59 - Moving Day

755 74 17
                                    

Khusus hari ini, tenant kuliburkan. Ada beberapa hal yang ingin kubicarakan bersama rekan-rekanku terkait tempat baru. Kami berkumpul di gedung yang biaya sewanya sudah dibayarkan. Akhirnya aku mendapatkan tempat yang strategis ini. Allen mengurus semuanya sampai tuntas. Aku tidak akan mendapat tempat ini tanpa bantuannya.

Kami duduk melingkar di lantai dua tanpa alas mengingat bangunan ini masih sangat kosong. Namun, aku dan Allen sudah membersihkan tempat ini dua hari lalu, tepat setelah menemui pemilik gedung untuk menyelesaikan urusan penyewaan. Aku benar-benar berutang banyak pada Allen. Aku sungguh tidak ingin memanfaatkan kebaikannya untuk urusanku. Allen terus meyakinkanku kalau tidak apa-apa meminta bantuannya. Sayangnya, ini menyisakan perasaan tidak enak. Aku takut dia mengharapkan sesuatu yang tidak bisa kuberikan padanya.

Itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan sekarang, kurasa. Ada hal lebih serius yang membutuhkan perhatianku dan menjadi alasan kenapa kami berkumpul siang ini.

"Karena kita punya tempat baru, aku berencana akan membagi tugas penempatan kalian. Dalam sehari, tiga orang akan berjaga di Macy's, tiga orang lagi di sini. Aku tahu ini keputusan yang sedikit terburu-buru, tapi kita perlu tempat yang lebih layak untuk pekerjaan ini. Rumahku terlalu jauh untuk dijadikan markas pengemasan barang, jadi kita akan memindahkannya ke sini."

Sebentar aku diam untuk melihat reaksi mereka, lalu menyodorkan setumpuk kertas ke dua orang di sebelah kiri dan kananku untuk kemudian dibagikan masing-masing dua lembar ke orang di sebelahnya, terus begitu sampai semua orang mendapatkannya.

"Jadwalnya kuatur sementara seperti itu, kita masih bisa berdiskusi barangkali ada yang keberatan atau ada yang mau bertukar. Karena ke depannya kita mungkin akan lebih sibuk, aku membutuhkan bantuan dua dari kalian untuk menjadi penanggung jawab Macy's dan tempat ini. Emma di Macy's, dan Ari di sini. Suatu saat ini mungkin akan berubah lagi, jadi mohon kerja sama teman-teman agar kita berkembang jauh lebih baik. Sampai di sini, ada masukan?"

Jujur saja, sekarang aku berdebar-debar. Bisa dibilang baru kali ini aku memutuskan sesuatu sendirian, tanpa berdiskusi dulu sebelumnya. Lalu mempresentasikannya di depan orang banyak. Ya, sepuluh orang itu sudah banyak bagiku. Ini jauh berbeda seperti dulu, saat hanya ada lima orang rekan kerja dan kami selalu mendiskusikan banyak hal bersama. Sayangnya, aku perlu menjadikan waktu senggangku lebih produktif daripada memikirkan tentang buruknya situasiku dengan Killian di rumah.

Perhatianku teralihkan pada Ari yang mengangkat tangan. Aku mempersilakan dia untuk bertanya dengan isyarat anggukan.

"Sebagai penanggung jawab tempat ini, apa yang harus kulakukan?"

"Untuk itu, jujur saja aku belum memastikan tempat ini akan dijadikan apa selain markas untuk pengemasan. Karena manekin, rak, masih dipakai di Macy's. Aku tidak ingin boros dengan membeli perkakas baru karena ke depannya semua itu akan dipindah ke sini." Aku bergumam, sadar kalau itu belum sepenuhnya menjawab pertanyaan Ari. "Aku tidak mungkin berada di dua tempat sekaligus, jadi penanggung jawablah yang akan kuhubungi jika aku memerlukan sesuatu atau untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Dan kalau di tempat kalian ada masalah, penanggung jawab yang akan menghubungiku. Aku tidak bermaksud membatasi komunikasi dengan yang lainnya, aku hanya berusaha untuk mengefektifkan komunikasi. Kita masih bisa membahas hal santai di grup chat, dan kuharap kalian menganggapku sebatas rekan kerja, bukan atasan."

Ari mengangguk-angguk. Wajahnya berbinar, sejak dulu dia sering memandangku dengan cara seperti sedang mengagumi, padahal aku pun tidak sebagus itu. "Baiklah aku paham. Terima kasih, Ana."

"Sedikit masukan, teman-teman." Emma baru tersadar kalau forum masih aku yang memimpin setelah mengatakan itu. Aku hanya mempersilakannya untuk bicara ketika dia menatapku. "Walaupun santai, kita tetap harus serius, oke? Ana sudah sangat baik memberi kita kelonggaran sebagai anak buahnya. Dia tidak membuat aturan ketat, tapi tidak bercanda soal gaji kita. Kita harus membuat pelanggan yang datang pulang dengan kantong belanja, atau memesan sesuatu yang membuatnya kembali lagi ke tempat kita."

Catching Feelings [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang