Chapter 4 - Hi, Tanjiro

146 14 0
                                    

🌸 Hi, Tanjiro 🌸
(Hai, Tanjiro)






♩✧♪●♩○♬☆

"Ohayo mama!" sapaku dengan riang saat sampai di meja makan.

"Ohayo Ayaka, tidur nyenyak semalam?" jawab mama sambil tersenyum.

"Um! Sangat nyenyak," sahutku ceria.

Seminggu telah berlalu setelah kesalahpahaman ini berakhir, hubungan ku dengan keluarga ku membaik. Mimpi buruk ku juga berkurang setelah kebenaran itu terungkap.

Sarapan berlangsung dengan tenang seperti biasa namun aku menyadari sesuatu yang aneh pada kakak. Dia seperti menahan sakit sedari tadi, meskipun berusaha dia sembunyikan dari mama dan papa tapi aku tetap bisa menyadarinya.

Aku jadi teringat dengan masa lalu, seingatku kakak tidak pernah marah padaku, dia selalu tersenyum lembut padaku. Bahkan meskipun aku berbuat buruk padanya, senyumnya pada ku tak pernah memudar.

'Meskipun ini pertanyaan yang aneh, tapi kenapa onii-chan begitu menyayangi ku ya? Bahkan meskipun aku memukulnya, aku yakin sekali dia tidak akan memarahi ku,' batinku sambil memandangi nya yang tersenyum tipis pada mama untuk menyembunyikan sakit yang sedang dia alami.

Selesai makan aku izin untuk keluar sebentar mencari udara segar. Sangat sulit mendapat izin apalagi setelah kejadian monster saat itu tapi akhirnya aku berhasil pergi setelah mengeluarkan jurus andalan ku. Yaitu bertingkah imut agar mereka luluh.

Meskipun malu tapi aku terpaksa melakukannya, untungnya itu tidak sia-sia karena pada akhirnya aku berada di luar yay! Orangtuaku menyuruhku agar tidak pergi terlalu jauh tapi aku dengan sedikit berat hati melanggarnya.

Aku tidak akan tersesat karena jiwaku bukan lagi anak kecil, jadi aku bisa bertanya jalan pulang pada orang jika aku tersesat, karena aku buta peta. Dan kali ini aku membawa belati yang ku ambil secara diam-diam dari ruang kerja papa untuk menjaga diri.

"Baiknya aku kemana ya? Papa memberiku banyak uang jadi aku bisa berkeliling dan membeli banyak barang!" gumam ku gembira.

Entah kenapa bayangan seorang lelaki dengan rambut merah anggur muncul dalam pikiran ku. Salah satu orang yang kurindukan setelah kembali ke masa lalu, senyum tipis mengembang di bibirku.

"Aku akan pergi ke kota!"

Saat sampai di kota, suasana kota sedang ramai oleh hiruk pikuk warga yang sedang beraktivitas. Energiku langsung terkuras dalam sekejap begitu datang kemari.

'Ramainya ... aku ingin pulang kerumah. Disini sangat berisik dan terlalu banyak orang.'

Sebagai seorang introvert aku kurang menyukai keramaian maupun kebisingan. Serta berada di tempat ramai seperti sekarang ini lumayan menguras energi ku.

Aku memutuskan untuk duduk di sebuah bangku panjang didekat pohon rindang. Tersenyum tipis melihat bunga-bunga yang bermekaran karena ini sedang musim semi. Selain bunga aku juga memandangi orang-orang yang sedang beraktivitas di dekatku.

"Halo, apa kau orang baru disini?"

Seketika aku menoleh mendengar suara lembut yang sangat kukenal itu. Rambut merah anggur, mata ruby yang dipenuhi kepolosan, wajah yang ramah.

Dia Kamado Tanjiro.

"Anoo ... apa kau mendengar ku? Maaf jika aku membuatmu tidak nyaman," ujarnya kikuk.

Aku tersentak dari lamunanku kemudian menggeleng dan memasang senyum tipis.

"Tidak kok! Umm ... aku bukan orang baru disini, aku hanya sedang berkunjung sebentar bersama papa ku," jawabku ramah.

𝐉𝐮𝐬𝐭 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 (Kimetsu No Yaiba)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang