⚠️
─Javino masih saja menggunakan pakaian maid hingga menjelang malam, untungnya semua pembantu sudah pulang kerumah masing-masing.
Seperti niat Javino, si manis dengan tatapan menggoda miliknya. Berusaha menggoda sang suami yang memang sudah tergoda, tetapi berpura-pura biasa saja.
"eunghh~ I am your cute kitten tonight, daddy. and i want you to give me punishment with your big dick."
Javino bergerak liar diatas pangkuan Marsel yang sedang merokok. Javino benci itu, tetapi tak apa. Ia menyukai Marsel jika sedang hot seperti ini.
"Daddy, huh?" Marsel menaikkan alisnya, berniat menggoda Javino.
"Heung! Daddy Marsel~" Javino terkikik pelan.
"I like it when you call me by that name." Marsel menahan pinggang Javino. Puntung rokok ditangannya sudah ia buang karena sudah mengecil.
Marsel meniupkan asap rokok diwajah Javino, membuat Javino terbatuk.
"Bangsat, Marsel!" Umpat Javino yang masih terbatuk.
Marsel menatap tajam Javino, jemarinya mengelus bibir Javino lembut. "Saya tidak suka jika bibir manis ini terus-menerus mengeluarkan kata-kata kasar."
"This my lips!"
"Sayangnya ini juga bibir milik saya."
Marsel langsung saja melahap bibir pink alami Javino setelah berucap. Bibirnya bergerak lincah diatas bibir Javino, ia memberikan lumatan hingga bibir pink itu basah karena liurnya. Marsel mencengkeram pipi Javino hingga mulut istrinya terbuka. Lidahnya menerobos masuk dengan begitu saja dan mulai menyapa semua isi mulut Javino tanpa terlewat satupun. Javino bahkan hampir tak bisa mengimbangi gulat lidah Marsel yang begitu tergesa, liur keduanya menjadi satu dan menetes dari dagu Javino. Ia sangat kesusahan untuk mengambil nafas karena terhalang wajah Marsel yang terlihat begitu menikmati bibirnya. Javino memukul dada bidang Marsel dengan cukup kencang saat suaminya tak kunjung melepaskan pangutan bibir keduanya walaupun ia sudah berkali-kali menepuk punggung dan dada sang dominan.
"Mau bikin aku mati?!"
Javino merasakan lehernya hangat katena hembusan nafas Marsel yang menyapa lehernya. Bibir Marsel dengan lihai menyesap dan menggigit leher Javino, padahal bekas kemarin belum hilang kini malah semakin bertambah. Tangannya juga tak tinggal diam, kedua tangannya menaikkan maid dress yang digunakan Javino untuk mempermudahnya meremas bongkahan bulat Javino.
"Nghhh," Javino mendesah tertahan.
"Jangan ditahan."
Javino tak merespon karena memang remasan yang diberikan Marsel benar-benar nikmat baginya. Ia merasakan perih saat dua jari Marsel mencoba masuk kedalam lubangnya yang tertutup rapat. Desahan panjang kembali keluar dari belah bibi Javino saat kedua jari Marsel berhasil masuk kedalam lubangnya, bergerak pola gunting untuk mempermudah nantinya ketika dimasuki oleh kebanggaan miliknya.
Tangan Javino juga tak diam, jemarinya membuka resleting celana yang digunakan Marsel serta celana dalam Marsel. Meraih adik Marsel yang masih tertidur, lalu mengocoknya dengan perlahan. Javino dalam diam mengamati wajah Marsel yang terlihat menikmati permainan tangannya, hingga Javino dapat merasakan cairan hangat keluar dan mengotori tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan || MarkNo
RomansSi manja Javino dijodohkan dengan si cuek bebek Marsel? benar-benar diluar dugaan seorang Javino. ─ bl, gay, istilahnya cowo sama cowo. ─ harsh word, dirty talk, mature content. ─ baku + non baku. ─ lokal. ─ fiksi! ─ jangan salpak please! RANK 🏅ran...