Chapter 20 - Cold Air

116 9 1
                                    

🌸 Cold Air 🌸
(Udara Dingin)






♩✧♪●♩○♬☆

Sesampainya di gunung Utara, keadaan disini senyap, sunyi, serta sangat dingin. Berhubung aku mempunyai kekuatan cahaya jadi untunglah aku tidak terlalu kedinginan.

Aku dan Muichiro mulai menjelajahi tempat ini untuk mencari iblis itu, menurut informasi dari gagak kasugai iblis itu akan muncul di waktu seperti ini.

"Oh! Ada orang!" seruku sambil menunjuk seseorang diseberang.

Kami mendekat, naasnya ternyata seseorang itu telah tewas dengan darah bercucuran deras. Dari baunya ini perbuatan iblis dan juga darah ini masih lumayan segar, itu artinya ini baru saja terjadi setidaknya beberapa menit yang lalu.

Kami, aku dan Muichiro saling berpandangan sebelum mengangguk dan mulai berpencar. Menurut laporan dari Reika korbannya lumayan banyak diantaranya para kisatsutai rank bawah, kesimpulan yang bisa kuambil adalah iblisnya lebih dari satu dan diantaranya adalah iblis bulan.

"Kau sedang bersenang-senang huh?" ucapku dingin, iblis itu tampak terkejut saat melihatku yang tiba-tiba muncul dibelakangnya.

Berbeda saat berinteraksi dengan manusia, sifatku akan berubah 180° jika berhadapan dengan iblis. Makhluk yang paling ku benci, mereka yang menghancurkan hidupku.

Iblis itu dengan cepat menenangkan diri dan menampilkan senyum miring, "Hoo~ ada makanan lagi, aku sangat beruntung hari ini! Apalagi kau kelihatan kuat, sangat cocok untuk menjadi santapan ku."

"Bukankah justru terbalik? Kaulah yang akan menjadi santapan api neraka," ujarku tanpa ekspresi sambil langsung menyerang ke arahnya.

"Hikari no kokyu, ni no kata: Kieyuku Hikari! (Pernafasan cahaya, bentuk ke dua: Cahaya yang Memudar!)" Sebuah tebasan pedang yang menyilaukan menebas leher iblis itu dalam sekejap.

Iblis itu menjerit saat menyadari kepalanya telah terputus dari tubuhnya, sebelum dia sempat mengoceh aku segera mencincang tubuhnya sampai menjadi abu sepenuhnya.

"Berakhir sudah, sayonara."

"Kwakk! Misi telah selesai kwakk! Tokito Muichiro telah mengalahkan iblis biasa dan iblis bulan bawah lima! Turunlah dari gunung ini kwakk!!" Seperti biasa Reika langsung merecoki ku begitu aku selesai membunuh iblis.

Untungnya aku sudah terlebih dahulu menutup telinga, kalau tidak mungkin telinga ku kini sudah berdarah karena teriakan cemprengnya itu.

"Cepat sekali! Padahal belum sampai sejam tapi dia sudah mengalahkan dua iblis sekaligus."

'Memang Muichiro-ku yang terbaik~' Aku melanjutkan kalimat ini dalam hati karena jika tidak Reika sudah pasti akan menyebarkannya ke seluruh korps. Sedikit informasi bahwa Reika adalah gagak betina cerewet yang sangat suka bergosip.

Aku berjalan kembali ketempat semula tapi sebelum benar-benar sampai aku telah lebih dulu bertemu Muichiro, senyumku otomatis melebar.

"Tokito-senpai!" panggilku yang dibalas raut wajah bingung darinya.

"Okumura Ayaka, partner mu dalam misi ini. Hashira cahaya!" terang ku yang telah mengerti sikapnya.

𝐉𝐮𝐬𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 (Kimetsu No Yaiba)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang