Chapter 41 - Tsundere

113 8 0
                                    

🌸 Tsundere 🌸

(Tsundere)






🌷🌷🌷

Saat melihat Ayaka yang keluar dari ruangan itu, entah kenapa aku refleks mengikutinya. Entahlah, instingku mengatakan bahwa aku harus mengikutinya atau aku akan menyesal.

Gadis itu berhenti di dekat pohon dengan kondisi yang buruk, saat melihat tubuhnya yang bergetar dan airmata yang mengalir, entah kenapa hatiku terasa hancur.

Dari awal aku sudah merasa aneh dengan perasaanku setiap kali berkaitan dengan gadis itu, rasanya seperti aku sudah mencintainya dalam waktu yang lama. Itulah sebabnya aku tak bisa terlalu jahat padanya, padahal biasanya aku tak pernah peduli dengan perasaan orang lain.

Melihat mata emerald itu yang biasanya hanya berisi binaran bahagia maupun semangat, bagaimana mata itu bersinar pada hal yang membuatnya senang. Dan bagaimana mata indah itu menatapnya, semuanya membuatku gila.

Kenapa? Tidak bisakah kamu hanya tahu caranya untuk tersenyum? Padahal aku bahkan tidak mengingat siapa dirimu, tapi kenapa aku sangat peduli padamu? Apa karena sinar cemerlang yang memancar dari manik mata emerald itu? Atau adakah alasan lain?

Yang pasti, aku tidak suka melihat tangisan gadis itu, padahal aku suka senyum cerahnya yang selalu dia tunjukkan padaku. Ah, aku bahkan tidak bisa mengingatnya, semuanya samar sekali.

Mataku tertuju pada tangan kirinya, gelang dengan bandul kunci? Kenapa dengan itu? Rasanya aneh saat aku melihat gelang itu.

"Aku akan menjadi kunci untukmu mengingat sesuatu!"

Tunggu ... aku ingat! Aku tahu sekarang! Jadi ini sebabnya aku merasa khawatir dengan Ayaka, karena aku berteman dengannya! Ya! Pasti karena itu!

"Sakit ... kumohon percayalah padaku, aku tidak pernah melakukannya ...."

"Iya, aku percaya padamu Ayaka-san." Aku memeluknya dari belakang.

Aku hanya ingin membuatnya tenang, dan tindakanku ini refleks kulakukan.

Aku membalik tubuhnya dan merengkuhnya erat, aku kembali merasakan sesuatu yang familier, tapi pastinya aku yakin bahwa aroma bunga sakura yang dipadu dengan citrus inilah yang membuatku tak ingin melepaskan pelukan ini.

Dan aroma strawberry yang menguar dari rambutnya membuatku makin nyaman memeluknya, setelah itu aku menenangkannya.

Dan aku tidak tahu bisikan ghaib apa yang membuatku kehilangan akal hingga mencuri kecupan singkat dari sudut bibir mungil miliknya. Jika saja ku tak menahan diri, pasti kecupan itu telah mendarat pas di bibirnya.

Ku sentuh bibirku yang tadi bersentuhan dengan kulit Ayaka, "Aku pasti sudah gila ...."

Bahkan sekarang pipi ku pun terasa panas, sebenarnya aku ini kenapa?




🌷🌷🌷

"Mitsuketa~" Segera setelah menemukan jejak dari iblis itu, Ayaka langsung melesat ke arah iblis tersebut bersembunyi.

𝐉𝐮𝐬𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 (Kimetsu No Yaiba)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang