20. Revenge.

3.1K 495 318
                                    

Triple up!

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Taehyun menerima buket bunga dan juga parcel buah yang baru saja diberikan oleh Beomgyu ke dirinya.

Kakak kelasnya itu memang seniat itu menjenguknya disini?

"Kakak niat sekali bawa bingkisan beginian, memang sudah berniat menjenguk?"

Taehyun sebenarnya ingin sekali memukul bibirnya sendiri yang asal ceplas-ceplos saja kalau ngomong.

Seperti percaya diri sekali kalau kakak kelasnya itu datang kesini memang niat menjenguknya.

Kalau memang niat, ya dia bakalan biasa aja, kalau tidak atau hanya kebetulan, dia bakalan malu sih.

"Nope, aku datang kesini menemani kakakku check up, sekalian saja menjengukmu," balas Beomgyu yang membuat Taehyun hanya tersenyum saat ini.

Kan bodoh emang, dirinya itu asal ngomong saja tadi.

Tapi sebentar, kalau hanya sekalian mana mungkin sampai membeli buket bunga dan buah begitu?

"Mukamu kenapa merah gitu?" tanya Beomgyu yang melihat muka adik kelasnya yang malah memerah saat ini.

"Perlu aku panggil perawat?" lanjut Beomgyu yang langsung dibalas gelengan cepat oleh Taehyun.

Dia gak sakit, dia memerah karena malu memikirkan hal tadi, sialan kakak kelasnya itu kenapa sih tingkahnya beneran manis sekali seperti yang ada di novel-novel.

Kelihatan seperti cowok gak peka tapi selalu berhasil buat orang salah tingkah, nah contoh korban nyatanya itu adalah Taehyun.

"Jadi bagaimana keadaanmu? Lebih baik dari kemarin malam?" tanya Beomgyu sambil duduk di bangku yang tidak jauh dari ranjang Taehyun.

Taehyun mengangguk setelah menenangkan hatinya, sial.

"Begitulah, setidaknya tubuhku tidak terlalu sakit seperti kemarin," balas Taehyun yang bisa duduk sendiri tanpa bantuan sama sekali.

"Kelihatannya memang begitu, kamu saja sudah bisa duduk tanpa bantuan," ucap Beomgyu yang melihat Taehyun tampak membenarkan posisi bantal di belakangnya agar memudahkan dia untuk bersandar.

Namun posisi bantalnya malah gak sesuai dengan apa yang dia inginkan.

Beomgyu langsung bangkit dari duduknya sambil menahan tangan Taehyun yang terpasang infusan itu, cowok itu dari tadi menggerak-gerakkan tangannya terus padahal hal itu bisa membuat infusnya berdarah.

"Jangan terlalu sering menggerakkan tanganmu yang ini, darahmu nanti bakalan naik ke selang infusnya," ucap Beomgyu yang melepaskan tangan Taehyun sambil membenarkan posisi bantal yang dijadikan oleh Taehyun tadi.

Lagi dan lagi dirinya berada di posisi seperti ini, dimana Taehyun bisa mencium aroma parfum Beomgyu yang sangat wangi itu.

Cowok ini gak mandi parfum kan?

Berbeda dengan Beomgyu yang sudah selesai membenarkan posisi bantal Taehyun, tidak seperti Taehyun yang malah bengong saat ini.

Sampai tangannya reflek mengusap dahinya sendiri ketika lagi dan lagi Beomgyu menyentil dahinya.

Ada masalah apa nih orang sama dahinya coba? Hobi sekali di sentil begitu.

"Apa sih?"

"Kamunya melamun itu aku buat sadar," balas Beomgyu yang lagi-lagi melihat muka Taehyun yang memerah itu.

"Kakak lebih baik diam saat ini."

"Ok."

Setelah beberapa menit di suruh Taehyun untuk diam, cowok itu beneran diam tanpa mengatakan apapun membuat Taehyun bingung sendiri.

Truthfully -beomtae✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang