Happy reading.......Disebuah rumah yang bernuansa putih, terlihat suatu keluarga yang sedang menikmati makanan yang tersaji diatas meja dengan begitu tenang.
Di tengah keheningan, Reviano Agler yang mana adalah kepala keluarga di rumah itu mulai memecah keheningan.
"Alea, gimana nilai kamu hari ini?"
ALEA ELFASYA. Nama dari seorang perempuan berusia 18 tahun, yang memiliki paras cantik, bibir ranum, berhidung mancung dan bola mata berwarna coklat serta senyum yang manis menambah kesan cantik pada dirinya.
Mendengar suara dingin sang papa membuat Alea meletakkan sendoknya dan menatap lurus kedepan.
"Maaf pah, 96"
"96? KENAPA GAK 100 ALEA ELFASYA?!!" suara Reviano mulai meninggi
Sedangkan gadis yang di marahi hanya menunduk dengan tangannya yang terkepal. Sakit. Itulah yang dirasakan Alea saat ini, dimarahi papanya hanya karna sebuah angka.
"Sudah berapa banyak uang yang saya habiskan untukmu? Sudah berapa kali saya bilang untuk terus belajar" Ujarnya lagi dengan nada yang sangat frustasi.
"Kenapa hanya diam? APA MAUMU SEBENARNYA ALEA ELFASYA? JAWAB!!" Bentakan itu menggema membuat semua penghuni rumah terkejut dan langsung melihat apa yang terjadi.
"Andai Aydan masih hidup dia pasti tidak sebodoh kamu"
"Maaf pah" lirih Alea dengan air mata yang sudah mengalir di wajahnya
Tangannya mencengkram erat ujung bajunya. Alea sangat tidak suka jika di banding-bandingkan dengan orang lain, apalagi kembarannya yang sudah meninggal itu.
"Maaf? Kamu cuma bilang maaf hah?!!" Laki-laki paruh baya itu masih menatap sang putri dengan amarah dan emosi.
"Sudahlah, biarkan Alea istirahat dulu, baru kita bicarakan ini lagi" ujar Nivya yang mana adalah mama Alea
"Lebih baik kamu diam biar saya yang mengurusi anak bodoh ini" tegas Reviano
Alea, gadis itu masih diam menunduk menahan segala rasa yang bercambur dihatinya, kedua tangannya terkepal kuat sehingga menampakkan urat dibagian punggung tangannya.
Entah keberanian dari mana, gadis itu memilih untuk bangkit dari tempat duduknya dan berdiri meninggalkan mereka yang ada disana. Sedangkan sang papa masih dikuasai emosi ditambah lagi dengan tingkah putrinya itu seperti tidak menghargai dirinya.
"ALEA ELFASYA!" Teriaknya dengan amarah dengan melangkah mendekati sang putri.
Mendengar teriakan itu, Alea menghentikan langkahnya tanpa berbalik. Gadis itu sudah tau apa yang akan terjadi selanjutnya dan siap menerima apapun yang akan papanya lakukan padanya.
Plakk
"Dimana sopan santunmu? Papa masih bicara"
Jujur, meski ini bukan tamparan pertama, tetapi tetap saja rasanya cukup sakit meskipun tidak sesakit hatinya.
"Maaf pak Reviano Agler" ucap Alea kemudian berlari menuju ke kamarnya
"Papa akan potong uang jajan kamu sampai kamu mendapat nilai 100!!!" Teriak Reviano
Sedangkan Nivya yang masih berada disana, hanya bisa diam. Meskipun dari lubuk hatinya ia sangat kasihan setiap kali melihat sang putri harus menerima hal semacam ini. Tetapi di lain sisi, Nivya tidak bisa membela putrinya itu dan menentang suaminya.
Alea langsung merebahkan tubuhnya dikasur, memakai earphone dan memejamkan matanya.
"Impressive banget skenario hidup gue" ucap Alea lalu terkekeh. Tetapi lebih tepatnya, gadis cantik itu sedang menertawakan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Untuk Alea
Teen FictionBagaimana jadinya ketika kamu harus menikah dengan laki-laki yang belum selesai dengan masa lalunya dan harus hidup menjadi bayang-bayang orang lain? Begitulah yang dihadapi ALEA ELFASYA. Seorang gadis yang selalu mendapatkan perlakuan tak menyenang...