52 - The Bond

717 61 16
                                    

Menyibukkan diri adalah salah satu cara yang cukup ampuh bagiku untuk melupakan satu atau beberapa hal yang mengganggu pikiran. Waktu pun menjadi semakin cepat berlalu, bahkan sudah satu bulan berlalu setelah kembalinya kami dari Napa Valley. Sejak tiga minggu lalu, aku lebih banyak bekerja di luar Macy's. Entah itu mengurus pengepakan pesanan dari pelanggan Soppaholik di rumah, atau ke studio foto sesekali untuk melihat pemotretan katalog toko.

Aku melupakan soal katalog karena terlalu fokus pada rencana produk yang akan dipasarkan. Awalnya pakaian-pakaian itu hanya difoto ketika dipasang di manekin dan ditata sedemikian rupa agar tampak berestetika, tetapi seseorang yang kupekerjakan di Macy's menyadarkanku kalau itu justru tampak kurang elegan, jadi begitu kembali ke New York, kami langsung mengurus persiapan untuk pemotretan. Karena terlalu mendadak dan kurangnya dana untuk membayar model, kami sendiri yang berfoto menggunakan produk, kecuali Emma. Dia tidak suka berpose, tetapi lihai mengarahkan orang lain dalam berfoto.

Berkat kesibukan itu, aku tidak sempat memikirkan terlalu banyak tentang Killian dan apa yang terjadi saat di Napa. Kupikir aku tidak akan berhenti merasa sedih kalau harus memikirkannya terus, apalagi ketika bertemu tatap dengannya. Aku yang memintanya untuk melupakan, tetapi itu justru terus menghantuiku.

Pagi ini, kami sarapan bersama--sesuatu yang menjadi jarang dilakukan karena aku atau Killian kerap kali menghilang lebih awal. Hari ini aku sudah tiba di ruang makan lebih dulu dan tidak bisa mencari alasan untuk buru-buru pergi.

Kecanggungan ini membuatku paham kenapa banyak orang mengatakan kalau hubungan dua orang yang bersahabat tidak lagi sama setelah melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan pasangan. Jujur saja, agak sulit menyebut 'bercinta' mengingat kami tidak saling merasakan hal yang sama.

"Kulihat kau sangat sibuk akhir-akhir ini?" Dia memulai pembicaraan, tanpa menatapku. Selembar roti bakar dia oles mentega dengan penuh konsentrasi. Aku yang duduk di seberangnya pun tidak berminat untuk menatap lama-lama.

"Kau juga sering lembur." Rupanya aku masih cukup memperhatikan meski sudah berusaha mengabaikan. "Soppaholik membuatku sibuk. Jadi, maaf, aku memakai garasi yang tidak terpakai untuk menyimpan barang. Aku berjanji hanya sementara sampai menemukan tempat untuk disewa."

Dia mengangguk. Gelagatnya menunjukkan seperti ingin mengatakan sesuatu, tetapi selain mulutnya sedang sibuk mengunyah, kerutan di dahinya juga membuktikan dia sedang mempertimbangkan apakah harus diucapkan atau tidak. Aku bisa saja pergi sekarang, melepaskan diri dari kecanggungan yang menyiksa. Namun, aku justru tidak mampu mengangkat tubuhku dari kursi yang tidak nyaman ini.

"Kau bisa menjadikan itu sebagai ruang penyimpanan." Satu jeda yang panjang lagi sebelum dia melanjutkan, "Wajahmu terlihat seperti orang yang kurang istirahat. Istirahatlah setidaknya satu hari."

"Ya. Tapi tidak hari ini." Aku tidak akan berbohong kalau memang sangat lelah.

Semua yang kukerjakan akhir-akhir ini, kalau boleh jujur, tidak seberat saat aku benar-benar baru membuka butik. Aku harus ke sana kemari sendiri untuk mencari sponsor sampai akhirnya mampu mempekerjakan beberapa orang. Namun, yang ini justru lebih melelahkan. Beban pikiran mungkin ikut andil dalam menguras tenaga. Bahkan begitu pulang ke rumah malam harinya, aku langsung tidur, tidak melakukan aktivitas apa-apa lagi selain membersihkan diri. Sebenarnya mudah saja meminta orang lain melakukannya, tetapi aku juga bukan orang yang semudah itu menjatuhkan beban kerja ke orang lain.

"Aku tidak mau kau sakit."

Aku tersenyum hanya karena perhatian kecilnya. "Kau berkata begitu seolah-olah kau menjaga diri dengan benar."

"Setidaknya aku lebih tangguh darimu."

"Tapi merengek seperti bayi saat sakit."

Killian memicing, bukan dalam arti yang buruk seperti tersinggung, tetapi lebih seperti kesal yang dibuat-buat. Karena reaksinya, itu, aku jadi bisa tertawa. Puas sekali. Kecanggungan yang membekukan kami perlahan-lahan mulai meleleh.

Catching Feelings [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang