Chapter 17 - Be Friends, the Boy You Like?

127 14 1
                                    

🌸 Be Friends,
the Boy You Like? 🌸
(Berteman, Laki-Laki yang Kau Sukai?)






♩✧♪●♩○♬☆

Langit sudah mulai berubah oranye menandakan senja dan malam akan segera tiba, namun suara boneka latihan yang hancur serta bokken yang dipukulkan tidak menunjukkan tanda akan berhenti.

Aku masih saja berlatih sendiri setelah sesi latihan ku dengan Shinazugawa tadi siang berakhir. Tenang saja aku menyayangi tubuhku kok, aku sempat beristirahat tadi dan aku mengerti batasku. Sebentar lagi juga aku akan menyelesaikan latihanku setelah berhasil menyempurnakan pernafasan ku.

"Kau harus lebih mengangkat tanganmu dan mengambil nafas lebih dulu sebelum menyerang." Suara itu mengagetkan ku.

Aku memang sudah merasakan ada seseorang yang mendekat tapi aku menghiraukannya karena berpikir itu adalah Aoi-san atau trio loli.

Aku berbalik dan hampir saja memekik senang saat melihat Muichiro berada tak jauh dibelakang ku. Ditangannya terdapat piring kecil berisi dango.

Namun ini bukan saatnya untuk melamun! Aku segera membungkuk hormat sebelum memberinya senyum tipis.

"Terimakasih karena telah memberi tahu saya, Tokito-sama! Tapi jika saya boleh bertanya apa anda ada urusan di sini? Apa anda berencana menemui Shinobu-san?" tanyaku senatural mungkin.

"... Entahlah, aku lupa. Aku seperti memiliki tujuan disini, aku sedang berusaha mengingatnya ..."

"Apa itu dango?" Aku menatap piring ditangannya.

Muichiro mengangguk, kemudian matanya mengerjap beberapa kali seakan mengingat sesuatu.

"Siapa namamu?"

"Eh? Nama saya Okumura Ayaka," jawabku sambil sedikit membungkuk.

"Okumura ... Ayaka ...? Benar juga, kamu gadis berambut pirang yang waktu itu juga latihan disini kan? Aku mengingatnya, aku membawa ini untukmu menepati janjiku saat itu," ucapnya dengan nada serta ekspresi datar.

"Rupanya anda mengingatnya? Terimakasih banyak! Saya sungguh menghargainya!" Aku tersenyum lebar saking senangnya.

Seperti biasa Muichiro tidak terlalu banyak menampilkan ekspresi. Kami duduk di engawa bersama sambil memakan dango yang dibawanya. Ralat, hanya aku yang memakannya, Muichiro hanya menemaniku memakannya sambil memandangi langit.

"Dango ini benar-benar manis! Terimakasih banyak Tokito-sama!" Bagus! Kali ini aku tidak melakukan kesalahan bodoh seperti dulu.

"Sama-sama," balasnya singkat.

Hening selama beberapa saat sebelum akhirnya dia kembali bersuara.

"Kenapa kamu berlatih dengan sangat keras?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangan.

Aku merasa dejavu, mengulas senyum tipis sebelum menjawabnya.

"Untuk menjadi lebih kuat."

Muichiro menoleh menatap ku, aku kembali melanjutkan ucapan ku sembari memandang langit.

𝐉𝐮𝐬𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 (Kimetsu No Yaiba)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang