18. Honeymoon

15.1K 697 16
                                    

Kini Marsel dan Javino berada didalam private jet milik Marsel sendiri. Mereka akan melakukan bulan madu di Korea Selatan, sama seperti apa yang diinginkan Javino.

Sangat mendadak sebenarnya, Javino bahkan sampai tertidur karena lelah mengomeli Marsel yang baru mengatakan jika hari ini mereka akan pergi berbulan madu. Marsel sendiri hanya bisa diam ketika Javino mulai mengomelinya, tak ada gunanya juga jika ia menyahuti omelan Javino yang panjang sepanjang kereta api.

Jet pribadi tersebut mendarat dengan selamat, bahkan tidur Javino tak terusik sama sekali karena suara bising dari luar. Namun tak berselang lama Javino membuka matanya, menyesuaikan cahaya yang menyilaukan mata. Senyumnya mengembang karena ia sudah sadar jika sekarang dirinya sudah berada di Korea Selatan, tempat kesukaanya jika sedang berlibur dengan keluarga.

Marsel memerintah bawahannya untuk membawakan barang bawaanya kedalam mobil yang sudah menjemput keduanya. Tak banyak sebenarnya, hanya satu koper dan ransel yang digendong Javino. Karena mereka nantinya akan membeli pakaian juga, jadi tak perlu membawa banyak-banyak pakaian.

"Waa! Daebak!" Seru Javino dramatis. Marsel yang disebelahnya hanya menatapnya jengah.

Mobil Tesla hitam itu melaju menuju hotel yang sudah dipesan Marsel untuk seminggu kedepan. Melewati jalan raya yang padatnya tak bisa dijelaskan. Tak sedikit penduduk yang berjalan kaki dengan payung yang menutupi tubuhnya karena gerimis yang turun.

Javino menerima payung yang dijulurkan sang sopir, menggunakan payung hitam tersebut dan masuk kedalam hotel. Marsel disebelahnya, memakai payung yang berbeda dengannya.

"Mas! Fotoin dong!" Seru Javino saat melihat Marsel mengeluarkan ponselnya dari saku.

Marsel berdecak pelan, namun tetap menuruti apa yang dikatakan Javino.

"Beautiful."

.

.

.

.

"Aku mandi dulu ya mas, nanti baru gantian!"

Javino langsung berlari menuju kamar mandi dengan begitu saja. Marsel hanya berdehem dan mulai membuka kancing kemejanya.

Tangannya meraih ponsel, membuka sosial medianya yang sudah lama tak ia cek. Seperti biasa, pengikutnya bertambah banyak. Padahal akunnya sudah seperti akun mati, namun ada saja yang mengikuti akun Instagramnya.

"MAS!! MANDIIII!!" Teriak Javino. Entah mengapa sejak ia menikah dengan Marsel, dirinya sangat menyukai berteriak.

"Tidak perlu berteriak, bisa?" Tanya Marsel datar. Javino hanya menyengir kuda, lalu segera mengambil pakaian yang akan digunakannya.

Marsel kembali dan tak menemukan Javino, ia hanya abai dan menggunakan pakaiannya seperti biasa. Kemudan kembali duduk diatas kasur dan memainkan ponselnya.

Tak lama Javino muncul, mendudukkan dirinya didepan Marsel. Pakaiannya sangat sangat menguji iman Marsel yang mudah tertarik.

 Pakaiannya sangat sangat menguji iman Marsel yang mudah tertarik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perjodohan || MarkNoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang