Part 10

2.4K 249 23
                                    


"Kamu sudah mengingatnya kan Ge?"Perkataan Shani mengintimidasi Gracia agar tidak menolak .

Gracia mengangguk lagi untuk ke tiga kalinya. Kemudian Shani mengajak Gracia turun, meraih lengan Gracia untuk di gandeng. Shani menyapa beberapa warga, begitu juga Gracia yang mengambil beberapa foto mereka.

"Pak Rt belum datang Bu Shani, nunggu sebentar ndapapa?." Kata salah satu warga.

"Tidak apa-apa, Pak." Shani melirik Gracia , mengkode Gracia. Kini Gracia melepaskan kaitan lengan nya, Ia sedikit menjauh untuk mengambil video. Ya, Shani minta untuk di ambil dokumentasi oleh Gracia.

Shani kini ngobrol bersama beberapa warga, bersenda gurau sambil mengecek pintu air. "Ini beton nya kuat Bu Shani, bisa di pastikan nanti ndak akan jebol kalo air meluap."

"Kalo jebol di musim pertama hujan, Bapak-bapak tak minta kembalikan jumlah nota matreal lho." Goda Shani, beberapa warga nampak panik saling lirik.

Jari Shani mengetuk ngetuk beton, "Saya becanda, Pak..Ndak usah tegang gitu lah." Semua wajah-wajah panik kini tertawa lega.

Gracia kembali di sisi Shani, memperlihatkan tangkapan video dan foto di kamera milik Gracia. "Cantik." Puji Gracia ketika menatap angel wajah Shani dari Samping yang tertawa lepas tanpa beban.

Shani menggeser slide lain, banyak sekali tangkapan foto dirinya yang di ambil Gracia?

"Kamu sengaja ya? Ambil foto saya mulu?." Shani memicing kearah Gracia, namun Gracia malah cekikikan.

"Cici cantik banget soalnya, orang cantik harus banyak-banyak di foto."

"Yeeeh..Modus ya kamu-

"Dek Shani."

Nah. Bejo datang bersama Pak Rt. Sosok Bejo mendekat kearah keduanya, senyum wibawa nya muncul,

"Haduuh.. Pagi cah ayu-ayu." Sapa Bejo. Shani melempar senyum tipis, begitu juga Gracia yang langsung meper mendekat di samping Shani.

"Enak tenan jadi Mas Bejo, sekali mendayung dapet dua bidadari." Goda Pak Rt. Bejo menggaruk lehernya karna malu, "Bidadarinya ndak mau sama saya Pak."

"Walah,berati Mas Bejo bukan tipe Bu Shani dan Mbak Gresia." Semuanya tertawa.

"Tuh Shan, Mas di bully lho..kamu ndak belain Mas to, Shan?." Bejo cemberut. Gracia mengalihkan pandangan kearah lain dan pura-pura mual.

Jijay banget. Batin Gracia.

"Ehm..Pak, kita mulai ya peresmian nya." Kata Shani, kini semuanya berdiri memutari meja yang ada tumpeng, lalu memanjatkan  doa yang di pimpin oleh Pak Rt.

Setelah sesi doa. Shani dan beberapa warga dan juga Pak Rt berdiri di samping pintu air. Bejo yang berdiri di samping Shani memanfaatkan keadaan dengan merangkul pinggang Shani posesif. Gracia menahan rasa iri ketika hanya bisa menjadi juru foto, ingin rasanya ia menenggelamkan Bejo di empang. Sabar ya Gre. Setelah itu, Shani menandatangani sebuah batu prasasti untuk peringatan pembangunan pintu air.

"Terimakasih untuk peresmian pintu air hari ini Bu Shani." Ucap Pak Rt.

"Sama-sama Pak, makasih semua sudah berkeja sama membangun pintu air desa ya Bapak-bapak."

Shani menghampiri Gracia setelah itu, mengabaikan Bejo yang ngobrol bersama Bapak-bapak.

"Ayo kita foto." Ajak Shani. Gracia terkesiap lalu menatap sekitar, pada Bejo yang asik ngobrol, lalu menatap Shani lagi.

"Udah peresmian nya?" Shani mengangguk dengan kuluman senyum.

"Ayo sekarang kita foto." Ajak Shani lagi.

MY VILLAGE LADYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang