24. Cemburu

7.2K 200 4
                                    

Prince terlihat begitu sibuk dengan semua berkas yang menumpuk dimeja kerjanya. Keningnya yang mulus mengerut fokus menatap laptop didepannya itu hingga ketukan di pintu membuat fokusnya buyar seketika.

Tok...

Tok...

"Masuk!"

Mendengar itu, sontak bodyguard yang berada didepan pintu segera berjalan masuk ke dalam ruangan Prince, membuat laki-laki itu tersebut mendongak menatap bawahnya itu.

"Kalian tau apa tugasnya?" tanya Prince sambil bersandar di singga sananya, mememjamkan matanya perlahan mencoba mencari kedamaian disana.

Mereka mengangguk pelan "Ya Pak"

"Lakukan sesuai perintah! Kalau bocah ingusan itu masih dekat dengan Alea, hancurkan keluarganya" ucap Prince menarik salah satu sudut bibirnya hingga membentuk senyuman devil.

"Baik, Pak!"

"Satu lagi, lindungi Alea dan jangan sampai ada yang menyakitinya. Semua teman-temannya juga harus kalian awasi agar tidak ada yang mencoba menyakitinya"

Mereka mengangguk paham kemudian langsung meninggalakan ruangan itu.

♡♡♡♡♡♡♡

Hari ini adalah hari kedua Inure High Schoole melakukan study tour. Semua anak-anak duduk di tepi pantai menikmati  menikmati hembusan angin pantai yang begitu sejuk.

Sama halnya dengan Alea, gadis itu saat juga duduk di tepi pantai, pandangannya tak sengaja menatap Marvel yang juga menatapnya. Saat tatapan mereka beradu, Marvel langsung tersenyum lebar dan Alea memutuskan kontak mata mereka.

"Nih" tiba-tiba Marvel duduk disampingnya seraya memberikan es krim.

"Thank's"

"Gue perhatiin, lo suka banget liat pantai"

"Hm, dari kecil gue gak pernah ke pantai"

Marvel yang mendengar itu terkejut, bahkan sangat terkejut. Ternyata ada orang yang tidak pernah ke pantai seperti Alea.

"Hah?!"

Alea tak merasa tersinggung sama sekali dengan ucapan Marvel "lo gak percaya? Papa sama Mama gak pernah ngajak gue sama kembaran gue buat ke pantai. Dari kecil gue sama kembaran gue selalu di tuntut. Yang kita tau dari kecil cuma belajar, belajar dan belajar"

Marvel tertegun mendengar penuturan dari Alea.

"Gue ngelakuin apapun sendiri. Tapi di hidup gue gak ada yang namanya main dan ke pantai bukan hal yang penting. Banyak hal yang lebih bermanfaat yang harus gue lakuin" lanjut Alea seraya memakan es krim yang diberikan Marvel.

"Jangan terlalu paksain diri, lo juga butuh hiburan. Siapa lagi yang sayang sama diri lo sendiri kalau bokan lo" ucap Marvel yang memandang Alea dari samping.

"Lo sama gue beda" Alea menoleh ke Marvel hingga mata mereka bertemu.

"Lo belum ngerasain gimana setiap harinya, harus mikir gimana caranya bisa dapat nilai tinggi biar gak dimarahin sama bokap lo. Lo gak pernah mikir gimana caranya biar bokap lo gak selalu banding-bandingin lo sama orang yang udah meninggal. Lo gak pernah ngerasa hidup di keluarga gue. Keluarga lo beda sama keluarga gue"

Alea kembali menghadap ke pantai, matanya memancarkan kepedihan yang tak akan pernah orang lain rasakan. Ia memejamkan matanya saat hembusan angin menerpa wajahnya, suara ombak sungguh membuatnya tenang.

"Jangan pernah bandingkan diri lo sama orang lain. Kita gak tau masalah orang kayak gimana. Terkadang, ada orang yang menutupinya tanpa mau membicarakan pada orang lain" jelas Marvel yang cukup membuat Alea tersentak.

