🌸 Sky 🌸
(Langit)♩✧♪●♩○♬☆
Dingin ... seluruh tubuhku seperti membeku. Dalam udara dingin ini aku bahkan tak mampu menggerakkan tubuhku meski seinci sekalipun.
Gelap, aku benci kegelapan, namun ditengah semua itu sesuatu yang hangat menyentuh pipiku. Rasanya hangat, sesuatu itu menjadi satu-satunya sandaranku di kegelapan dalam udara dingin ini.
Namun setelah beberapa saat aku melihat setitik cahaya diujung kegelapan. Cahaya itu mengingatkan ku pada orang-orang yang kusayangi, dan diantara semua itu ada satu yang paling spesifik.
"Ru ..."
Perlahan kedua mataku terbuka, aku berusaha menyesuaikan cahaya disini. Ini, kamarku? Kurasakan sebuah telapak tangan yang hangat di pipiku, sama seperti saat di kegelapan tadi.
Aku mengedarkan seluruh pandangan ku dan berhenti di seseorang yang duduk disebelah kasurku sambil menatapku teduh dengan senyuman lembut.
"Onii-chan ...?"
"Ya, aku disini Aya-chan."
Aku tersentak, sebuah ingatan sekilas mampir dalam memoriku. Itu adalah panggilan yang dia berikan padaku ketika aku berusia lima tahun. Mataku kembali berkaca-kaca, rupanya seluruh kehangatan yang membantuku dikegelapan itu berasal darinya.
"Onii-chan!" Ku paksakan untuk bangkit dari kasur meskipun badanku rasanya lemas, dan memeluknya erat, dia membalasnya sambil mengusap-usap rambutku untuk menenangkan ku.
Teringat akan hal penting aku melepaskan pelukan itu sesaat dan mengamati tubuhnya. Semua itu telah hilang! Sulur hitam mengerikan ditubuhnya kini tidak lagi tersisa.
"Kutukannya hilang! Onii-chan akhirnya ... akhirnya semuanya berakhir, kutukannya sudah hilang. Kamu bisa hidup!!"
"Iya ... semuanya berkatmu Aya-chan, terimakasih banyak," ujarnya lembut, aku pun kembali memeluknya.
Aku bisa merasakan bahuku basah selagi memeluknya, rupanya Hideki juga menangis selagi menggenggam ku. Tentu saja, selama ini dia pasti sudah pasrah akan kematiannya tapi sekarang dia bisa melanjutkan hidupnya tanpa perlu khawatir. Aku juga merasa sangat bersyukur.
Tak lama orang tua kami datang, mereka terkejut melihatku yang sudah sadar tapi dengan cepat berganti menjadi tangisan lega. Aku tersenyum untuk memberitahu bahwa aku baik-baik saja. Syukurlah, aku berhasil menyelamatkan keluarga ku.
🌼
Setelah kejadian itu aku diberi izin untuk tinggal di rumahku sementara sekaligus untuk memulihkan diri. Betapa terkejutnya aku ketika tahu bahwa aku tidak sadarkan diri selama sebulan, padahal aku hanya berada di dimensi itu selama beberapa menit.
Kara dan Shiori-sensei juga sempat mengunjungi ku, mereka sangat khawatir pada saat aku pergi begitu saja waktu itu. Tapi mereka bersyukur bahwa aku serta kakakku baik-baik saja.
Kini aku sedang berada dihalaman belakang, memikirkan tentang rencanaku kedepannya sebagai kisatsutai. Dulu aku memakai pernafasan cahaya karena aku memiliki kekuatan cahaya. Aku tidak bisa memikirkan elemen lain yang lebih cocok dengan tubuhku selain itu, aku juga sempat demam setelah mencoba menggunakan pernafasan salju yang sangat tidak cocok untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐬𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 (Kimetsu No Yaiba)
Fanfiction(SEDANG DALAM PROSES REMAKE!!) Okumura Ayaka gadis manis yang pemalu dan pendiam jatuh hati pada sang hashira kabut, Tokito Muichiro. Ayaka yang telah kehilangan segalanya, kembali menemukan tujuan hidup setelah bertemu dengannya. Namun, masa lalu k...