Chapter 23 - Sakura Mochi

104 9 0
                                    

🌸 Sakura Mochi 🌸
(Sakura Mochi)






♩✧♪●♩○♬☆

Ayaka sweatdrop ditempat, banyak sekali makanan yang tersaji didepannya. Tapi mengingat bahwa pilar cinta itu sangat suka makan maka tidak heran jika makanan yang dipesannya sangat banyak.

"Nah makanlah semua yang ada sesukamu~!" ujar Kanroji ceria sambil mulai memakan makanannya sendiri.

Ayaka mengangguk dan memakan udon dengan perlahan, saat melakukannya netra hijau mudanya melirik ke arah Kanroji. Makannya lahap sekali apalagi ekspresi senangnya saat makan itu tanpa sadar ikut menimbulkan rasa bahagia juga di hati Ayaka.

Berbeda dengan nafsu makan Kanroji yang besar, Ayaka hanya mampu menghabiskan dua mangkuk udon dan selebihnya dia menunggu Kanroji selesai agar bisa memakan dessert bersama.

Gadis berambut pirang itu menumpu dagunya dengan satu tangan, Kanroji yang menyadarinya bertanya.

"Ah kau sudah selesai? Padahal makanannya masih banyak."

"Porsi makanku sedikit, jadi aku hanya mampu menghabiskan dua mangkuk saja. Tidak apa-apa! Aku akan menunggumu sampai selesai agar kita bisa memakan dessertnya bersama!" jawab Ayaka tenang.

"Aku jadi merasa bersalah ... maaf karena porsi makanku banyak kau malah jadi repot harus menunggu. Padahal niatnya aku yang mentraktir mu tapi malah jadi aku yang makan banyak," balas Kanroji merasa tak enak.

"Aku justru senang, melihatmu yang makan banyak seperti itu menggantikan ku yang hanya bisa makan sedikit. Jadi bisa dibilang aku merasa puas melihatmu yang menikmati makananmu." Ayaka tersenyum tulus.

"Tidakkah kamu berpikir itu aneh? Padahal aku perempuan tapi aku porsi makanku besar ... bahkan warna rambutku berubah karena terlalu banyak memakan sakura mochi ...."

"Aku tidak melihat keanehan sedikitpun dari semua itu, apa salah jika seseorang makan banyak? Apa salah jika warna rambut seseorang itu berubah? Tidak ada peraturan yang mengharuskan untuk memiliki warna rambut yang dianggap 'normal'! Semua itu bahkan tidak merugikan siapapun ...." Ayaka menggenggam sehelai rambut Kanroji dan memainkannya.

"Sejujurnya aku sangat menyukai warna rambutmu, warna yang sama seperti bunga sakura ... bunga favorit ku. Makanlah apapun yang kamu mau dan makan sebanyak apapun yang kamu mau! Kamu juga memiliki gayamu sendiri, tak perlu memikirkan standar masyarakat! Kau cantik apa adanya, tentu saja ada beberapa orang yang berpikir sebaliknya tapi aku yakin, orang yang berpikir bahwa dirimu cantik lebih banyak dibanding yang tidak."

Kanroji terdiam, matanya memandang Ayaka dengan penuh binaran serta kekaguman. Ini pertama kalinya seseorang memuji dirinya seperti itu.

"Kanroji-senpai?" Ayaka memanggil, dia langsung deg-degan takutnya telah menyinggung sang pilar cinta itu.

"Ah iya? Maaf karena melamun. Aku akan mencoba menyelesaikannya dengan cepat agar kita bisa segera memakan dessert!" sahutnya sambil kembali memakan makanannya.

"Sa-santai saja!" peringat Ayaka.

Kanroji memakan udonnya dengan lahap, Ayaka tersenyum sambil kembali memandanginya.

𝐉𝐮𝐬𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 (Kimetsu No Yaiba)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang