Camaraderie 81 ~ Vacation

3.8K 333 25
                                    

Pengaruh datang bulan buat Nessa jadi pengen marah-marah sama Raihan. Tapi bukan hanya datang bulan saja, melainkan sebuah foto yang berhasil buat Nessa makin kesal.

Jadi gini, Nessa, kedua anaknya serta keluarga besar satu hari lebih dulu datang ke Bali untuk resepsi kedua pernikahan adik iparnya alias Sean. Dan Raihan baru menyusul hari ini karena harus menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu dan pesawatnya delay lantaran hujan deras di Jakarta.

Oke, Nessa tidak bisa memaksa harus datang ke Bali bersamaan, lagian dirinya juga lagi tidak bertenaga akibat tamu bulanannya. Tapi saat ia membuka sosial media, Nessa justru melihat Instagram story Vicky yang isinya mereka bersahabat sejak jaman majapahit itu lagi nongkrong entah dimana.

Kesal lah, kok masih bisa sempatin nongkrong di waktu mepet begini. Bukankah lebih baik ke Bali bersama istri dan anak-anaknya? Makin kesalnya itu tampak wajah suaminya terlihat sumringah di foto, mereka bersahabat itu kayak tidak pernah ketemu saja padahal sering jumpa dimanapun.

"Ya ampun, masih dilihat aja tuh fotonya. Itu di bandara sayang, kan berangkat bareng," Raihan baru saja keluar dari kamar mandi dengan masih menggunakan bathrobe. Instingnya mengatakan nanti saja pakai baju dan lihat apa yang dilakukan sang istri bersama ponselnya.

Benar saja masih memperhatikan foto biasa yang sayangnya jadi sebuah masalah.

Nessa membelakangi Raihan, dia mah masih kesal.

"Nggak salah foto-foto dulu kan sayang sambil tungguin hujan reda," ujar Raihan membela diri.

Tadi, tepatnya satu jam yang lalu saat Raihan tiba hal pertama yang ia dapati adalah wajah tak bersahabat Mama dari anak-anaknya. Untungnya istrinya itu cerocos saja mengomel jadi Raihan tidak perlu menebak-nebak karena apa istrinya marah.

"Emang nggak salah." jawab Nessa cuek. Foto suaminya hasil screenshoot itu ia lihat berulang kali seraya zoom in-zoom out. Memastikan benar atau tidak latarnya diambil di bandara.

"Terus apalagi yang mau di permasalahkan?" tanya Raihan hati-hati. Kakinya melangkah semakin dekat dengan ranjang, kemudian ia duduk disamping sang istri sembari ikut memperhatikan foto tersebut.

"Ini!" seru Nessa. "Ini tangan siapa yang ngerangkul kamu?"

"Abi."

"Bukan! Mana ada tangan Abi sebagus ini, kelihatan tangan perempuan, jaketnya juga warna pink!" Bukan Nessa mau menuduh ya, beneran loh ini, disamping suaminya telihat seperti seorang perempuan berpakaian lengan panjang warna pink sedang merangkul Raihan.

"Masa Pramugari?" balas Raihan bercanda, tapi apa yang ia dapatkan selanjutnya adalah usiran dan pukulan pelan bertubi-tubi. "Lihat lagi deh itu fotonya, jaket Abi warna merah bukan pink. Kamu lihat darimana warna pink?"

"Nggak tau ah. Aku lagi datang bulan, kamu jangan cari masalah sama aku sampai seminggu kedepan!"

"Bukannya kebalik? Kamu yang marah deluan sama aku," ujar Raihan terkekeh. Pantas saja emosinya tidak beraturan begini ternyata lagi ada tamu.

Oh iya, Raihan tidak melihat kedua anaknya di sini apa mungkin tengah kumpul di ruang lain untuk bermain karena keluarga besarnya baik dari Papa atau Mama datang semua. "Sagara sama Sissy lagi sama siapa?"

Nessa yang sedang membungkus dirinya dengan selimut itu cuman mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban. Malas ngomong nanti makin meledak.

"Kamu mau tidur jam segini?" Raihan bertanya meski tahu tidak akan di jawab.

"Mending kamu keluar sana ngumpul sama yang lain daripada recokin aku. Pokoknya aku marah banget sama kamu,"

"Karena?" Raihan semakin di ujung kasur, ia tidak diberi kesempatan duduk bebas di sisi manapun. "Jelasin dulu kamu marah karena apa sayang baru boleh tidur." Lanjutnya dengan suara lembut.

CamaraderieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang