Chapter 39 - Ellian Plants and Raxviar Flowers

103 9 0
                                    

🌸 Ellian Plants and Raxviar Flowers 🌸
(Tumbuhan Ellian dan Bunga Raxviar)






♩✧♪●♩○♬☆

Para hashira mulai kebingungan sekaligus kewalahan karena kondisi Ayaka saat ini. Terlebih Mitsuri sampai menangis karena tidak tega pada Ayaka.

Di keheningan yang suram itu Ayaka merasakan dekapan hangat dari seseorang. Tubuhnya otomatis menegang, otaknya mengingat pelukan yang bermaksud pelecehan serta pelukan palsu Diana yang selalu berakhir dengan penyiksaan.

"Lepaskan! Aku tidak mau! Sakit, sakit, ini menyakitkan! Lebih baik kau bunuh saja aku!" Ayaka berontak, pikirannya kalut.

Muichiro, orang yang memeluk Ayaka, dia tetap tidak melepaskannya. Tangannya mulai mengusap lembut surai berwarna pirang keemasan tersebut.

"Tidak apa-apa Okumura-san, ini aku, Muichiro temanmu. Kau akan baik-baik saja selama ada aku." Tangan satunya lagi menepuk-nepuk punggung gadis itu.

Namun Ayaka justru makin histeris, Muichiro makin mengeratkan pelukannya. Saat itulah Ayaka tersadar, disaat kepalanya berada di dada bidang Muichiro. Aroma vanilla manis yang dibumbui sedikit aroma mint segar itu menyadarkannya.

'Aroma ini ... Muichiro ... orang yang kucintai ....' Ayaka mulai sedikit tenang dan berhenti berontak.

Ayaka yang telah kembali mendapatkan akal sehatnya pun menangis di pelukan Muichiro.

Karena hal ini, Oyakata-sama menyarankan untuk menenangkan diri lebih dulu sebelum kembali melanjutkan pengadilan. Dengan tubuh yang dibungkus selimut serta teh hangat kesukaannya. Ayaka duduk tenang dengan kepala menyender di bahu Mitsuri.

Ayaka terus menempel pada Mitsuri selagi menenangkan diri, pada Muichiro juga. Selain mereka berdua, dirinya akan gemetar hebat disertai tatapan takut.

"Apa perasaan mu sudah lebih baik sekarang, Ayaka-chan?" tanya Mitsuri dengan tangan yang tak berhenti mengusap punggung rapuh Ayaka.

Ayaka mengangguk samar, tatapan matanya yang kosong membuat Mitsuri dan Muichiro khawatir. Setelah dirasa situasinya kembali kondusif, Muichiro angkat bicara.

"Ayaka-san, aku tidak tahu hal berat apa yang telah kau alami. Tapi aku berjanji untuk terus melindungi mu. Kau bisa bergantung padaku. Akan kulakukan segalanya hanya untukmu," ucapnya sambil memegang tangan Ayaka.

"Aku juga, kau bisa mengandalkan ku Ayaka-chan. Akan ku pastikan tidak akan ada seorangpun yang bisa melukai mu," ujar Mitsuri.

"Bisakah kalian berjanji? Apapun yang terjadi, tetaplah ada di sisiku dan mempercayai ku sepenuhnya."

Kedua M itu mengangguk yakin, senyum Ayaka mengembang tipis. Masa depannya kini telah berubah, dia tidak perlu merasakan rasa sakit lagi di kehidupan kali ini. Sebab dia bersama dengan orang-orang yang dia sayangi.

Matanya menatap Mitsuri kemudian Muichiro, pria yang selalu ingin dia lindungi, pria yang sangat dia cintai lebih dari apapun. Demi Muichiro, Ayaka tak boleh kalah begitu saja, dia harus lebih berjuang demi kebahagiaannya.

Maka dia mengusap kasar air matanya dan memasang tatapan serius. Matanya pun kembali bercahaya meskipun agak redup.

"Ayo kembali lanjutkan pengadilan yang tertunda!"

𝐉𝐮𝐬𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 (Kimetsu No Yaiba)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang