🌸 Light in the Darkness 🌸
(Cahaya dalam Kegelapan)♩✧♪●♩○♬☆
"Shiori-sensei, Kara ... maafkan aku tapi aku harus pulang sekarang! Kakakku dalam bahaya!" ucapku panik dengan suara bergetar.
Tanpa menunggu jawaban mereka aku langsung berlari keluar dari kediaman Shiori-sensei, pikiran ku terus dihantui oleh skenario buruk.
Setiap orang yang mendapat kutukan cahaya akan tewas saat berusia 18 tahun dan kakakku kini telah berusia 18! Padahal kupikir dengan aku yang selalu menyalurkan kekuatan cahaya ku padanya setiap malam bisa menghambat efek kutukan itu.
Kakak juga akhir-akhir ini makin terlihat baik, aku jarang melihatnya kesakitan tapi sekarang kenapa kondisinya justru makin parah sampai mengancam nyawanya?
Dari: Okumura Hekano
Untuk: Putriku, Okumura AyakaPutriku semoga kamu tidak terkejut saat mendengar kabar ini, tou-san tidak bisa menundanya lebih lama lagi. Akhir-akhir ini kondisi Hideki makin memburuk, kutukannya menyebar keseluruhan tubuhnya. Maaf karena tidak memberitahumu lebih awal, itu semua karena permintaan Hideki yang ingin agar kamu tak terlalu mencemaskannya. Dan hari ini kutukan Hideki memburuk sampai membahayakan nyawanya, jadi bisakah kamu pulang hari ini? Hati-hati dijalan pulang, kami menunggumu.
Isi dari surat itu terus menghantui pikiranku, aku menjadi makin kalang kabut dan mempercepat langkahku menuju rumah. Aku takut, sangat takut akan kembali kehilangan keluarga ku di kehidupan kali ini.
Apalagi kakak adalah alasanku bisa terus tersenyum di kedua kehidupan ku. Kali ini aku akan melakukan apa saja demi bisa menyelamatkannya.
Saat sudah sampai aku langsung saja mendobrak pintu rumah dan menerobos masuk, hatiku mencelos saat melihat keadaan kakakku di kamarnya.
Baju serta kasurnya dipenuhi oleh bercak darah, kulitnya sangat pucat, bibirnya kering dan keringatnya keluar banyak. Bernafas saja terlihat sangat sulit baginya, sedangkan tou-san ada disisinya mendampingi.
"Ayaka ... kemarilah." Meski sempat kaget akan kedatangan ku yang bar-bar, tou-san yang cepat beradaptasi akan keadaan segera menyuruhku mendekat.
Aku mengambil langkah pelan, saat sudah dekat aku menggenggam tangan kakakku dengan hati-hati, layaknya dia porselen yang mudah pecah.
"Onii-chan, Ayaka ada disini. Apa nii-chan bisa mendengar suaraku?"
Sebisa mungkin kucoba agar suaraku tidak bergetar, kakak membuka mata dengan kesusahan, daritadi pun dia terus meringis menahan sakit.
"A ... ya ... ka ...," ucapnya susah payah, genggaman nya di tanganku pun mengerat.
Aku tidak tahan melihat kondisinya yang sangat kesakitan, seketika aku mengingat perkataan Ru. Cara melepaskan kutukan itu, dulu aku tidak melakukannya karena kekuatan cahaya ku tersegel semenjak kembali ke masa lalu.
Tapi kini tidak lagi, meskipun masih ada yang tersegel namun kekuatan cahaya ku sekarang cukup untuk membuka jalan dan melepaskan kutukan kakak.
"Kaa-san, tou-san bisa Ayaka minta tolong? Ambilkan kapur serta kalung yang pernah kaa-san hadiahkan diulang tahunku yang ke-dua belas. Tou-san, ambilkan belati apapun itu, kalau bisa yang kualitasnya sangat bagus," pintaku lirih, meski bingung tapi orang tuaku tetap menurutinya tanpa banyak bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐬𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 (Kimetsu No Yaiba)
Hayran Kurgu(SEDANG DALAM PROSES REMAKE!!) Okumura Ayaka gadis manis yang pemalu dan pendiam jatuh hati pada sang hashira kabut, Tokito Muichiro. Ayaka yang telah kehilangan segalanya, kembali menemukan tujuan hidup setelah bertemu dengannya. Namun, masa lalu k...