"Makasih selama ini udah baik sama gue" ucap Alea mengalihkan pembicaraan.

Tanpa aba-aba, Marvel berdiri dan menggendong Alea memutar badan gadis itu di udara, hingga beberapa putaran.

"MARVEL!" Teriak Alea, dengan cepat mengalungkan tangannya ke leher Marvel.

"Iya, kenapa cantik?" Marvel kini berjalan ke tepi pantai dengan langkah ringan.

"Turunin gue!" Alea menepuk-nepuk bahu laki-laki itu.

"Gak!"

"Lo mau ngapain? Jangan, nanti baju gue basah" seru Alea panik saat Marvel sudah sampai pada tepi pantai dan gelombang air pun sudah mengenai kaki laki-laki itu.

Marvel rasanya ingin tertawa kencang melihat wajah cantik Alea yang terlihat sangat panik.

"Lo modus ya? Gye tau lo itu modus biar bisa gendong gue" selidik Alea.

"Iya" ucap Marvel seraya menurunkan Alea hingga kaki gadis itu merasakan dinginnya air yang menerpa kakinya.

"Kenapa nutup mata? Mau gue cium?" perkataan Marvel membuat Alea langsung membuka matanya dan menabok bahu Marvel.

Alea kemudian menunduk kemudian tersenyum jahil, dan tanpa aba-aba gadis itu menyiram Marvel dengan air dan berlari menjauh dari laki-laki itu.

"Alea!"

"Hahahah.....siapa suruh modus gendong gue"

Marvel yang peka Alea mengajaknya bermain langsung mengejar Alea sambil sesekali ikut menyiramnya, begitupun sebaliknya. Mereka tertawa bersama, asik dengan dunia mereka sendiri, tanpa di sadari pengunjung lain yang ada di sana tersenyum melihat dua insan itu.

"Cie, cie.....romantis banget"

"Pacaran mulu dari kemarin"

Ucap teman-teman mereka, namun Marvel dan Alea masih saling mengejar dengan sambil mencipratkan air ke wajah masing-masing. Marvel tertawa saat air itu itu mengenai Alea. Canda, tawa, dan bahagia mengalir begitu saja tanpa mereka sadari.

Dibawah langit yang mulai memancarkan warna jingga itu, menjadi saksi dua orang yang saling bercanda tawa di atas bumi yang mengalirkan cinta.

"Udah, capek" keluh Alea terduduk di atas pasir dengan nafas ngos-ngosan.

Marvel juga sudah kelelahan ikut duduk di pasir putih sebelah Alea. Jantungnya berdetak sangat cepat. Ia kemudian menatap dalam-dalam wajah Alea dari samping.

"Apa?" Tanya Alea ketus.

"Lo cantik, tapi sayang gue gak bisa miliki lo" jawab Marvel seraya tersenyum.

"Sunset!" Ucap Alea dan langsung berlari sedikit ke bibir pantai.

"Fotoin gue dong, please....."

Ucapan Alea membuat Marvel tersenyum kemudian mengeluarkan handphonenya dan mengarahkan ke Alea.

"Bagus gak?!" teriak Alea lalu berpose dengan banyak gaya.

Marvel dengan sabar memotret Alea seraya tersenyum lebar. Hingga hampir puluhan foto tersimpan di galerinya. Setelah puas, Alea kembali duduk diikuti Marvel.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada sosok laki-laki dengan stelan jas lengkap tengah memerhatikan apa yang mereka lakukan sejak tadi. Laki-laki itu memgepalkan tangannya dan terlihat jelas rahangnya mengeras menahan emosi.

Tangan kekarnya terulur untuk mengambil sebuah benda pipih dari saku celananya. Laki-laki itu mencari kontak seseorang kemudian menghubunginya.

"Ungkap penggelapan dana yang dilakukannya dan buang ke penjara"

Pip!

Prince mematika sambungan telefon sepihak dan mencengkram handphonenya.

"Kamu melakukan kesalahan Alea"










Jangan lupa vote and comment

Klik👇

Prince Untuk AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang