Chapter 32 - Mugen Train

83 9 1
                                    

🌸 Mugen Train 🌸
(Kereta Mugen)






♩✧♪●♩○♬☆

Malam harinya bertepatan dengan misi Rengoku, aku pergi ke guild informasi milik Aarav. Kali ini aku lebih memilih masuk dengan cara menyusup daripada menjadi sasaran pria hidung belang lagi seperti yang telah berlalu.

Saat membuka pintu ternyata Aarav sudah menunggu ku sambil menyilangkan kakinya, dengan senyuman nakal sepeda biasa.

"Kau datang, ojou-san ku yang manis," ucapnya membuatku merinding.

'Apa-apaan dengan nama panggilannya itu?'

Aku melepas tudung ku dan duduk di depannya, sambil menyesap teh yang telah di siapkannya.

"Aku sedang terburu-buru jadi cepat beritahukan perkembangan hal yang telah ku minta padamu sebelumnya."

"Ara ~ benar-benar gadis yang tidak bisa diajak basa-basi." Meski begitu untungnya dia langsung memberiku selembaran kertas yang berisi informasi.

"Ternyata benar toh dia berasal dari keluarga berada, lalu apa kau sudah menemukan tujuannya?" tanyaku yang sedang membaca informasi mengenai Diana.

"Agak sulit untuk menemukan tujuannya, mereka cukup pintar untuk menyembunyikan sebuah informasi, lalu aku tidak sempat menulisnya disitu,
sebenarnya Diana bukanlah anak kandung keluarga Hayashi," jawab Aarav.

Aku tersentak mendengarnya, "Sungguh? Kalau begitu apa dia anak hasil perselingkuhan?"

"Semuanya tertulis di dokumen itu, ayahnya selingkuh dengan seorang pelayan dan dia dikucilkan karena lahir dari kalangan rendah. Karena keluarga Hayashi termasuk keluarga royal."

"Souka ... wakatta ..."

Aku memutuskan untuk mengorek informasi mengenai Diana nanti, ada hal lebih penting yang harus ku ketahui lebih dulu. Aku beralih pada selembar kertas yang lain dan membacanya dengan teliti.

"Para baj*ing*an ini! Apa yang mereka semua lakukan terhadap anak kecil yang tidak bersalah?" Aku lepas kendali hingga tanpa sadar mengumpat saat membacanya.

"Ara~ kau sampai emosi begitu, memang sih aku juga merasa kasihan dengan nya. Padahal dia tidak salah apapun," timpal Aarav.

Aku mengumpulkan dokumen itu ke dalam tasku, memilih meminum tehku untuk meredakan emosiku yang membuncah.

"Kau sudah memblokir akses perusahaan keluarga Akeno?" tanyaku lagi.

"Sudah beres semua, kau sudah mulai bisa menjalankan rencana mu. Aku juga telah mem-blacklist anak perempuan mereka."

Aku tersenyum smirk, "Bagus, sepertinya kali ini aku harus memberimu imbalan yang banyak untuk kerja keras mu kali ini."

"Tentu saja, minimal kau harus memberikan ku sebuah berlian." Aarav terkekeh pelan.

"Baiklah, aku akan memberikannya untukmu, akan kuberikan berlian dengan kualitas terbaik."

Aarav membeku, dia hanya bercanda namun tidak menyangka aku benar-benar menanggapinya dengan serius.

Dia tersenyum, "Maa~ benar-benar gadis yang unik. Sebenarnya keluarga mu itu sekaya apa? Bagaimana jika aku juga menelisik lebih jauh tentang mu?"

𝐉𝐮𝐬𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 (Kimetsu No Yaiba)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang