9. Cafe.

3.2K 525 166
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Ketika memasuki kafe tersebut, Taehyun bisa melihat rombongan team basketnya dan juga rombongan Beomgyu di sana.

Ada Keeho juga yang baru masuk langsung bergabung ke Beomgyu dan lainnya.

Tujuan Taehyun kan kesini kan memang mau bertemu anak-anak teamnya, makanya dia langsung berjalan kearah team basketnya itu.

Sebenarnya agak mencurigakan membahas soal basket di kafe, karena gak make sense sama sekali, biasanya kan di ruangan basket atau enggak di lapangan.

Kalau di kafe mah lebih cocok untuk nongkrong di bandingkan bahas tentang hal serius semacam itu.

"Baiklah, Taehyun sudah datang," ucap Jisu yang melihat Taehyun yang baru saja duduk di sebelah cowok yang merupakan menelponnya tadi.

Taehyun melirik kearah cowok tersebut dengan tatapan bertanya, penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Seriusan diskusi disini?" tanya Taehyun yang tampak tidak percaya mengenai hal tersebut.

"Aku sebenarnya baru datang juga, saat aku baru sampai di depan pintu kafe, mereka seperti membicarakan sesuatu, namun ketika aku duduk disini, mereka langsung diam," balas Sangmin dengan sedikit berbisik ke Taehyun.

Benarkan tebakannya mencurigakan sekali, jangan bilang Jisu membuat rencana untuk mempermalukannya karena telah berani bermain-main dengan cowok itu.

Padahal jika hal itu memang terjadi, Taehyun gak akan segan untuk menyebarkan sifat asli cowok itu, jangan lupakan Taehyun memegang kartu as cowok itu, walaupun kurang bukti sih.

Tapi kalau bukti nyatanya ada yaitu bekas pukulan Jisu yang masih membekas di muka Beomgyu, kakak kelasnya.

Dia melihat sekilas muka Beomgyu yang masih terlihat lebam walaupun sudah sedikit memudar tidak separah kemarin.

"Kamu ada masalah dengan kak Jisu atau senior kita yang lain?" tanya Sangmin pelan yang dibalas anggukan oleh Taehyun.

Sangmin langsung kaget sendiri kok bisa Taehyun langsung mengangguk begitu, jujur sekali coba.

"Taehyun bakalan kita cadangkan untuk pertandingan hari sabtu ini," ucap Jisu setelah berbasa-basi singkat tadi.

Mata Jisu tampak melirik kearah Taehyun dengan tatapan mengejek seolah-olah ingin menghancurkan reputasi Taehyun di basket.

Beberapa anggota yang seangkatan dengan Taehyun langsung terdiam sambil melirik kearah Taehyun yang kelihatan tidak kaget sama sekali.

Dari awal mengajak ketemuan disini saja sudah merupakan hal yang patut di curigai.

"Aku tidak masalah sama sekali, sepertinya performaku lagi buruk kali," balas Taehyun yang tidak merasa sedih sama sekali.

Lagipula dia memang gak memiliki passion di basket, jika dia ahli dalam bermain basket anggap saja itu keberuntungan.

"Performa buruk? Kamu bahkan mencetak poin sangat banyak di bandingkan yang lain mengalahkan shooting guard," ucap Sangmin yang protes mendengar ucapan Taehyun barusan.

Dia gak setuju jika Taehyun di cadangkan, Taehyun melirik kearah Sangmin yang memang agak akrab dengannya selama di ekskul basket ini.

Cowok itu seorang power forward yang sering menerima umpan bola darinya yang merupakan seorang point guard itu sendiri.

"Benar, kenapa Taehyun harus di cadangkan? Bukankah dia bermain dengan sangat bagus di beberapa pertandingan terakhir?" protes yang lainnya membuat Taehyun memilih untuk menyimak.

Truthfully -beomtae✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang