Chapter 38 - Past Life (4)

84 6 0
                                    

🌸 Past Life (4) 🌸
(Kehidupan Masa Lalu Bagian Terakhir (4))

Ketidakberdayaan



♩✧♪●♩○♬☆

TW⚠️!! Chapter ini mengandung kekerasan fisik dan mental, trauma, anxiety disorder, percobaan bundir, penindasan, pelecehan, serta hal lain yang kurang mengenakkan. Bagi yang kurang nyaman bisa di skip aja ya.

Chapter kali ini juga lumayan panjang karena isinya tentang flashback semua:)



Suatu hari, aku baru saja pulang dari misiku.

Entah hanya perasaanku saja atau tempat ini terlihat sepi sekali. Sebuah siluet gadis seumuran ku mendekat, wajahku langsung jengkel melihatnya, itu Diana.

"Hayashi-san kumohon, aku lelah sekali setelah menjalani misi. Jangan buat masalah lagi."

"Tidak Ayaka-chan, aku hanya ingin meminta tolong padamu, benar-benar minta tolong saja. Kumohon bantu aku, ini hal yang sangat penting!" Diana menautkan kedua tangannya dengan ekspresi memelas.

"Jadi ... kalung ku tersangkut di atap loteng! Karena aku pendek jadi aku tetap tidak bisa menjangkaunya meskipun sudah memakai kursi, karena kau lebih tinggi jadi kau mungkin bisa meraihnya. Aku ingin minta bantuan hashira yang lebih tinggi namun seperti yang kau lihat tempat ini sepi, mungkin mereka semua sedang sibuk ...."

Aku tahu bahwa diriku sangat bodoh dan naif, sampai aku bersedia membantunya. Itu karena dia bilang kalungnya berharga sebab itu peninggalan dari ibunya. Saat sampai di loteng aku merasakan rasa takut dan gelisah.

Tenggorokan ku perih serta seluruh badanku merinding, penyiksaan yang ku alami di ruangan sempit kembali teringat. Namun aku memberanikan diriku untuk membantunya.

Dengan bermodalkan kursi aku mencoba meraih kalungnya yang tersangkut di atap loteng.

Dibandingkan dengan ku Diana memang lebih pendek beberapa cm. Karena terlalu fokus aku tidak menyadari senyum licik Diana saat dia pergi keluar loteng.

Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu didobrak membuatku terperanjat. Disana terlihat Diana dengan beberapa hashira seperti biasa.

"Bagiamana mungkin? Jadi kau yang menyembunyikan kalung Diana? Atau jangan-jangan kau yang mencurinya?" Shinobu bertanya dengan penuh kecurigaan.

'Huh? Apa maksudnya?'

"Tolong jangan sembarangan bicara, Hayashi-san sendiri yang meminta tolong padaku untuk mengambilkan kalung ini."

"Tidak mungkin seorang pencuri mengaku kalau dirinya mencuri, Diana bahkan tidak tahu dimana kalungnya, kami mencarinya sedari tadi!" sentak Iguro.

Lagi-lagi aku tersentak, badanku melemas hingga aku terjatuh dari kursi sambil menutup mulutku dengan kedua tangan ku. Wajahku memucat, aku tahu bahwa akan ada hal buruk yang terjadi setelah ini.

Diana ternyata memang sudah merencanakan semuanya dengan rapi, alasan seluruh markas besar ini sepi adalah karena mereka sibuk membantu Diana mencari kalungnya. Dan gadis itu sangat pintar mencari rute agar tak ada saksi yang melihatnya membawaku ke loteng.

Apalagi kalung itu sangat berharga bagi Diana karena itu benda peninggalan terakhir dari ibunya. Aku yang baru saja pulang dari misi tentu tidak tahu apa-apa. Bahkan ternyata Diana telah meletakkan posisi kalungnya dengan sempurna sehingga saat aku mencoba mengambilnya justru malah terlihat seperti mencoba menyembunyikannya.

𝐉𝐮𝐬𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 (Kimetsu No Yaiba)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang