arah papa yang masih sibuk melatih para ksatrianya. Untunglah interaksi kami tidak disadari oleh siapapun.

"Saya telah memanipulasi penglihatan mereka agar kita bisa mengobrol dengan nyaman," jelas Ru seolah mengetahui kekhawatiran ku.

Aku tersenyum, "Namaku Ayaka, mohon bantuannya Ru. Sekarang tolong jelaskan. Apa maksudnya kamu telah bersamaku sejak lama dan apa itu keturunan murni?"

"Baik akan saya jelaskan semuanya!" Ru duduk di kedua telapak tangan ku.

"Ehm jadi kita mulai dari yang pertanyaan pertama. Saya telah memperhatikan anda sejak pertama kali anda menggunakan kekuatan cahaya."

"Tunggu! Apa mungkin kamu juga yang telah mengabulkan permohonan ku saat aku sekarat di pertarungan akhir?"

"Bukan saya melainkan yang mulia raja."

"Yang mulia raja?"

"Biarkan saya menjelaskan semuanya secara rinci." Ru mulai berceloteh panjang dan aku mendengarkan dengan seksama.

𝐉𝐮𝐬𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 (Kimetsu No Yaiba)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang