Setelah berbelanja pakaian, dua sosok manis ini mengunjungi toko lingerie tentunya. Walaupun kebingungan melanda keduanya, tetapi memilih lingerie membuat otak mereka menjadi lebih cair.
"Terus.. berarti kita sodara bukan, sih?" Tanya Hevan, tangannya memasukan satu lingerie yang terdapat ekor kucing.
Javino menggeleng, "Bukan? Atau belum sih, kayaknya. Kan mama gue belum cerai sama papa."
"Betul ugha, yaudah lah." Lalu ia terbatuk. "Anjing!"
"Apaan?"
Javino mengikuti pandangan Hevan, ternyata pandangan temannya itu mengarah ke lingerie yang memang sangat terbuka. Dan disebelahnya ada kemeja transparan.
"Gue mau kemejanya, titik!"
"Gue mau lingerienya, titik!"
Untungnya mereka tak menginginkan barang yang sama. Javino menginginkan kemeja hitam transparan, dan Hevan lingerie.
"Harganya ber─ lagi diskon, nih!" Javino melihat harga kemeja itu.
500.000 menjadi 499.999
"Bangsat, diskon apaan anjir!" Hevan yang terlanjur excited tadi menjadi menjuliti diskon yang diberikan toko ini.
"Gapapa lah, tinggal satu. Sayang kalo nggak beli." Javino memasukan kemeja yang menjadi sasarannya kedalam keranjang. Diikuti oleh Hevan pula.
Membayar belanjaan masing-masing, keduanya sudah lelah. Dan memutuskan untuk kembali ke rumah saja.
Javino menggunakan mobilnya sendiri, sementara Hevan akan dijemput Nero nanti.
"Gue tunggu sampe mas Nero dateng aja, nanti lo hilang diculik om burhan." Gurau Javino.
"Pulang sana, lo! Tadi katanya ngantuk," Usir Hevan dengan tak santai, tangannya mengibas kearah Javino. Mengode si manis untuk pergi.
"Iya, iyaa. Daahh! Tiati ya!"
Anggukan didapatkan, Javino langsung saja berjalan menuju mobilnya berada. Diperjalanan, ia melihat salon yang ramai pelanggan. Ia tertarik. Menepikan mobilnya, dan tak lupa mengabari Marsel.
cugal dedi 🫢😍🤑
p |
aku mau warnain rambut boleh nggaaaaaakkk?? |Sudah lima menit Javino menunggu balasan dari Marsel. Tetapi tak ada tanda-tanda kehidupan dari suaminya itu.
| what color?
gtw, nnt minta rekomendasi mbak nya aja |
| ya
| ① photo
| to paykzlmznxbsisksj |
makazie |Javino langsung saja keluar dari mobilnya. Ia memang sengaja tak keluar terlebih dahulu sebelum Marsel mengizinkannya, dan sekarang ia sudah mendapatkan izin.
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" Sapaan dari pelayan itu Javino balas dengan senyuman. Lalu menanyakan masih menerima pewarnaan rambut atau tidak. Dan untungnya ada.
"Salon kami memiliki banyak warna. Mau warna apa, kak?" Tanya pelayan yang berbeda dengan yang tadi, Aurora. Nama yang tersemat pada papan nama yang dipasang.
"Mhm... Bagusnya buat saya apa ya, kak? Bingung.."
Akhirnya setelah beberapa menit berdiskusi, Javino menemukan warna yang menarik, merah jambu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan || MarkNo
RomanceSi manja Javino dijodohkan dengan si cuek bebek Marsel? benar-benar diluar dugaan seorang Javino. ─ bl, gay, istilahnya cowo sama cowo. ─ harsh word, dirty talk, mature content. ─ baku + non baku. ─ lokal. ─ fiksi! ─ jangan salpak please! RANK 🏅ran...