26. Hukuman dan Amarah Prince

9K 248 10
                                    

Perlahan mata indah Alea terbuka dan mendapati dirinya yang berada di sebuah rumah sakit. Gadis itu merasa pusing dan tubuhnya terkulai lemas. Tanpa bertanya ia bisa tahu kini ia berada di mana.

Mata Alea melihat sekeliling ruangan, dan dia hanya melihat Mama dan Papa nya di sana.

"Mama sama Papa, pulang aja" ucap Alea dengan suara lemah.

Nivya yang awalnya menunduk, langsung mendongak dan mendapati sang putri yang sudah siuman.

"Kamu udah bangun, nak?" Tanya Nivya seraya tersenyum hangat.

"Apa yang terjadi? Siapa yang bawa Alea ke sini?"

Reviano menatap sang putri dengan dingin sebelum akhirnya menjawab "wali kelasmu yang membawamu ke sini. Kau pingsan di hotel"

"Kenapa kau lemah sekali? Bagaiman kalau Prince tau kau masuk rumah sakit, mungkin dia akan menceraikanmu" ucap Reviano ketus.

Sedangkan Alea, sungguh gadis itu sangat terkejut dengan ucapan sang Papa. Alea tidak mengerti dengan jalan pikiran Papa nya.

"Pertama, Papa selalu mukul Alea, lalu Papa maksa Alea buat nikah sama iblis kejam seperti Prince. Tubuh Alea udah drop, Pah.....Alea udah capek, Alea mau nyerah"

"Kau saja yang terlalu lemah"

"Cukup Pah! Alea manusia bukan robot, dan yang terpenting Alea anak Papa!" Balas Alea dengan nada yang sedikit tinggi.

"Lalu?" Tanya Reviano menaikkan salah satu alisnya.

Alea memalingkan wajahnya dari Reviano. Namun tanpa Alea duga, laki-laki paruh baya itu menarik infus yang tertancap di tangan gadis itu hingga Alea meringis.

"Aw~"

"Bersiaplah, kau harus pulang ke rumah Devano" ucap Reviano datar dan langsung keluar dari ruang inap Alea.

Alea menatap punggung Papa nya dengan tatapan yang sulit diartikan. Tanpa sadar air matanya keluar bagitu saja. Ia tidak menyangka kenapa ia mendapat takdir seperti ini.

"Disaat yang lain punya Ibu dan selalu mendapat pelukan hangat dari Ibu mereka. Alea cuman bisa ngeliatin itu dari jauh, Mah"

"Alea....kok ngomongnya gitu?"

Alea tersenyum getir dan menghapus air matanya dengan kasar. "Huh~bahkan orang yang melahirkan Alea gak bisa ngelindungin Alea"

♡♡♡♡♡♡♡

Setelah Alea pulang dari rumah sakit, gadis itu langsung diantar Reviano ke Laurent's Residence. Tubuh Alea yang masih sangat lemas, terpaksa harus berjalan gontai memasuki mansion itu.

Alea melihat jelas kalau Prince sudah duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya. Dari sana, Alea tau kalau ia akan mendapat hukuman.

"Alea...." panggil Prince dengan suara pelan namun terdengar mengerikan.

"Kepala Alea pusing, kalau kak Prince mau marahin Alea atau pukul, kak Prince bisa mulai besok, ya? Alea capek, Alea mau istirahat malam ini" gumam Alea seraya berjalan lemas menuju ke kamarnya.

Mendengar ucapan gadis itu, membuat Prince semakin emosi. Ia kemudian bangkit dan mencengkram erat rahang Alea, gadis itu bisa melihat dengan jelas emosi di dalam diri Prince.

"Beraninya kamu!" Bentak Prince.

Prince menginjak kaki Alea sekencangnya hingga membuatnya kembali meringis sedangkan tangannya sudah berpindah tempat ke leher Alea, mencengkeramnya dengan erat hingga membuat Alea kesulitan bernapas.

Prince Untuk AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang