Chapter 10 - Meet Again

132 12 0
                                    

🌸 Meet Again 🌸
(Bertemu Kembali)






♩✧♪●♩○♬☆

Ayaka terdiam dengan tubuh bergetar, pandangan nya tak lepas sedetik pun dari dua makam yang ada dihadapannya. Air mata gadis itu tumpah dan tubuhnya kehilangan tenaga untuk tetap berdiri.

"Shiori-sensei ... Kara ... kenapa? Kenapa kalian meninggalkan ku?" tangannya menggenggam erat bunga higanbana yang dipegangnya.

Padahal dia sudah mulai menemukan kembali harapan hidupnya dan membuka hati pada mereka berdua, orang kesayangannya. Tapi kenapa takdir begitu kejam padanya?

Ayaka tak akan pernah melupakannya, saat dia sedang dalam perjalanan pulang dari sebuah tempat yang diperintahkan oleh Shiori, dia melihat Kara yang terduduk di tanah dan sekitarnya penuh dengan darah, Kara terlihat seperti sedang berusaha keras menahan sesuatu. Saat Ayaka mendekat dia terkejut karena merasakan hawa berbeda pada temannya itu, dia telah berubah menjadi iblis.

"Kara ...?" panggil Ayaka ragu-ragu dan dengan nada bergetar.

Kara tersentak dan menoleh dengan penampilan kacau. Seluruh tubuhnya dipenuhi darah, matanya sayu tanpa cahaya.

"Ayaka-chan ... maafkan aku ...," suara Kara juga bergetar.

"Kara ... berapa orang yang sudah ... kau bunuh?" Dada Ayaka terasa sesak saat dia bertanya dengan pandangan berkaca-kaca.

"Tidak! Aku tidak membunuh seorang pun tapi aku ... aku melukai mereka Ayaka-chan. Dan aku mungkin akan melukai mu," jawab Kara dengan sangat frustasi kemudian dia bangkit dan berjalan mendekati Ayaka yang membeku di tempatnya.

"Kumohon Ayaka-chan ... bunuhlah aku!Aku tidak ingin menyakiti siapapun lagi! Aku tak bisa menahannya lebih lama lagi." Tatapan Kara benar-benar kosong seakan tak lagi mempunyai tujuan hidup, tangannya terus menahan tubuhnya sendiri agar tak menyerang siapapun.

Ayaka menggenggam erat pedang di tangan nya, "Aku tidak bisa! Kau adalah temanku, aku tidak bisa melakukannya."

"Kumohon Ayaka-chan! Aku bukan lagi Kara yang kau kenal. Aku hanya sesosok iblis yang sudah menyakiti banyak manusia. Kumohon bunuhlah aku!!" pintanya penuh keputusasaan.

"Tidak! Kita sudah berjanji akan berjuang bersama dan saling melindungi. Mana mungkin aku membunuhmu!? Aku seharusnya melindungi mu! Maafkan aku Kara ... semua ini salah ku." Pertahanan Ayaka runtuh, air matanya turun membasahi pipinya melihat kondisi teman dekatnya.

"Maafkan aku Ayaka-chan ... aku tidak bisa menepati janjiku, maaf karena aku gagal ... me ... lin ... dung ... imu ..." Suara Kara tersendat saat dirinya kembali lepas kendali.

Kara menerjang Ayaka hingga posisi mereka saling bertumpang tindih, namun Ayaka tak menyerang sama sekali, hanya menahan mulut Kara dengan gagang pedang nya.

"Kumohon sadarlah Kara! Maafkan aku. Maaf karena aku gagal melindungi mu, andai aku pulang lebih cepat." Sambil menangis, gadis itu tetap menahan Kara yang mencoba membunuhnya.

"Tidak ... tak ada gunanya berandai-andai! Aku akan tetap menerimamu sekalipun kau telah menjadi iblis oleh karena itu kembalilah! Kembalilah menjadi Kara yang kukenal selama ini! Kumohon ...," gumamnya penuh keputusasaan.

Perlahan pandangan Kara makin menggelap, dengan penuh frustasi dia memohon pada Ayaka untuk membunuhnya, "Kumohon! Aku tak ingin melukai siapapun, apalagi kau." Mata Kara ikut berlinang air mata.

𝐉𝐮𝐬𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 (Kimetsu No Yaiba)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang