Masih dihari dan tempat yang sama, Javino dan Marsel tidur bersebelahan dikasur yang sama. Suara hujan diluar sana sudah mulai tak begitu berisik, mungkin masih gerimis.
Sebenarnya keduanya tak tidur, hanya berpelukan hangat setelah berdebat karena obat. Walaupun pada akhirnya Javino tetap meminum obat itu dengan sedikit bantuan dari Marsel.
"Mama belum pulang?" Tanya Javino. Suaranya terendam oleh dada bidang Marsel.
"Saya tidak tau."
Javino menatap Marsel kesal, bibirnya maju beberapa senti. "Ngeselin!"
Marsel tak menganggapi, fokusnya kini tertuju pada Ipad-nya yang berisi dengan file yang harus ia selesaikan.
"Jahat jahat jahat! Marsel jahat! Marsel tai! Marsel kontol!"
Marsel menoleh kearah Javino dengan tatapan datarnya, kata-kata terakhir Javino yang menurutnya tak sopan itu kak seharusnya diucapkan.
"What did you say? Kata-kata kamu sangat tidak sopan."
"Whit did yi siy? Kiti-kiti kimi singit tidik sipin." Cibir Javino yang mana sangat menyebalkan sekaligus menggemaskan bagi Marsel.
"Ck, diam. Saya selesaikan ini dulu." Tegas Marsel.
Javino mendengus pelan, kemudian berdiri untuk mengambil ponselnya yang tertinggal di lantai.
"Sel! Marsel?! I─ ini basah...?" Teriak Javino yang membuat Marsel tak paham.
"Apa?"
Javino menggeleng, ia segera mengambil pakaian ganti untuk mengganti baju serta celananya yang basah. Setelahnya ia memasuki kamar mandi, tidak aman jika mengganti pakaian didepan dominan.
Javino kembali dengan hoodie oversize putih dan hot pants berwarna hitam, kemudian meraih ponselnya yang tergeletak begitu saja.
Jemari lentiknya mengetikkan sesuatu di pencarian, senyumnya merekah ketika yang akan ditontonnya muncul.
"Marseeell~ Peluk!" Kata Javino dengan nada manja.
"Saya sibuk."
Javino menatap Marsel dengan tatapan sengit, ia mendengus pelan sebelum memunggungi Marsel.
Javino cemberut, namun fokusnya tetap tertuju pada layar yang menampilkan obrolannya dengan sang mama. Mulutnya terus menerus mendumal, mengumpati Marsel dengan semua bahasa yang ia ketahui.
"Marsel pelit! Marsel gak perhatian! Marsel jahat! Mar─ eh?!"
Pekikan terakhir Javino diakhir kalimatnya membuktikan terkejutnya ia ketika Marsel mendekap tubuhnya erat.
"Diam. Kamu berisik."
Haha, Marsel itu... Tsundere?
.
.
.
.
Kini Javino dan keluarganya sedang makan malam, ditambah Marsel yang ditahan Thiway untuk makan terlebih dahulu.
"Kalian nggak usah kepikiran tentang nikahannya ya, mama sama mami nya marsel udah siapin semua kok. Kalian tinggal beli cincin aja,"
Uhukk! Uhukk!
"Pelan-pelan sayang," Ujar thiway sembari menyodorkan segelas berisi air putih.
Javino menerima air tersebut, meminumnya hingga tandas, lalu menatap Thiway.
"Itu nggak bisa diundur ya ma?" Tanya Javino.
Thiway menggeleng, "Nggak bisa dong, undangannya aja udah disebar,"
Uhukk! Uhukk!
Lagi-lagi Javino tersedak karena perkataan mama-nya, ia bahkan baru tau jika undangan pernikahannya sudah disebar.
"Makan dengan perlahan."
Kali ini Marsel membuka suara, menyodorkan segelas air, sama seperti yang dilakukan Thiway beberapa waktu lalu.
"Nono ke kamar dulu ya maa, pa. Udah kenyang," Kata Javino yang mendapatkan anggukan dari Thiway dan juga Bima.
"Saya juga sudah, terimakasih makan malamnya, om, tante." Marsel sedikit membungkukkan badannya.
"Aih? Kenapa om tante? Panggil mama papa aja," Ujar Thiwey.
"Ah... Baik, mama, papa. Saya─ izin ke kamar Javino sebentar,"
Marsel berjalan menuju kamar javino setelah mendapatkan anggukan. Ia membuka pintu kamar Javino yang memang tak terkunci. Matanya melotot sempurna ketika melihat Javino yang sedang mengganti baju.
"Javino?"
Javino menoleh dengan wajah terkejutnya, "O─ om..?! Udah lama disitu?!"
"Belum. Saya tadi ingin berpamitan, tetapi malah disuguhkan dengan punggung mulusmu itu." Marsel terkekeh geli diakhir kalimatnya.
"Mesum!"
Marsel memasuki kamar Javino, ia mengukung tubuh Javino di dinding.
"Saya pulang dulu."
"Yaudah sana!"
"Saya akan merindukan mu." Ucap Marsel. "Atau... Tubuh mulusmu itu?"
Marsel kembali terkekeh melihat wajah Javino yang menahan marah, tangannya dengan usil meremas bongkahan kenyal Javino yang tertutup hot pants.
"Ternyata bokongmu juga kenyal, saya suka itu."
.
.
.
banyak yang suka ternyata :)
![](https://img.wattpad.com/cover/343577076-288-k323798.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan || MarkNo
RomantizmSi manja Javino dijodohkan dengan si cuek bebek Marsel? benar-benar diluar dugaan seorang Javino. ─ bl, gay, istilahnya cowo sama cowo. ─ harsh word, dirty talk, mature content. ─ baku + non baku. ─ lokal. ─ fiksi! ─ jangan salpak please! RANK 🏅ran...