13. Match.

2.9K 475 81
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Taehyun merasa di tatap oleh mama dan papanya saat ini, padahal sepertinya dia gak buat masalah deh, walaupun muka lebamnya pastinya bakalan tetap terlihat oleh mereka.

Saat itu papanya bertanya kenapa muka Taehyun seperti itu, Taehyun membalas jika dia berantem sama seniornya di basket, kan dia jujur.

Papanya berkata apakah dia membalas pukulan seniornya? Taehyun menjawab iya, padahal gak sama sekali, kan yang membalas pukulan Jisu di kafe adalah Beomgyu.

Sekarang entah apa yang di permasalahkan orang tuanya saat ini.

"Papa lihat ada motor mewah di garasi rumah, punya siapa? Temanmu?" tanya papanya yang membuat Taehyun langsung menoleh kearah papanya.

Ah ternyata membahas tentang motor milik kakak kelasnya itu, dia sudah bisa menebak kalau orang tuanya pasti bakalan bertanya-tanya soal motor milik Beomgyu itu.

"Iya, milik teman."

"Motormu kenapa?"

"Bannya pecah, lalu temanku meminjamkan motornya untuk digunakan olehku dan dia membawa motorku," balas Taehyun yang menjelaskan sesuai apa yang terjadi sore tadi.

Walaupun dia gak tau sih hubungan antara dia dan Beomgyu itu teman atau sebatas kakak dan adik kelas saja, soalnya dirinya gak merasa pernah berteman dengan Beomgyu.

Bertemu saja di situasi yang salah, bagaikan sebuah pertemuan yang tidak di sengaja.

"Ah, nanti papa berikan uang untuk mengganti uang temanmu."

Taehyun mengangguk saat mendengar ucapan papanya, dia akhirnya bisa makan dengan lancar.

"Sukses juga untuk pertandingan besok, kamu bakalan perdana menjadi kapten, bukan?"

Mata Taehyun menoleh kearah mamanya, dia memang sempat cerita ke mamanya kalau dia terpilih menjadi kapten di tim basketnya, ternyata mamanya menceritakan hal ini ke papanya.

Terlihat sekali papanya sangat bangga akan hal tersebut.

"Iya," balas Taehyun singkat sambil lanjut makan, dia mau langsung kembali ke kamarnya.

Bukan memikirkan tentang pertandingan besok, namun dia mau bersantai sambil baca novel sampai mengantuk dan tidur.

Saat selesai makan malam, Taehyun bukannya membaca novel seperti rencananya tadi namun dia memilih untuk duduk di bangku yang ada di depan meja belajarnya sambil memperhatikan name tag milik kakak kelasnya yang dia letakkan di sana.

Sial, besok dia harus membawa motor milik kakak kelasnya itu sampai ke tempat pertandingan basketnya nanti.

Bagaimana mengembalikan motor itu ke Beomgyu coba?

Mana dia gak punya nomor telepon milik Beomgyu lagi, cowok itu gak mungkin menunggu dirinya sampai pertandingan selesai bukan?

"Ah menyebalkan, kenapa juga dia harus menjadi cupu selama di sekolah, kan jadi susah mencari nomor telepon cowok itu," keluh Taehyun sambil meraih name tag milik Beomgyu itu.

Tertulis dengan rapi nama cowok itu di sana, sebelum Taehyun meletakkan kembali name tag di tangannya ke mejanya lagi.

Lupakan soal cowok yang memberi name tag artinya suka sama orang yang diberi name tag itu, mana mungkin juga Beomgyu suka sama dia, mereka saja baru pertama kali ketemu saat itu, otak Taehyun memang sudah bahaya karena kebanyakan baca novel.

Matanya melirik kearah handphonenya, layar handphonenya terus menyala lalu mati karena muncul notifikasi dari grup basketnya, tentunya Jisu dan para seniornya yang lain sudah keluar dari grup chat ini, bagus deh kalau sadar diri.

Truthfully -beomtae✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang