Prolog

10K 392 32
                                    


"Kan saya sudah pernah bilang sama kamu, jangan terlalu menaruh harapan sama saya, kita ini nggak sebanding. Ge." Perempuan yang baru menginjak usia 29 tahun itu mengenakan pakaian dinasnya berwarna coklat. Kedua matanya menatap tegas pada gadis cantik yang lebih muda 4 tahun di bawahnya. Namun ada sorot kesedihan didalam mata kelam milik perempuan berbaju dinas tersebut, meski wajahnya dingin, mulutnya judes dan pelit senyum. Gracia tau, bahwa Ibu Lurah di hadapannya ini berhati Hello Kitty.

"Kalo gitu, aku pamit pulang..Tugasku disini sudah selesai, barangkali kalo kamu mau ke Jakarta-"

"Saya tidak mungkin membuang waktu saya, Gracia." Alih-alih merasa sedih mendengar penolakan Bu Lurah. Justru Gracia tersenyum, begitu tulus, kemudian kepalanya mengangguk samar.

"Enggak sekarang, suatu saat..Aku akan menunggu kamu, kamu sudah tau alamat aku."  Setelah berkata begitu. Gracia menepuk bahu Shani lembut sambil terkekeh,

"Serius amat wajahnya ya, Bu Lurah. Yaudah deh..dadah, aku pulang, awas jangan kangen." Gracia mengerling kemudian berbalik dan menyeret kopernya menuju mobil sang Kakak yang menjeputnya dari Jakarta.

Shani masih berdiri di tempatnya, di depan kantor balai desa Telaga Kencana. Shani tidak bisa berbuat banyak, tamu sepesialnya pulang tanpa mau menunggunya menyelesaikan urusan kantor, jadi Shani hanya bisa menahan kesal campur kesedihan karna waktu sepuluh hari Gracia di kampungnya telah usai.

Gracia melambaikan tangan untuk yang terkahir kalinya, senyumnya merekah.

"Aku pamit ya semuanya." Teriaknya kepada semua perangkat desa yang berdiri di belakang Shani.

"Hati-hati Mbak Gre...Nanti liburan disini lagi ya?"

"Mbak Gracia, jangan lupa follback Ig saya loh, awas aja."

Dan teriakan pegawai lainya, membuat Shani memutar mata jengah, lalu Shani berbalik badan dan meninggalkan bawahan nya yang menatapnya kicep. Bahu Gracia merosot melihat Shani berbalik masuk kedalam kantor, bahkan Shani tidak menunggunya sampai benar-benar masuk kedalam mobil lalu pergi.

Gracia tersenyum kecut.

"Kamu bahkan nggak terlihat serius kalo kamu menyayangiku, Shan." Ucap Gracia dalam hati. Kemudian masuk kedalam mobil, menyuruh sang Kakak lekas pergi dari desa Shani, desa penuh kenangan ini.

See u next part

By andes_369 Aprilialova

MY VILLAGE LADYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang