⚠️
─Javino masih didalam kamarnya, bermain game online diatas kasur. Ia tak melakukan apapun hari ini, bagian bawahnya sangat sakit. Bahkan lebih sakit daripada saat pertama kali mereka melakukan itu.
Ia sempat merutuki Marsel yang ternyata meliburkan semua pembantu dirumah, untungnya mami dan mamanya sudah membersihkan rumah sebelum pergi.
Notifikasi pesan dari Marsel mengganggunya, Javino berdecak pelan sebelum mengetuk notifikasi tersebut.
marsel pelit
| buatkn sy sup
| sy plg cptaku ngga bisa jalan kalo mas mau tau |
| sy tdk brtnya, 20 mnt.
fck u |
Javino berteriak frustasi, Marsel bahkan bisa membeli sup diluar saja. Mengapa harus dirinya?!!
Oh iya, dirinya kan istrinya.
Javino berdiri dengan perlahan, celana yang tak dipakainya diletakkan disembarang tempat. Alhasil dirinya hanya menggunakan kaos putih oversize.
Untungnya Marsel menambahkan lift didalam rumah, jadinya ia tak perlu menueuni tangga dengan susah payah.
Sesampainya Javino didapur, ia mengeluarkan bahan-bahan untuk membuat sup. Lalu mengambil pisau yang digunakannya kemarin, memotong sayur dan juga ayam sebagai tambahan menu siang ini.
"Aduh! Kebelet berak!" Pekik Javino disela memotongnya.
Javino meninggalkan sayuran yang baru dipotong setengah ke toilet, keluar 15 menit kemudian karena ia buang air besar sembarj bermain handphone.
"Sshh─ loh mas? Udah pulang?" Tanya Javino. "Aku habis eek tadi, susah juga jalannya! Jangan protes gara-gara sup nya belum matang! Salah mas ini!" Lanjut Javino mengomel.
Marsel tak mengubris, lelaki itu melepas jas dan dasinya. Berjalan menuju Javino berada dan merebut pisau yang dipegang Javino.
"Duduk. Saya yang masak."
Javino menatap Marsel bingung. "Kenapa? Marah ya?"
Marsel diam dan melanjutkan memotongnya, Javino juga masih menatap Marsel. Ia baru mengetahui jika suaminya bisa memasak.
"Mas! Bia─"
Ucpannya terpotong, Marsel langsung menggendongnya layaknya karung beras. Lalu mendudukkan dirinya di meja pantry.
"Duduk dan diam. Atau saya buat kamu mendesah disini?"
.
.
.
.
Javino benar-benar diam tak berkutik dengan tatapannya yang lurus pada Marsel. Bagaimana tangan kekar dan berurat itu mengaduk sup dengan lincah, membuat Javino panas dingin.
Padahal hanya tangan.
"Huhh! Panas banget,"
Pikiran liar sedang menguasai isi otak Javino, dipikirkan hanya 'ayo berdiri, lalu cium.'
![](https://img.wattpad.com/cover/343577076-288-k323798.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan || MarkNo
RomanceSi manja Javino dijodohkan dengan si cuek bebek Marsel? benar-benar diluar dugaan seorang Javino. ─ bl, gay, istilahnya cowo sama cowo. ─ harsh word, dirty talk, mature content. ─ baku + non baku. ─ lokal. ─ fiksi! ─ jangan salpak please! RANK 🏅ran...