Camaraderie 50 ~ Japan

3K 320 24
                                    

"Mama, kenapa Sagaula ga bole cama Papa?" Sagara bertanya dengan wajah kebingungan karena posisinya duduk sangat jauh dari Papanya.

Nessa menoleh, "Nggak boleh sayang, disana untuk orang-orang besar kayak Papa, maksudnya yang sudah selesai sekolah,"

"Sagaula sekolah Mama,"

"Tapi belum selesai," balas Nessa, daritadi kayaknya hanya mereka berdua yang terus berbicara di tengah kerumunan tamu hadir atas wisuda program spesialis, doktor dan Magister di Universitas dimana Raihan menyelesaikan PPDS.

"Mama, Sagaula capek," rengek Sagara.

"Tadi udah janji sama Mama, nggak rewel,"

"Lama Mama, Sagaula mo main,"

Nessa menghela nafas, Papanya Sagara sudah mengingatkan untuk di pikir kembali mengenai bawa Sagara ke acara yang cukup lama ini, tetapi Nessa malah bersikeras ingin mengajak putranya agar bisa melihat langsung proses Papa nya yang resmi mendapatkan gelar spesialis.

"Lihat, bentar lagi nama Papa di panggil," ujar Nessa ketika melihat layar monitor ada urutan beberapa nama dokter spesialis baru dengan predikat cumlaude.

Sagara menyender pada lengan Mamanya, dan Nessa membiarkan hal itu demi diam beberapa saat, Ia tahu sebentar lagi anaknya akan kembali mengoceh. Oh, Nessa melupakan sesuatu, sebelum kesini, Ia sudah menyiapkan beberapa permen lolipop untuk anaknya.

"Mama ada something for you baby," kata Nessa bersemangat, kenapa baru ingat gitu, kalau dari tadi kan Sagara tidak akan mengeluh. "Tara..." bisiknya, sembari memberikan setangkai lolipop pada putranya.

"Wah," mata Sagara berbinar setelah mengambil pemberian Mamanya, "Macih Mama,"

Nessa mengangguk, selagi Sagara masih mengunyah permennya, Ia akan fokus kedepan sambil menunggu nama suaminya di panggil. Tak lupa kamera ponsel selalu nyala agar tidak sedikitpun tertinggal moment.

Kenapa Nessa yang begitu gugup ya? Ia bersyukur bisa menemani Raihan sampai di titik ini. Disamping pria itu saat menyelesaikan tugasnya dan memulai karir. Waktu jaman kuliah, mereka mendapatkan periode wisuda yang sama, namun karena kehendak Nessa yang tidak ingin berurusan lagi dengan Raihan membuatnya tak bisa berfoto bersama.

Padahal tidak hanya Nessa dan Raihan, ada Audi, Lisia dan Chandra sebagai wisudawan pada periode yang sama. Hari itu, Ia lebih memilih pulang lebih awal dengan keluarganya daripada berfoto di depan kampus bersama mereka. Lalu, beberapa bulan kemudian ada sesal sedikit, seharusnya mereka tetap foto sebagai kenangan bahwa masa kuliah mereka berteman, mengingat akun instagram pertama Raihan sengaja dihilangkan dan banyak sekali kenangan di dalamnya yang harus di lupakan karena tidak ada salinannya.

"dr. Mikail Raihan Adhiyaksa, Sp.D," ucap MC yang menyebutkan nama lengkap Raihan beserta gelarnya. Sukses membuat Nessa terharu sekaligus bangga, tidak hanya gelar, nilai IPK suaminya itu juga sangat memuaskan.

Nessa terkadang memikirkan bagaimana cara kerja otak suaminya? Apa isinya hingga bisa menjadi sangat hebat.

"PAPA!" pekik Sagara tidak perduli sedang dimana, pokoknya balita itu mendengar nama sekaligus melihat langsung Papanya di layar.

"Iya Papa, tapi nggak boleh teriak," cicit Nessa, Ia juga memberikan senyuman permintaan maaf pada orang disekelilingnya yang melihat aksi Sagara.

"Papa kamu ya?" tanya seorang Ibu yang duduk tepat di samping Sagara.

"Iya, Papa Sagaula Tante," jawab Sagara mengangguk.

Nessa membesarkan matanya pada sebutan Sagara untuk Ibu tersebut, namun mereka juga tidak mengenal siapa wanita itu, dari wajahnya terlihat seperti seumuran Ibunya dirumah.

CamaraderieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang